Share

Rewelnya Arsen

"Cup cup Sayang. Panas ya Nak? Kita keluar ya," ucapku.

Kugendong Arsen keluar rumah. Mungkin dengan menghirup udara segar di luar, Arsen bisa tenang. Terus kutimang tubuh mungilnya, namun tak kunjung Arsen mau diam. Aku mulai kewalahan, apalagi wajah Arsen hingga memerah. Aku khawatir akan terjadi hal yang tak diinginkan. Rasa cemas mulai menjalari hatiku.

Suaranya tangisannya sangat melengking. Sangat menyayat hati siapapun yang mendengarnya. Nak, apa kamu bisa merasakan kepedihan hati Bunda? Atau kamu bisa merasakan, kalau Bunda ingin membawamu pergi jauh dari ayahmu?

"Sini Sayang," kata Mas Bima yang ternyata ikut keluar menyusulku.

Dia mencoba mengambil Arsen dari gendonganku. Kali ini, terpaksa aku menyerahkan Arsen padanya. Aku harus menepiskan egoku demi Arsen. Aku khawatir, tangis Arsen akan berkelanjutan.

"Hei, jagoan. Kenapa Sayang?" katanya pada Arsen, sambil menatap wajah Arsen.

Ah Mas. Melihat caramu membujuk Arsen, membuat hatiku luluh. Kenapa Mas, kamu mengkhianati a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
ternyata anak sama bapak sama2 anjing yg suka berbagi pasangan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status