Share

Bab 82 (Ciuman Penahan Sakit)

Delapan jam telah berlalu. Hilya masih berada di rumah praktek bersalin milik bidan desa.

Saat ini sudah jam dua puluh empat malam.

"Sudah pembukaan delapan," kata Bu Bidan sambil tersenyum, setelah memeriksa jalan lahir Hilya.

Hilya mulai terlihat kesakitan.

Sesekali dia membuang napas keras.

"Huuuuuuh!"

"Kalau rasa sakitnya semakin sangat, tandanya pembukaannya akan sempurna, dan bayinya akan segera keluar," ujar Bu Bidan.

Setelah memeriksa Hilya, Bu bidan keluar dari ruangan.

Keringat Hilya mulai bercucur. Ketika rasa sakitnya datang Hilya mulai menggenggam tangan umminya dan berteriak menyebut nama Tuhan.

"Allah!!"

"Sakit!!!" desah Hilya saat rasa sakit yang datang begitu terasa mengguncang jalan lahirnya.

Bu Bidan yang mendengarkan teriakan Hilya bergegas masuk kembali ke dalam ruangan.

Bidan senior itu tampak membawa tiga asisten masuk ke dalam ruang bersalin.

Tiga orang bidan muda yang nantinya akan membantu proses persalinan Hilya.

"Tolong ditutup pintunya!" kata bidan senior
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status