Share

Bab 48

"Ya sudah, mama mau langsung saja ya, Jangan lupa jaga kesehatanmu ya," pesan Helena lalu menepuk lembut pundak menantu pertamanya itu. Tak lama wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tak lagi muda itu berbalik, meninggalkan Karin yang tersenyum kecut memandanginya.

"Kadang aku merasa hidupmu sangat beruntung Vania, atau aku yang tak tahu malu karena memaksakan keinginanku?" Bisik Karin dengan sorot mata tegas dengan sudut bibir yang melengkung penuh arti.

***

Rendi menghela nafas panjang, sepeninggal Helena, lelaki itu tampak duduk sendiri dengan pandangan mata nanar di ruang kerjanya, pembicaraannya dengan ibunya membuat lelaki itu kini tampak begitu gelisah.

Tangan Rendi tampak sesekali mengetuk meja, wajahnya terlihat murung. Sejak awal ia tahu konsekuensinya akan seperti ini.

Memiliki dua orang istri memang tidaklah mudah, namun apa yang bisa dilakukannya karena kedua orang tuanya sudah amat menginginkan seorang keturunan darinya. Sesuatu hal yang tidak bisa diberikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asri Widiastuti
Karin itu egois ya, pdhl dirinya jg seorang wanita. kok tega dia mw pisahkan Vania dgn anakx, Rendy jg bodoh mw aja berjanji sprt itu. smg Vania blm hamil dulu, biarkan Karin yg minta cerai dulu baru Vania hamil
goodnovel comment avatar
Eriza Yuni
Thor jangan serahkan anak pertama Vania pada Karin ...mohon thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status