Share

Kebaikan Hati Asoka

Asoka terbangun dan mendapati dirinya di atas sebuah gerobak milik seseorang. Gerobak itu terparkir di sebuah dusun yang letaknya tidak diketahui Asoka.

Kemarin malam dia terlalu capek dan perutnya belum terisi semenjak meninggalkan desa Pulungan, tempat tinggal Udin.

Asoka beranjak keluar dan menanyakan pada lelaki yang sedang makan di kedai. “A-aku di mana, Paman?”

“Rupanya kau sudah sadar, Kisanak. Kenalkan, namaku Mulyojoyo. Aku menemukanmu tertidur di pinggiran hutan gerimis.”

“Terima kasih, Paman. Namaku Asoka.”

Mulyo menyuruh Asoka duduk dan memesan makanan. Usai makan, si pemilik kedai meminta bayaran lebih kepada Mulyo dan tidak sesuai harga.

“Bukannya ini semua hanya 11 keping perunggu? Kenapa aku disuruh membayar 20 keping?” Mulyo keheranan dan mencoba berdebat.

“Karena kedaiku sepi, jadi harganya bisa berubah sewaktu-waktu. Berhubung kau pelanggan pertamaku hari ini, mungkin saja bisa jadi penglaris.”

“Penglaris itu harusnya gratisan, bukan malah disuruh bayar!” Mul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status