Share

Moment of Pain

"Kalian pergi saja dari sini! Biar aku yang membereskan semua," ujar Hendra yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Raja.

Zivanna sudah terlihat rapi saat itu. Bajunya yang penuh oleh darah sudah dia cuci bersih. Tinggal kekacauan di lantai dapur yang dia tinggalkan.

"Aku yang akan membersihkan tempat ini. Kau pergilah," paksa Hendra yang seakan dapat menebak jalan pikiran Zivanna.

"Kau ikut denganku saja, Zi. Kita ke Indonesia. Rencananya setelah janji bertemu denganmu hari ini, aku akan langsung bertolak ke Indonesia nanti malam," tutur Raja sambil mengusap pipi kekasihnya.

"Akan kusiapkan tiketnya. Kau punya paspor dan visa, kan?" lanjut Raja. Dibalas oleh gelengan pelan Zivanna. "Kau tidak punya paspor dan visa?"

"Mama melarangku mengurus itu semua. Dia berniat menyekapku seumur hidupnya. Aku tidak boleh ke mana-mana," Zivanna menunduk dalam-dalam sambil sesekali mengusap pipi yang basah oleh air mata.

"Astaga," Raja meraup wajahnya kasar. "Lalu, bagaimana? Aku harus pulang ke In
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status