Share

216. Ratu Penguasa Lautan

Saat larut malam, orang-orang kampung bergantian meronda untuk mengantisipasi datangnya siluman Kudajiwo yang bisa saja datang untuk menculik Asoka.

Terutama Ando. Sang lurah itu tidak tidur semalaman dan tetap mengelilingi desa sambil membawa sabit pusaka yang diberikan ayahandanya selaku juru kunci gunung Arjuno.

Hingga menjelang tengah malam, siluman Kudajiwo belum juga datang dan Ando tampak mengantuk. Sesaat sebelum fajar, Ando hampir saja tertidur. Namun, suara tapal kuda membangunkannya.

Semua orang di pos kampung bergidik ngeri. Kali ini yang datang bukan lagi Kudajiwo, melainkan siluman ular raksasa dengan kepala manusia.

“Di mana pemuda itu, Ando?” Teriaknya menggertak.

“Ra-Ratu Kencana Sari,” Ando gemetar dan tidak bisa berkutik. Yang ada di hadapannya adalah sosok ratu yang menguasai seluruh pantai di tanah Jawa.

Dalam babad kuno para raja dan orang-orang sakti sebelum masa Bunar Kumbara, ada banyak cerita tentang Ratu Kencana Sari. Tapi perlahan, nama itu terkikis hingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status