Hamil Kembar, Aku Disayang Bos Dingin!

Hamil Kembar, Aku Disayang Bos Dingin!

Oleh:  LynetteBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
100Bab
14Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Yoga Liyas adalah pewaris Grup Liyas di Kota Basia. Terkenal tegas, kejam, dingin, tak mudah tergoda dan tak pernah dekat dengan wanita. Di dunia bisnis, dia dijuluki “Raja Iblis”. Kelly Retha adalah gadis pintar dari kota kecil. Ayahnya suka berjudi, ibunya sakit kanker, adiknya masih sekolah. Dia datang sendirian ke Kota Basia untuk kuliah, tetapi malah ditiduri Yoga hingga hamil. Setelah hamil, dia pernah hampir keguguran karena ketakutan pada pria itu. Dia sangat takut padanya dan demi keselamatan bayinya, dia memutuskan untuk menjauh sejauh mungkin darinya. Suatu hari, ada yang melihat pria dingin itu sedang menekan seorang gadis ke dinding, suaranya terdengar merendah penuh permohonan, “Sayang, jangan takut sama aku, ya?” Gadis itu menangis sambil menggeleng. Pria itu menunduk, mencium gadis dalam pelukannya sambil berkata pelan, “Sayang, aku salah, jangan menangis.” Kemudian, saat gadis itu akhirnya jatuh cinta padanya, pria itu malah mencari gara-gara dan membuatnya pergi. Pria itu yang jatuh cinta duluan, tapi setelah gadis itu mulai menerimanya, dia malah kembali menyakitinya. Setelah berkali-kali terluka, hati gadis itu pun benar-benar mati rasa.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Kelly hamil.

Sekali hamil langsung kembar.

Dia menatap lembar hasil USG di tangannya, ingin menangis tapi tak keluar air mata.

Dia sudah hamil dua bulan. Karena menstruasinya memang tidak teratur, jadi dua bulan tidak datang bulan pun dia tak terlalu memikirkannya. Siklusnya memang panjang, biasanya tiga bulan sekali, bahkan pernah setengah tahun baru datang bulan.

Hari ini kampus mengadakan pemeriksaan kesehatan. Saat USG, dokter malah menemukan dia hamil dua bulan dan kembar.

Kelly duduk dengan tatapan kosong di kursi depan ruang USG.

Bagaimana ini?

Anak ini jelas tidak bisa dilahirkan, tapi uang untuk aborsi pun dia tak punya.

Setelah aborsi, tubuhnya juga perlu pemulihan. Sementara dirinya masih harus kerja paruh waktu. Dia tak bisa istirahat terlalu lama.

Aborsi juga akan membuat tubuhnya lemah, bahkan perlu beli suplemen untuk pemulihan dan dia tak punya uang untuk itu.

---

Keesokan harinya, dia pergi ke poli kandungan rumah sakit dekat kampus, menyerahkan hasil USG kepada dokter dan menyampaikan keinginannya untuk aborsi.

Dia sudah meminjam empat juta dari sahabatnya, seharusnya cukup untuk biaya operasi.

Namun, setelah mengetahui kondisi tubuhnya, dokter bilang bahwa dengan fisiknya, operasi sangat tidak disarankan. Aborsi akan memberi dampak besar pada tubuhnya, bahkan mungkin membuatnya tak bisa menjadi ibu seumur hidup.

Keluar dari rumah sakit, wajah Kelly tampak kebingungan. Pikirannya kacau, sama sekali tak bisa memikirkan apa-apa.

Bagaimana ini? Harus bagaimana?

Dia merasa masa depannya sangat gelap, tidak tahu jalan seperti apa yang harus dia tempuh ke depannya. Bagaimana nasib dua anak ini bersamanya? Bagaimana pula dengan pendidikannya?

Dia bahkan tidak tahu siapa ayah dari anaknya.

Apa yang terjadi malam itu, baginya hanyalah sebuah mimpi buruk.

Pada suatu malam dua bulan yang lalu, setelah selesai kerja paruh waktu dan hendak pulang ke kampus, malam gelap gulita, tidak ada bus yang lewat. Takut tak bisa kembali ke asrama sebelum jam 11 malam, dia memilih mengayuh sepeda sewaan melewati jalan pintas di hutan kecil menuju asrama.

Sebenarnya dia cukup kenal dengan hutan kecil itu. Banyak mahasiswa yang memilih melewati jalur itu demi mengejar waktu naik bus di siang hari. Kelly sendiri sudah tak terhitung berapa kali melaluinya.

Namun, sebuah insiden terjadi malam itu.

Begitu memasuki hutan kecil dengan sepedanya, tiba-tiba seorang pria menutup mulutnya dari belakang dan menyeretnya ke sebuah mobil yang terparkir di tepi jalan. Jalannya penuh lumpur, biasanya tidak ada mobil yang masuk. Malam yang gelap gulita membuatnya tak sadar ada mobil di sana.

Saat pria itu mendorongnya masuk ke mobil dan berkata, “Bantu dia, nanti akan kuberi imbalan.”

Saat itu, Kelly benar-benar bingung. Dia tak mengerti maksud bantu yang dikatakan pria itu.

Begitu melihat pria yang duduk di kursi belakang, barulah dirinya sadar apa arti kata ‘bantu’ tersebut.

Seketika, otaknya langsung kosong. Yang dia ingat hanyalah usahnya untuk melawan, berteriak minta tolong, bahkan membenturkan kepalanya ke pintu mobil.

Namun, pria itu jelas bukan orang biasa. Dengan satu tangan, pria itu menekan tubuhnya dan memaksanya menerima ciuman kasar, tak memberinya kesempatan untuk lari…

Setelah itu, Kelly pun pingsan.

Saat terbangun, dirinya sudah berada di hotel. Seorang wanita berdiri di samping ranjang, menyuruhnya melupakan kejadian malam itu dan melarangnya bercerita kepada siapa pun.

Wanita itu bahkan memberinya cek senilai dua miliar.

Kelly tahu dirinya telah kehilangan keperawanannya. Dia ingin melapor polisi, tetapi wanita itu memperingatkan bahwa melapor polisi tidak ada gunanya.

Bukan hanya reputasinya yang akan hancur, tapi dirinya juga akan dikeluarkan dari kampus.

Akhirnya, Kelly tak berani menerima cek itu. Dia yang belajar ekonomi, sangat berhati-hati dan waspada, takut jika mengambil uang tersebut malah akan dituduh memeras.

Lagipula, dia juga tak yakin cek itu benar-benar asli. Memang ada banyak orang kaya di dunia ini, tapi tak mungkin sampai bisa melemparkan dua miliar begitu saja pada orang lain.

Meskipun itu malam pertamanya, nilainya juga tak seberharga itu, bukan?

Kelly hanya menganggap dirinya digigit anjing, dia tak punya waktu untuk larut dalam kesedihan dan memikirkan hal itu terus-menerus.

Namun, setiap malam yang sepi, mengingat kembali malam itu membuat air matanya mengalir dalam diam.

Dia bahkan tak sempat melihat jelas wajah pria itu. Yang dia ingat hanyalah tubuh tinggi tegap, berotot, tanpa sedikit pun rasa kasihan, hingga akhirnya dirinya pingsan karena kesakitan.

Kelly duduk di bangku halte bus, menggenggam hasil USG sambil menangis sedih.

Harus bagaimana ini?

Sekarang dirinya hamil, kemungkinan besar tak bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Jika usia kandungan semakin besar, dirinya juga tak mungkin bekerja paruh waktu lagi. Sementara ibunya di rumah sakit dan butuh banyak uang untuk obat setiap bulan, ditambah adik laki-lakinya yang masih sekolah.

Memikirkan itu semua membuat tangisannya semakin pecah.

Seorang nenek yang lewat menatapnya dengan prihatin, “Nak, kamu kenapa? Kok menangis begitu sedih?”

Kelly menangis tersedu-sedu sambil menjawab, “Aku nggak apa-apa, nek. Mataku hanya perih kemasukan angin.”

Saat dia berbicara dengan nenek itu, sebuah mobil sedan hitam melintas. Jimmy yang duduk di kursi penumpang depan langsung mengenali Kelly.

Dia adalah gadis yang bersama bos malam itu.

Melihat lembaran kertas di tangannya yang mirip dengan laporan medis dan papan nama rumah sakit di belakangnya, Jimmy pun mengernyit. Dia segera meminta sopir untuk menghentikan mobil.

Begitu mobil berhenti, dia turun dan berjalan menuju halte. Nenek tadi sudah pergi, meninggalkan Kelly duduk termenung seorang diri.

Jimmy berdiri di samping dan melirik hasil USG yang digenggam Kelly.

Hamil delapan minggu??

Jimmy terkejut!

Dua bulan?! Bukankah itu persis waktu kejadian dengan bos?

Melihat mata bengkak dan kemerahan karena menangis, Jimmy tak berani mengganggu. Dia segera kembali ke mobil dan menelepon pengawal untuk datang.

Bus sudah lewat berkali-kali, tapi Kelly tak kunjung naik. Dia hanya duduk di sana dan melamun.

Dia benar-benar putus asa sekarang. Setiap hari harus membagi waktu untuk kerja paruh waktu dan belajar demi mendapatkan beasiswa, karena semua biaya kuliah dan hidupnya harus dia tanggung sendiri. Bahkan setiap bulan, dia harus mengirim uang untuk biaya hidup ibu dan adiknya.

Uang makan seharinya tak boleh lebih dari dua puluh ribu. Sarapan satu buah roti dan satu butir telur di kantin kampus hanya empat ribu. Siang dan sore, dia makan di tempat makan khusus bantuan mahasiswa, hanya enam ribu sekali makan.

Sehari totalnya hanya sekitar enam belas ribu. Hidupnya sangat hemat, demi menyisihkan uang untuk biaya hidup ibu dan adiknya.

Sekarang dirinya hamil, tak mungkin lagi bekerja paruh waktu. Lalu bagaimana dirinya membesar anak ini ke depannya? Bagaimana menjelaskannya pada keluarga? Bagaimana dengan pendidikannya?

Jika menggugurkannya, kemungkinan besar dirinya tak akan bisa hamil lagi seumur hidup…

Satu demi satu beban menghantam dadanya, membuatnya sesak napas. Dia pun kembali menangis dan air mata mengalir deras.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
100 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status