Apa Itu Seme Dan Uke Yang Sering Muncul Di Fanfiction?

2025-10-15 22:48:47 297

3 Answers

Uri
Uri
2025-10-17 02:36:58
Dari sudut linguistik Jepang, kata-kata ini punya makna yang cukup literal: 'seme' berasal dari kata yang berarti menyerang atau menekan, sedangkan 'uke' berkaitan dengan menerima. Itulah kenapa di fandom istilah ini cepat dipakai untuk menunjukkan peran dalam hubungan romantis atau seksual. Namun aku suka melihatnya lebih luas: bukan hanya soal top-bottom fisik, tapi juga soal dinamika emosional dan naratif antara dua karakter.

Kalau aku menilai secara kritis, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, stereotip fisik—seme tinggi, uke kecil—bisa mengurangi kedalaman karakter jika penulis terlalu mengandalkannya. Kedua, budaya fandom memengaruhi penggunaan istilah ini; dalam konteks BL Jepang, konsep ini lebih mengakar, sementara di komunitas internasional kadang muncul adaptasi (misalnya 'switch' untuk yang suka berganti peran). Ketiga, konteks consent dan kesehatan mental harus diperhatikan: label seme/uke tidak boleh jadi alasan untuk menormalisasi perilaku kasar atau manipulatif tanpa konsekuensi.

Secara personal, aku menikmati karya yang memanfaatkan istilah ini sebagai starting point—sebuah shorthand untuk membangun chemistry—tetapi penulis yang benar-benar menarik justru yang menggali motivasi, trauma, dan perkembangan kedua pihak. Jadi, kalau sedang mengkonsumsi atau menulis fanfic, pakailah label itu sebagai petunjuk, bukan cetak biru tak tergoyahkan. Aku selalu senang melihat variasi dan cara-cara kreatif yang membuat dinamika seme-uke terasa manusiawi.
George
George
2025-10-17 15:54:59
Ada pertanyaan yang sering bikin thread panjang di forum: seme dan uke itu apa sih sebenarnya?

Awalnya aku jelasin dari kata dasarnya — kata 'seme' pada dasarnya merujuk ke pihak yang cenderung 'menyerang' atau mengambil inisiatif dalam hubungan, sedangkan 'uke' adalah pihak yang lebih menerima atau pasif. Dalam banyak fanfiction dan fandom BL (boys' love), label ini dipakai untuk menggambarkan dinamika peran: siapa yang dominan, siapa yang lebih lembut, siapa yang biasanya memulai kontak. Tapi penting diingat: ini bukan cuma soal posisi fisik dalam adegan, melainkan juga soal karakterisasi — seme sering digambarkan lebih protektif, tegas, atau tinggi; uke sering digambarkan lebih emotional, manis, atau kecil. Itu stereotip, bukan aturan baku.

Di pengalamanku ikut baca dan nulis fanfic, pergeseran peran dan subversi trope itu yang paling seru. Banyak cerita yang sengaja membolak-balik label untuk mengeksplorasi chemistry, bahkan ada pasangan yang switch—kadang seme hari ini, uke besok—yang bikin dinamika jadi lebih hidup. Selain itu, soal consent itu penting banget; meski istilah seme/uke bisa muncul di konteks dewasa, pembaca dan penulis yang baik selalu kasih tag peringatan jika cerita mengandung unsur non-consensual atau kekerasan. Jadi, kalau kamu mulai baca fanfic, perhatikan tag dan summary supaya tahu apa yang diharapkan.

Pada akhirnya buatku istilah ini adalah alat framing: bantu pembaca cepat dapat gambaran dinamika, tapi jangan dikotak-kotakkan. Nikmati variasinya, cari karya yang sesuai selera, dan kalau nulis sendiri, bereksperimenlah dengan peran untuk menciptakan chemistry yang unik. Seru banget ketika karakter yang nggak terduga malah nyatu banget sebagai pasangan.
Ophelia
Ophelia
2025-10-20 12:07:05
Gue jelasin versi kilatnya biar gampang dicerna: seme sering dipakai untuk yang ambil inisiatif atau dominan, sedangkan uke untuk yang lebih menerima atau pasif. Itu berasal dari istilah Jepang, dan dalam fanfiction—terutama BL—keduanya jadi label cepat untuk menjelaskan sifat hubungan antar karakter.

Meski begitu, jangan terjebak mengira seme selalu kasar atau uke selalu lembut; banyak fiksi yang sengaja membolak-balik stereotip itu. Sekarang juga ada banyak pasangan yang bersifat 'switch' atau sama-sama ekspresif, jadi peran nggak selalu kaku. Satu hal yang nggak boleh dilupakan: tanda peringatan dan konsensualitas. Banyak pembaca migren kalau tag nggak jelas, jadi perhatikan selalu tag dan summary kalau kamu sensitif sama adegan tertentu.

Singkatnya, anggap seme dan uke sebagai label praktis untuk gambaran awal dinamika—berguna untuk cari cerita sesuai preferensi—tapi bukan aturan mutlak. Nikmati variasinya dan hargai batasan orang lain, itu yang bikin komunitas baca tulis jadi lebih asyik.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Istri Yang Sering Keluyuran
Istri Yang Sering Keluyuran
Elang terkejut saat Mamanya sering mengirim video mengenai istrinya yang sering keluyuran, padahal Miya selalu bersikap polos dan seolah tidak terjadi apapun. Elang sempat memergoki Miya tidak ada di rumah ketika dia pulang bekerja, lagi-lagi istrinya itu keluyuran. Sebenarnya apa yang dilakukan Miya di luar sana? Apa benar jika dia melakukan pekerjaan haram?
10
125 Chapters
Raja Yang Agung Itu Berlutut Di Hadapanku
Raja Yang Agung Itu Berlutut Di Hadapanku
Demi menyelamatkan diri dan kakaknya dari kemiskinan, Lin Qian yang berbakat dalam pengobatan nekat menyamar sebagai pria untuk menjadi tabib istana. Tak disangka, kemampuanya yang luar biasa membawanya ke tengah pusaran kekuasaan dan mendekatkan dirinya pada Kaisar. Namun rahasianya tak bertahan lama. Saat rahasianya terbongkar, nyawanya dipertaruhkan di tengah istana yang penuh intrik.
10
81 Chapters
ISTRIKU SERING MENANGIS
ISTRIKU SERING MENANGIS
Mayang, adalah seorang wanita yang kuat dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan lika-liku bersama suaminya, Ardan. Rumah tangganya diguncang masalah setelah Mayang melahirkan anak pertamanya secara Caesar.
10
61 Chapters
Aku dan Pacar Menikah Di Hari Yang Sama
Aku dan Pacar Menikah Di Hari Yang Sama
Video lamaran pacar dan sekretaris viral, semuanya pada bilang romantis dan terharu. Sekretaris pun memposting menyatakan cinta [Akhirnya aku bersamamu, untungnya aku tidak menyerah, Tuan Willy, mari kita bersama menjalani sisa hidup.] Komentar penuh dengan [Romantis kali, CEO dan sekretaris, pasangan yang aku ngeship ini paling so sweet!] Aku dengan tenang menutupi halaman website dan mencari pacar untuk minta penjelasan. Tetapi mendengar percakapan dia dengan temannya, “Mau gimana lagi, kalau aku tidak menikah dengannya, dia akan dipaksa sama keluarganya dan menikah dengan orang yang tidak dia sukai.” “Bagaimana dengan Sarah? Dia baru pacarmu yang sebenarnya, kamu nggak takut dia marah kah?” “Emang kenapa kalau marah? Sarah sudah bersamaku selama 7 tahun, dia tidak akan meninggalkanku.” Lalu, aku menikah di hari yang sama dengannya. Mobil pengantin berpapasan lewat, di saat pengantin wanita lagi bertukaran bunga pernikahan, melihat aku di dalam mobil pengantin, dia benar-benar terpukul.
10 Chapters
YANG MISKIN ITU KAMU, MAS!
YANG MISKIN ITU KAMU, MAS!
Najwa, wanita yang selalu direndahkan oleh keluarga suaminya, diam-diam memiliki bakat yang luar biasa, hingga bisa menjadikan dirinya kaya tanpa sepengetahuan mereka. Saat pernikahan mereka berujung pengkhianatan, ditambah keluarga suami tak berhenti meremehkan, akankah dia masih bertahan?
9.9
30 Chapters
Yang Mandul Itu Kamu, Mas!
Yang Mandul Itu Kamu, Mas!
Ibu mertuaku tega menyuruh Mas Amar – Suamiku, untuk menikah lagi. Hanya karena aku belum bisa memberi keturunan. Sebagai anak yang berbakti, Mas Amar tidak bisa menolak. Dia tak ingin menyakiti hati ibunya. Bertubi hinaan dan cacian aku dapatkan. Berusaha tegar demi cinta, namun terlalu menyakitkan. "Hiduplah bahagia dengan dia, Mas. Aku tidak bisa bertahan dalam rumah tangga ini. Aku pikir kamu bisa membangun syurga untukku, di rumah ini. Ternyata tidak! ... Maaf, aku menyerah!" ujarku sambil menatap bola mata indah milik Mas Amar. "Aku tidak akan melepaskan mu, Arumi. Aku sangat mencintaimu!" Mas Amar berusaha memegang tanganku. Tetapi aku langsung menghempaskan. "Cinta seperti apa yang Mas aksud? Tidak ada cinta yang di dalamnya mengandung luka!" Aku berkata dengan raut wajah penuh amarah.
10
185 Chapters

Related Questions

Apa Itu Seme Dan Uke Memengaruhi Fanart Dan Cosplayer?

3 Answers2025-10-15 23:23:42
Garis besar peran seme dan uke sering jadi bahasa visual yang langsung dimengerti oleh banyak penggemar — dan itu bikin fanart gampang terasa "bahasa cinta" antar karakter. Aku sering lihat seme digambarkan dengan postur lebih tegap, tatapan percaya diri, dan gesture yang menempatkan mereka di posisi kontrol: tangan di dagu, membungkuk sedikit, atau menahan bahu si uke. Sementara uke biasanya pakai ekspresi yang lebih terbuka atau malu, bahu yang sedikit menunduk, atau pose yang membuat mereka terlihat lebih kecil. Dalam fanart, ini dipakai biar chemistry langsung terbaca tanpa harus banyak dialog. Di sisi lain, stereotip itu juga gampang dipakai terus-menerus sampai terasa klise. Aku suka melihat seniman yang sengaja membolak-balik peran—seme yang canggung atau uke yang dominan—karena itu memberi napas baru pada hubungan yang sudah sering diulang. Praktisnya untuk cosplayer, pengertian ini penting: ukuran tubuh, prop, dan posisi panggung semua berkontribusi. Misalnya, kalau seme digambarkan lebih tinggi, cosplayer bisa pakai heels, platform, atau angle kamera low shot; sebaliknya, uke bisa diberi peluk erat atau head-tilt untuk menonjolkan kelembutan. Akhirnya yang aku pedulikan adalah consent dan kenyamanan. Dinamika seme-uke bisa sensual atau bahkan agresif dalam beberapa karya, jadi harus ada diskusi sebelum photoshoot soal bagaimana memerankan adegan tertentu. Saat semuanya nyaman, fanart dan cosplay yang lahir justru terasa hidup dan jujur—dan itu yang selalu bikin aku balik lagi ke komunitas ini.

Apa Itu Seme Dan Uke Menjelaskan Perbedaan Peran Romantis?

3 Answers2025-10-15 18:35:33
Bisa dibilang istilah seme dan uke itu sering bikin obrolan panjang di grup chat fandom BL, dan aku selalu senang ikut nimbrung soal ini karena banyak lapisan yang bisa dibahas. Di level paling dasar, seme dan uke berasal dari kata Jepang yang berarti 'menyerang' (攻め) dan 'menerima' (受け). Dalam konteks hubungan romantis/erotis di karya fiksi, seme biasanya digambarkan sebagai pihak yang lebih dominan—lebih tegas, mengambil inisiatif, dan sering secara fisik lebih besar atau lebih protektif. Uke, di sisi lain, cenderung digambarkan lebih lembut, emosional, atau pasif—dia yang sering 'dibuat malu', blushing, atau diekspresikan dengan reaksi yang vulnerable. Tapi aku juga selalu ingat bahwa ini cuma kerangka kerja naratif. Banyak cerita yang menegaskan bahwa peran ini bukan soal orientasi atau harga diri; kadang seme bisa rapuh emosional, dan uke bisa sangat kuat. Ada juga karya yang sengaja membalik atau merapuh stereotip—seme yang lembut, uke yang agresif, atau karakter yang berganti peran berdasarkan situasi. Di dunia nyata, orang nggak harus cocok dengan label itu; yang penting adalah consent dan dinamika sehat antara pasangan. Dalam fandom, aku sering lihat diskusi hangat tentang kapan penggunaan stereotip ini jadi problematik atau fetishizing, dan aku suka kalau pembicaraan itu makin kritis tanpa kehilangan rasa cinta pada cerita yang kita nikmati.

Apa Itu Seme Dan Uke Dalam Manga Yaoi Populer?

3 Answers2025-10-15 12:14:14
Gue suka banget ngebahas seme dan uke karena dua istilah ini sebenernya ngasih nyawa ke dinamika banyak cerita yaoi yang aku baca. Secara sederhana, 'seme' berasal dari kata Jepang yang berarti menyerang atau menginisiasi, jadi dia biasanya digambarkan sebagai yang lebih dominan dalam hubungan—fisiknya sering lebih tinggi, sikapnya lebih protektif atau agresif, dan dia kerap mengambil langkah pertama. Sementara 'uke' secara harfiah berarti menerima; dalam banyak manga dia digambarkan lebih lembut, lebih emosional, atau terlihat 'feminim' menurut stereotip, dan posisinya cenderung pasif atau reaktif. Tapi jangan langsung nge-cap begitu saja: dari pengalamanku, banyak mangaka sekarang sengaja mainin peran ini. Ada seme yang rapuh, uke yang kuat, ada juga pasangan yang reversible—artinya peran top-bottom nggak selalu tetep. Sayangnya, masih ada trope bermasalah seperti penggambaran non-konsensual atau dinamika kekuasaan yang diromantisasi; aku biasanya berhati-hati sama judul-judul yang memanfaatkan itu tanpa konteks atau konsekuensi. Di samping itu, fanbase juga sering pake istilah ini buat shipping dan cosplay—jadi peran seme/uke sering jadi soal estetika dan fantasi juga, bukan sekadar posisi seksi. Di akhir hari, aku menikmati bagaimana kedua label ini bisa dipakai buat eksplorasi karakter, tapi aku juga menghargai ketika karya berani melanggarnya demi cerita yang lebih kaya.

Apa Itu Seme Dan Uke Menjelaskan Dinamika Hubungan Karakter?

3 Answers2025-10-15 17:17:43
Bicara soal dinamika seme-uke, aku selalu tertarik sama bagaimana dua kata pendek itu sering memuat segudang nuansa—dari yang manis sampai yang raw banget. Seme biasanya digambarkan sebagai pihak yang lebih dominan, protektif, atau mengambil inisiatif—bisa karena postur fisik, usia, status, atau kepribadian. Uke, di sisi lain, sering tampil lebih lembut, ekspresif, atau jadi pihak yang 'ditaklukkan'. Tapi pengalaman nonton dan baca buatku ngejelasin kalau ini bukan cuma soal siapa jadi top-bottom secara seksual; ini juga soal dinamika emosional: siapa yang nyaman memimpin percakapan, siapa yang butuh penguatan, siapa yang trauma-nya butuh penyembuhan. Contoh klasik seperti 'Junjou Romantica' nunjukin pola seme-uke tradisional, sementara karya modern sering melemparang stereotip itu atau membolak-balik peran. Kalau aku membandingkan banyak cerita, yang paling menarik adalah saat seme-uke dipakai untuk menggali karakter, bukan sekadar sebagai fetis. Saat penulis memberi alasan emosional kenapa satu karakter dominan dan yang lain menyerah—bukan karena paksaan—itu bikin hubungan terasa hidup. Di sisi lain, ada juga jebakan: glamorisasi manipulasi atau pemaksaan yang kadang disamarkan sebagai 'romansa'. Aku lebih suka dinamika yang berkembang lewat komunikasi, batasan yang dihormati, dan perubahan nyata di karakter—itu yang bikin hubungan terasa nyata dan hangat, bukan cuma trope kosong.

Apa Itu Seme Dan Uke Berhubungan Dengan Stereotip Penampilan?

3 Answers2025-10-15 23:00:09
Kupikir stereotip seme-uke itu mirip kostum yang dipakai berkali-kali—nyaman, gampang dikenali, tapi nggak selalu cocok ke semua orang. Untuk menjelaskan singkatnya: seme biasanya diasosiasikan dengan peran dominan dalam hubungan (fisik atau emosional), sementara uke diasosiasikan dengan peran yang lebih pasif atau menerima. Dari segi penampilan, stereotip klasiknya seme digambarkan tinggi, berotot, berkumis tipis atau berwajah maskulin; uke sering digambarkan lebih kecil tubuhnya, bermuka imut atau androgini, dan cuek—padahal dinamika itu lebih tentang peran, bukan ukuran tubuh. Stereotip ini muncul karena pengaruh dramatis visual dan naratif: pembaca atau penonton butuh tanda cepat untuk memahami hubungan, jadi ilustrator dan penulis bikin ‘‘visual shorthand’’. Sayangnya shorthand itu bisa mengunci ekspektasi—misalnya seme selalu harus kasar atau uke selalu rapuh—padahal banyak karya justru mengabaikan itu dan menampilkan seme lembut atau uke kuat. Di fandom, stereotip ini sering dipakai untuk cosplay, fanart, dan shipping tags karena mudah dimengerti, tapi juga memicu kritik karena menegakkan norma maskulinitas/ketergantungan yang kaku. Aku suka melihat karya yang melawan stereotip: seme yang pendek, uke yang lebih dominan, atau hubungan yang bergantian peran. Menurutku, kalau tujuan kita sebagai pembaca/penikmat adalah menikmati chemistry dan cerita, lebih seru kalau terbuka sama variasi. Stereotip itu alat, bukan aturan mutlak—biarkan karya dan karakter menentukan, bukan label penampilan semata.

Apa Itu Seme Dan Uke Berbeda Dari Trope BL Lain?

3 Answers2025-10-15 00:44:40
Ngomongin seme dan uke selalu mengingatkanku pada masa-masa kuliah waktu aku tenggelam dalam tumpukan doujinshi dan diskusi forum panjang lebar tentang dinamika karakter. Biar singkat: seme dan uke pada dasarnya adalah label peran dalam cerita yang menggambarkan siapa yang lebih agresif/menyerang (seme) dan siapa yang lebih menerima/diterima (uke). Asal-usul istilahnya sendiri menarik—dia pinjam dari kosakata tradisional Jepang tentang peran menyerang dan menerima dalam seni bela diri dan drama, lalu teradopsi ke dalam karya romansa laki-laki. Itu penting karena artinya bukan murni tentang orientasi, melainkan tentang fungsi naratif dan estetika dalam cerita. Perbedaan utama antara seme-uke dan trope BL lain adalah fokusnya pada pola relasi yang relatif stabil: pola dominasi/penyerahan yang digambarkan lewat gestur, bahasa tubuh, dan dialog. Trope lain seperti 'enemies to lovers', 'age gap', atau 'office romance' berbicara tentang konteks dan jalannya konflik; seme-uke lebih tentang peran emosional/seksual yang dimainkan. Sekarang banyak karya yang menantang stereotip seme macho vs uke feminin—kita menemukan seme yang emosional, uke yang kuat, bahkan pasangan yang bergantian peran (switch). Itu bikin seme-uke tetap relevan karena fleksibilitasnya: bisa jadi kerangka sederhana untuk membangun chemistry, atau bidang eksplorasi karakter kalau penulisnya pinter. Kalau dipikir dari sisi kritik, seme-uke juga punya sisi problematis: stereotip uke yang overly feminine atau adanya dinamika kekuasaan tanpa consent yang kadang dibiarkan. Tapi sebagai pembaca lama aku senang melihat subversi—ketika penulis mengurai peran ini jadi lebih manusiawi, menaruh perhatian pada persetujuan, ranah emosional, dan keseimbangan. Contoh-contoh klasik seperti 'Junjou Romantica' menunjukkan bentuk awal stereotip, sementara karya-karya modern seringkali bermain dengan batasan itu. Bagi aku, seme-uke itu alat: bisa klise, bisa menyakitkan, atau bisa sangat menyentuh—tergantung bagaimana pembuat cerita memegangnya.

Apa Itu Seme Dan Uke Membuat Plot BL Lebih Dramatis?

3 Answers2025-10-15 05:42:03
Membahas seme dan uke selalu bikin aku terpikir soal permainan kekuatan yang halus tapi kuat dalam cerita—bukan sekadar siapa yang lebih besar atau lebih agresif, tapi bagaimana peran itu membentuk ketegangan emosional dan konflik batin. Seme biasanya digambarkan sebagai sosok yang dominan, protektif, atau agresif; uke cenderung lebih lembut, pasif, atau rentan. Ketika kamu menulis atau membaca BL, konfigurasi ini menciptakan dinamika tarik-ulur yang efektif: ada dorongan untuk menguasai dan ada ketakutan kehilangan kendali, lalu muncul kemauan untuk membuka diri. Untuk plot, ini berarti ada sumber konflik internal (harga diri, rasa malu, trauma) dan eksternal (tekanan sosial, saingan, keluarga) yang gampang dimanfaatkan penulis untuk memproduksi momen-momen dramatis. Yang paling kusuka adalah bagaimana variasi kecil—misalnya seme yang ternyata rapuh, atau uke yang menolak untuk selalu menjadi lemah—bisa mengubah seluruh nuansa cerita. Peran-peran ini juga memudahkan pembaca cepat mengidentifikasi chemistry: gestur, kata-kata protektif, atau cemburu yang meledak tiba-tiba menjadi bahan bakar adegan-adegan berdampak. Aku masih ingat saat pertama kali nonton 'Junjou Romantica' dan merasa betapa efektifnya ketidakseimbangan kekuatan itu untuk membuat setiap konfrontasi terasa berat dan berarti. Pada akhirnya, seme-uke adalah alat—efektif kalau dipakai dengan pemahaman emosi karakter, dan bisa terasa dangkal jika cuma dipakai sebagai stereotip belaka.

Apa Itu Seme Dan Uke Pada Karakter Anime BL Masa Kini?

3 Answers2025-10-15 08:39:02
Bicara soal seme dan uke langsung bikin aku teringat betapa rame diskusinya di grup komunitas—itu istilah yang gampang dipahami tapi sebenarnya penuh nuansa. Pada level paling dasar, aku jelasin begini: seme biasanya dipakai untuk gambarkan sosok yang lebih dominan, mengambil inisiatif, sering diasosiasikan dengan peran ‘‘top’’ dalam hubungan. Sementara uke mengacu pada yang lebih pasif atau menerima, sering diasosiasikan sebagai ‘‘bottom’’. Kata-kata ini asalnya dari terminologi Jepang—ada nuansa ‘‘penyerang’’ dan ‘‘penerima’’ yang kental di latar klasik yaoi—tapi dalam praktik modern istilahnya meluas banyak. Sekarang, yang penting dicatat adalah bahwa gambaran klise—seme tinggi, tegas, galak; uke imut, kecil, manja—mulai banyak dirombak. Aku suka kalau kreator bikin seme yang lembut atau uke yang kuat karena itu nunjukin kematangan kultural; terus muncul juga istilah ‘‘reversible’’ buat pasangan yang bisa bergantian peran. Di sisi lain, tetap ada jebakan: beberapa karya masih mengglorifikasi dinamika tanpa persetujuan yang jelas atau gap usia ekstrem. Itu bikin aku bete karena bisa menormalisasi hal berbahaya meski kadang disamarkan sebagai ‘‘drama’’. Jadi, saat menikmati karya seperti itu, aku selalu ingat pentingnya konteks dan consent, bukan cuma gaya visual atau stereotip. Kalau kamu mau mulai nge-eksplor, coba perhatiin cara interaksi antar karakter—siapa yang nyetak keputusan, siapa yang mengekspresikan emosi, dan bagaimana cerita meredam atau menguatkan ketimpangan itu. Menikmati dinamika seme-uke itu seru karena bisa memicu imajinasi soal chemistry, tapi tetap harus dibaca kritis. Akhirnya, bagiku istilah ini lebih soal gaya dan fantasi dalam cerita ketimbang kotak yang menandai orientasi atau nilai seseorang. Aku masih excited ngeliat bagaimana istilah itu terus berkembang di fandom.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status