Share

46. Kembalinya Si Dukun Sakti

Tak lama, "Mungkin Bang Ujang mengenal seseorang dengan ciri fisik yang tadi saya bilang?" Teh Reni menoleh ke Ujang yang duduk di sebelahnya. Kedua tangan pria kurus itu mendekap dada. Sedari tadi dia diam saja menyimak obrolan mereka.

"Atau bisa jadi seseorang yang ingin mengadakan ritual di pohon beringin?" Gadis menerka.

Ujang menggeleng cepat-cepat. "Semenjak diketemukannya mayat seorang pria yang tertancap di pohon itu, tidak ada lagi satu warga pun yang berani datang ke sana di malam hari." Ujang buka suara.

"Tertancap?" Nopi merinding.

Ujang mengangguk. "Abang kira sepupumu itu sudah bercerita?" Dia melirik ke Gadis.

Pelajar SMA itu menjawab sekenanya, "Belum waktunya, Bang." Gadis meniru ucapan yang sering Ujang lontarkan, bermaksud untuk bercanda dan menghangatkan suasana. Namun, tampaknya Ujang sedang tidak ingin bergurau. Wajahnya menatap Gadis masam.

Nopi segera menyikut sepupunya dan membuat Gadis bilang, "Maaf, Bang. Saya cuma bercanda." Dia menggaruk kepalanya yang tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status