Share

Suami Warisan
Suami Warisan
Penulis: Serafina

0 - Prolog

SUAMI WARISAN

PROLOG

“Hah … hah … hah …,” napas gadis tersebut tersengal-sengal, merasa udara di dalam paru-parunya terserap habis. “Nar … endra …,” dia menyebut satu nama, satu nama milik pria yang baru saja merebut kebebasan bibirnya.

“Hm?” pria itu bergumam pelan, membalas panggilan gadis yang sekarang wajahnya berada dalam rengkuhan. Kentara jelas bahwa kepuasannya masih belum terpenuhi hanya dengan satu kecupan itu. “Ada apa, Nyai?”

Nyai,’ batin gadis tersebut, masih belum sepenuhnya terbiasa dengan panggilan tersebut.

Pandangan Rengganis terangkat, masih saja terpesona dengan penampilan pria bernama Narendra itu; tinggi, tegap dengan rambut sehitam arang, ototnya liat dibalik kaus tipis yang dikenakannya, sorot matanya tajam bagai elang dan bibirnya membentuk bayangan senyum saat tatapan mereka bertemu.

“Namaku … Rengganis,” ujar gadis itu seraya meletakkan kedua tangannya pada dada bidang pria bernama Narendra tersebut, mencoba mendorongnya menjauh.

Namun, Rengganis hanya bisa menahan napas ketika Narendra menarik tubuhnya untuk kembali mendekat, mengikis jarak yang sempat memisahkan mereka. “Kau istriku, dan panggilan suami pada istrinya … adalah ‘Nyai’.” Suaranya yang dalam dan merdu membuat jantung Rengganis kembali jumpalitan.

Telapak tangan tangan Narendra bergerak menyusuri tulang punggung gadis di hadapannya, sentuhannya terasa panas, membuat Rengganis menggeliat.

"Narendra …,” panggil gadis itu lagi, mencoba menghentikan tindakan pria tersebut.

Narendra menunduk memandang gadis pemalu itu, “Saya …,” dia menjilat bibir bawahnya, “menginginkanmu, Nyai.” Dengan nakal, pria itu menangkup salah satu aset montok gadis itu.

Napas Rengganis tercekat saat tangan itu meremas bokongnya, mulutnya terbuka hendak bersuara. Akan tetapi, gerakan lelaki itu lebih cepat darinya, kepala Narendra menunduk dan mulutnya menangkap bibir Rengganis.

Seketika waktu seakan terhenti. Udara di sekitar mereka memanas saat bibir keduanya berpagutan dalam ciuman yang mesra.

Sebelah tangan lelaki itu memegangi pipinya, bergerak turun ke lehernya. Ujung jarinya membelai kulit leher Rengganis, seakan memetakan garis nadinya, aliran darahnya.

Sumber energinya.

“Nyai,” panggil Narendra lagi, terdengar manja dan menggoda, merengek meminta haknya. Beriringan dengan hal tersebut, ciumannya perlahan turun dan mendarat pada leher Rengganis.

Tak mampu melawan, bulu mata Rengganis bergetar, dia pun hanya bisa menutup matanya. Gadis itu bersenandung lembut, memberikan persetujuan.

“Hatur nuhun, Nyai …,” bisik Narendra lembut. Mata pria itu berkilat, lalu dia membuka mulutnya. Seringai tipis menghiasi wajahnya saat perlahan tapi pasti, dia mulai menarik energi gadis di hadapannya.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Kikiw
wahh, kalo suaminya gaib gini sih, horor ya wkkwkw
goodnovel comment avatar
irwin rogate
enak banget sih gue mau nanya dong ya kalo punya
goodnovel comment avatar
Kiky Yoelanda Park
Ada cerita lain gak Thor, mau ngepoin kalo ada
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status