Share

CURIGA

Sepeninggal mereka, aku bangkit berniat masuk ke kamar, tapi Tante Yani memanggilku.

“Duduk dulu sebentar, Sekar,” ujar Tante dengan nada suara lirih. Agaknya dia ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

Menurut, kembali kuhempaskan bobot di atas sofa. Duduk menghadap Tante sembari menatap lekat padanya.

“Ada apa, Tan?” tanyaku.

“Sini aku bisikkin,” perintah Tante sembari melambaikan tangan.

Penasaran, Aku berpindah duduk tepat si sebelahnya. Sampai-sampai lengan kami saling bersentuhan.

“Kamu curiga enggak sama Bude, Sekar? Jangan-jangan dia mau menggunakan uang itu untuk kebutuhannya sendiri,” bisik Tante Yani.

Kontan saja aku sedikit menjauh sembari menatap lekat padanya. Ternyata Tante juga punya pemikiran yang sama denganku.

“Iya sih, Tan. Tapi mau bagaimana lagi,” keluhku.

Sejenak, kami sama-sama diam larut dalam pikiran masing-masing. Sampai akhirnya Tante membuka suara yang membuat aku terkejut.

“Aku ada ide.” Tante berteriak sembari mengangkat satu tangannya ke atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status