Share

SEKUEL SUAMI WARISAN

KEKASIH AKHIR PEKAN

Sekuel of Suami Warisan by Serafina

Di umurnya yang telah menginjak angka 25 tahun, Sasikirana belum pernah pacaran. Dulu dia bersekolah di rumah karena sering berpindah-pindah hingga membuatnya kesulitan untuk bersosialisasi. Namun sekarang, Sasi seorang kurator galeri seni yang andal.

Suatu hari, Sasi diminta Direktur Galeri untuk membuat pameran seorang pelukis misterius. Sasi berhasil menemukan alamatnya di pedesaan yang terpencil. Di sana dia bertemu sang pelukis. Tak disangka, di pertemuan pertama mereka, lelaki itu malah menawarinya untuk jadi kekasihnya setiap akhir pekan.

Apakah Sasi menerima tawarannya?

“Aku tau kamu kesepian, aku juga. Jadi maukah kamu jadi kekasihku setiap akhir pekan?”

-SNIPPET KEKASIH AKHIR PEKAN-

“Aku tau kamu kesepian, aku juga. Jadi maukah kamu menjadi kekasihku setiap akhir pekan?”

Sasi memandang lelaki yang berdiri di hadapannya dengan mulut setengah terbuka. Sepertinya dia masih mabuk darat hingga salah dengar.

“So-sorry…?” tanyanya. Dia perlu memastikan bahwa telinganya tidak memanipulasi apa yang baru saja didengarnya.

Lelaki yang baru saja ditemuinya mengajaknya berkencan!

“Aku tau ini mendadak, tapi kita harus berkencan setiap hari Minggu.”

HAH?!

“Kenapa?” tanya Sasi, berusaha menahan pertanyaan yang berseliweran di otaknya. Sebentar lagi pasti pertanyaan-pertanyaan itu akan mengalir deras lewat mulutnya.

Nada suara lelaki yang berumur dua tahun lebih tua darinya itu terdengar tenang namun ganjil bagi Sasi.

“Karena kita sama-sama kesepian.”

“Sa-saya enggak kesepian.” Sasi menggeleng heran. Dia menyipitkan matanya memandang lelaki yang berpenampilan santai itu. Rambutnya yang gondrong diikat di tengkuknya, tato menyembul di balik lengan baju kotak-kotak oversize yang dikenakannya. Jinsnya belel dan robek-robek, kakinya tak beralas dan ada bercak-bercak cat di atas punggung tangannya.

Sama sekali bukan tipenya.

Sasi tidak pernah bercita-cita punya pacar seorang pelukis!

Apalagi pelukis yang terkenal misterius. Walau banyak yang menyebutkan jenius, Sasi tidak kepikiran untuk berkencan atau berpacaran dengan lelaki yang baru saja ditemuinya.

“Ma-maaf, Pak …. Eh, Mas Sailendra. Saya akan menganggap tidak pernah mendengar pertanyaan itu.” Sasi berusaha menampilkan senyum terbaiknya sambil berdoa dalam hati semoga saja pelukis Sailendra tidak tersinggung olehnya.

Eh, harusnya yang tersinggung ‘kan dirinya!

Siapa juga yang baru kenalan langsung diajak pacaran?!

Dia kemari untuk menawarinya kerjasama bukannya jadi pacar.

Comments (14)
goodnovel comment avatar
Lilly Nor Laili
apa tajuk novel
goodnovel comment avatar
kumis hiper
lanjut lagi kak kisah sailendra nya
goodnovel comment avatar
jian jimin
Lanjutkan ya mana kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status