Share

Bab 44

"Mbak, jangan melamun," tegur Sumi, Asisten Rumah Tangga Vania

"Tidak, aku hanya berpikir sebentar," ucap Vania sambil menyuap makanan pada sendok terakhir ke mulutnya.

"Bi, apa mungkin Mas Rendi akan menceraikanku?" Tanya Vania bimbang.

"Berdoa saja semoga tuhan memberikan jalan terbaik," Jawab Sumi mencoba menguatkan.

****

Vania tampak termenung di meja kerjanya, meski pandangan matanya terlihat menatap komputer. Namun, saat ini pikirannya sedang melayang jauh, memikirkan pernikahannya.

Sesekali tampak tangannya mengetuk meja, seakan sedang berpikir. Wajahnya terlihat tegang karena hati wanita itu kini sedang gelisah.

Sekilas tak ada yang aneh dengan sikapnya, ia terlihat sedang fokus dengan pekerjaannya, termasuk Delia, rekan kerjanya yang kini sedang memperhatikannya.

Sudah seminggu berlalu sejak kepulangannya dari Bali, dan seminggu sudah Rendi tidak jua menemuinya, hanya sesekali saja pria itu berkirim pesan padanya. Rasa rindu kini menyiksa dirinya. Ingin rasanya Vania menel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status