Share

Chapter 144

"Tunggu, tunggu di sini, aku akan kembali," jawabnya dengan senyum yang mekar. "Tidak apa-apa, okey, kau akan baik-baik saja, aku akan segera kembali."

Dan berdiri lah Martin, dan memungut pakaian Raisi yang terletak di lantai, lalu dia keluar dari kamar itu dan masih melihat Raisi berdiri di tempatnya. Martin berhenti sejenak dan berkata, "Pergilah, jangan sakiti dia." Setelah itu dia menjatuhkan pakaian Raisi tepat di hadapan anaknya itu. Dan Martin pergi melalui Raisi.

Perkataan Martin membuat Raisi merasa tersakiti, rasanya Raisi adalah pengecut dan pecundang yang luar biasa. Dia baru saja memukuli seorang gadis, wanita. Matanya berkaca-kaca dan jiwanya menyadari bahwa apa yang telah dia lakukan adalah sebuah kesalahan.

"Apa yang telah aku lakukan?" Suaranya terdengar menyesal. Hatinya teriris mengingat bagaimana Andira menjerit dan menangis, bagaimana gadis itu menatapnya dengan penuh rasa takut. Apa Andira pantas mendapatkannya? Dia jatuh ke lantai dengan berlutut. Hatinya g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status