Share

43. Gadis Hampir Celaka

Tetes-tetes air pada dedaunan pohon kantil bak irama tersendiri di telinga Gadis. Dinaungi payung kuning bermerek sebuah pabrik kopi yang ternama di Kota Jambi, dia meneduhkan diri.

Gadis mendongak, matanya terus saja mencari-cari keberadaan Surti di antara cabang-cabang pohon yang rindang. Namun, kuntilanak itu tidak berada pada tempat tinggalnya.

Lima belas menit lalu Gadis sempat berdebat dengan Nopi. Sepupunya itu melarang Gadis untuk tidak tetap nekat keluar rumah berbasah-basahan seperti ini. Namun, pada akhirnya Nopi menyerah. Dia sama sekali tidak pernah menang jika mendebat gadis bermata sipit yang dinilainya sangat keras kepala. Nopi akhirnya membiarkan Gadis pergi sendiri, tetapi dengan syarat tidak boleh terlalu jauh dan masih bisa terlihat olehnya yang terus mengawasi dari jendela rumah Ujang.

Gadis resah. Dia sungguh gelisah dikejar waktu. Dia tidak punya petunjuk apa pun untuk melakukan yang terbaik selain ini. Ck! Gadis merutuki diri. Kenapa di saat genting seperti ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status