Share

Bab 46

[Lho, rasanya tak mungkin kau tidak tahu Vania, bukankah kau adalah kekasihnya, orang yang paling dekat dengannya?"

Miris, dan Vania ingin tertawa mendengarnya jika mengingat semua kenangan menyebalkan itu. Lalu sekarang?

"Baiklah, kemana aku harus mencarimu? Ke rumahmu? Atau tempat persembunyianmu di luar negeri?" Sarkas Vania tampak begitu emosional.

***

Gio duduk termenung di depan jendela kamarnya, dengan satu tangan bertumpu pada tepian jendela. Pertemuannya dengan Vania kemarin malam, masih menyisakan kekecewaan di dalam hatinya.

Angin berhembus pelan, meniup wajah dan rambutnya yang hitam. Sesekali tampak matanya memandang keluar jendela, seolah sedang memperhatikan sesuatu.

Wajahnya tampak murung, tak seperti sinar rembulan yang bersinar terang malam ini, batinnya bergejolak penuh dengan amarah dan kekecewaan.

Yah, Gio begitu kecewa dengan dirinya sendiri, lelaki itu sedang menyesali keputusannya dulu yang mencampakkan dan meninggalkan Vania. Gadis yang sejak dulu di cintainya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status