Share

Undangan Dari Sarah

"Meira, mengapa termenung?" Meira tertegun ketika mendengar suara yang akrab ditelinganya. Sejenak, ia menoleh ke arah seseorang menepuk bahunya.

"Ibu?!l

Meira pun refleks memeluk Risa. Sudah beberapa bulan ia tidak melihat Risa. Selama ini Risa ada bersama Tera.

"Kau masih memenggal kepala rakyatmu?" Meira tersenyum mendengar pertanyaan ibunya. Ia pun mengeratkan pelukannya dan membisikan jawabannya pada Risa.

"Aku sudah tidak pernah, bu. Terimakasih, ini semua berkat ibu,"

"Kau anak yang baik, kau pasti akan mendengarkanku."

Risa pun melepas pelukan itu dan menggenggam jemari Meira yang dingin.

"Suatu hari nanti, kau akan menjadi seorang ibu. Kau akan tau bagaimana perasaan khawatirmu jika anakmu melakukan sesuatu diluar kehendakmu!"

"Aku mengerti bu!"

Tok..tok..tok..

"Masuk,"

Rodiah pun masuk dengan Lais dalam gendongannya. Kemudian, menurunkan Lais yang membawa buku berat.

"Ibu, aku ingin memberi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status