Share

Part 55

Gerimis kembali turun malam itu. Aku rebahan di kasur lantai depan TV. Mas Ilham duduk di sebelahku sambil fokus ke layar laptop.

Semenjak aku hamil, dia mengerjakan pekerjaan kantor tidak di ruang kerjanya. Namun di dekatku seperti sekarang ini. Kadang juga di kamar saat aku tiduran di sana.

Dia menoleh sebentar saat aku mengusap perut yang kian membulat. 

"Sudah belajar menendang dia," ucapnya sambil tersenyum saat merasakan sundulan kecil pada telapak tangannya.

"Sakit tak?"

Aku menggeleng. Bukan sakit, tapi seru dan membanggakan. Meski kadang tiba-tiba membuat kaget ketika aku terlelap. 

Begitulah hari-hariku selanjutnya. Kujalani dengan fokus pada Syifa dan adiknya yang masih dalam kandungan.

Mas Ilham makin protektif meski banyak pekerjaan yang menyita waktu dan pikirannya. Dia makin sibuk dengan beberapa pro

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nur Faidatul Fitriyah
pasti sma nura msak biasnya tanya kbr selalu chat& tlpn eh malah ada alasan gk sempat megang hp pdhl di hubungi gk bisa hpnya Dasar laki2 klau sdh penghianat dia akan selalu jd seorang penghiata walaupun dia berusaha untuk memperbaikinya...dsr suami gk peka&gk pnya perasaan sama istri yg sdh bunting
goodnovel comment avatar
tye solina
ko sedih ya.. pas lahiran ga ada suami pasti sedih bngt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status