Share

82. Manusia Paling Tertuduh

"Mom!" Shada berteriak lalu berlari menghampiri ibunya.

Sontak Demian dan Ruth ikut berdiri dan berderap cepat menuju Malta. Kemampuan kecepatan Demian dan Ruth di atas rata-rata sehingga mereka mencapai Malta secara bersamaan.

Demian berhasil menangkap tubuh Malta yang terkulai lemas. Sementara Shada dengan panik menggoyangkan tubuh ibunya.

"Mom, bangun, Mom!"

"Kita bawa saja ke kamar!" cetus Ruth.

Demian segera menggendong Malta kemudian menggiring kakinya melewati belasan anak tangga. Diikuti oleh Shada dan Ruth yang setengah berlari di belakangnya.

"Bagaimana ini? Apa perlu kita panggilkan dokter?" Demian menyahut setelah membaringkan Malta.

Shada menggeleng. Kedua matanya memperhatikan ibunya itu. "Kurasa tidak perlu. Mungkin ibuku hanya terlalu shock mendengar bahwa Max yang berada di balik semua ini."

Demian dan Ruth terdiam, seperti berkutat pada pikiran masing-masing. Shada menghela napas panjang.

"Ya sudah, ayo kita lanjutkan bahasan yang tadi," ajaknya. Shada langsung duduk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status