Share

Chapter 97

Ibrahim terlihat merenung, dia memandang putranya yang tertidur pulas di atas ranjang. Dia memikirkan tentang Martin yang mengundangnya untuk makan malam di rumahnya. Apa yang mungkin di rencanakan pria ini? Itu mungkin yang sedang dipikirkan Ibrahim. 

Dia ingin menghubungi Hatice namun dia enggang karena itu hanya akan semakin membebani pikiran di antara mereka. Ibrahim takut jika menganggu. 

"Mimpi indahlah putraku. Karena jika kau terbangun, dan kau tumbuh, kau akan kesulitan untuk tetap bermimpi." Ibrahim dan kemudian mengecup kening Cihan yang tertidur. Dia berdiri dan keluar dari kamar kecil sang anak. Dia kemudian masuk ke kamarnya sendiri dan memilih untuk tidak memikirkan apapun, di hanya ingin tidur. Akhir-akhir ini dia sangat jarang bermimpi, apalagi bermimpi indah. 

Sementara Martin...

Dia kehilangan senyumnya, dia saat ini mendengarkan musik modern melalui speaker musik di mobilnya. Baru kali ini ria membunyikan musik modern, b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status