Share

Enam puluh satu

Biaya Selamatan Atas Meninggalnya Bapak61

PoV Danang

Tubuhku seakan lemas tidak bertulang mendengar pengakuan Vita tentang sertifikat itu. Bagaimana mungkin ia begitu ceroboh memberikan barang berharga itu pada orang lain?

Kenapa ia sebodoh itu memberikan surat berharga itu hanya demi perhiasan yang bisa dijual dengan harga yang tidak seberapa meski itu ibunya sendiri.

Kuusap peluh yang terus mengucur di pelipis. Dadaku terasa sesak menghadapai kenyataan ini. Bayangan buruk mulai menghantui.

"Maafkan aku, Mas!" Vita masih memeluk kakiku, tetapi tiba-tiba ia berseru, "aduh, sakit!"

Vita memegangi perutnya yang sudah mulai membuncit itu hingga membuat semua orang panik.

"Kamu kenapa, Vit?" tanya ibu.

"Perutku kram, Bu." Vita terduduk lalu memegangi perutnya sambil meringis.

Aku memutar bola mata malas. Aku sudah hafal dengan tabiatnya si Vita. Saat dimarahi ia akan mencari perhatian agar orang-orang bersimpati padanya. Kebiasaan.

"Danang, kenapa kamu diam saja? Ayo bantu istrimu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status