Share

Sorry 10

Aku menyadari om Hans sesekali mencuri pandang ke arahku melalui spion tengah. Aku pura- pura tidak peduli dengan menyandarkan kepala pada jok mobil dan memejamkan mata. Sebelum memejamkan mata sekilas kulihat om Hans melepas jasnya, gerah mungkin.

"Humb..." tiba- tiba rasa mual yang aku rasakan saat pagi kembali kurasakan di saat yang tidak tepat. Spontan om Hans menoleh ke belakang diikuti om Anjas yang menatapku dengan cemas. Aku menutup mulut dan mengangkat kepala bertemu pandang dengan mata hitam kelam yang menatap mataku menyelidik.

"Kamu kenapa, Rey? Sakit?" suara om Anjas terdengar cemas.

"Ah enggak Om, cuman ini kan udah lewat jam makan siang, perutku sedikit gak enak mungkin maagku kambuh," dengan lancar aku berbohong, ya akhir- akhir ini aku sering berbohong. Setiap pagi aku tidak ikut sarapan bersama karena menyembunyikan rasa mual dan saat ditanya aku harus berbohong dengan mengarang berbagai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
nury nindy
sedih.........
goodnovel comment avatar
Tami Andriani
kok q nyesekkk......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status