Share

85. Ucapkan Selamat Tinggal!

Lengkap dengan jaket tebalnya, Shada mengembuskan napas hangat. Diam-diam ia mencuri pandang ke arah Demian yang menyetir di sebelah kirinya.

Shada mengamati detail paras yang nyaris sempurna dari pria tersebut. Mata tajam bagai elang, hidung mancung, rahang tegas, juga bibir yang terbilang tipis dan ranum. Bahkan Shada baru sadar jika bulu mata Demian cukup lentik.

"Apa kau akan memandangiku seperti itu terus?" Demian menoleh ke arah Shada sekilas seraya mengembangkan senyum di bibirnya.

Astaga! Shada tercekat lantas segera berpaling dari Demian. Kini kedua pipi Shada memerah akibat menahan malu. Ternyata Demian menyadarinya.

"Aku tidak melihatmu. Pemandangan di sebelahmu yang tadi aku perhatikan," elak Shada pelan.

Demian setengah mati menahan agar tawanya tidak meledak. Sikap Shada terlalu imut baginya.

"Sabar, Tuan Putri. Sebentar lagi kita akan sampai di bandara."

Shada mengernyit, lalu protes. "Sabar bagaimana?"

"Sambil menunggu pesawat nanti, kau bisa memandangi wajahku sepuasm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status