Apa Itu Seme Dan Uke Dalam Manga Yaoi Populer?

2025-10-15 12:14:14 43

3 Answers

Nora
Nora
2025-10-19 11:09:43
Gue suka banget ngebahas seme dan uke karena dua istilah ini sebenernya ngasih nyawa ke dinamika banyak cerita yaoi yang aku baca. Secara sederhana, 'seme' berasal dari kata Jepang yang berarti menyerang atau menginisiasi, jadi dia biasanya digambarkan sebagai yang lebih dominan dalam hubungan—fisiknya sering lebih tinggi, sikapnya lebih protektif atau agresif, dan dia kerap mengambil langkah pertama. Sementara 'uke' secara harfiah berarti menerima; dalam banyak manga dia digambarkan lebih lembut, lebih emosional, atau terlihat 'feminim' menurut stereotip, dan posisinya cenderung pasif atau reaktif.

Tapi jangan langsung nge-cap begitu saja: dari pengalamanku, banyak mangaka sekarang sengaja mainin peran ini. Ada seme yang rapuh, uke yang kuat, ada juga pasangan yang reversible—artinya peran top-bottom nggak selalu tetep. Sayangnya, masih ada trope bermasalah seperti penggambaran non-konsensual atau dinamika kekuasaan yang diromantisasi; aku biasanya berhati-hati sama judul-judul yang memanfaatkan itu tanpa konteks atau konsekuensi. Di samping itu, fanbase juga sering pake istilah ini buat shipping dan cosplay—jadi peran seme/uke sering jadi soal estetika dan fantasi juga, bukan sekadar posisi seksi. Di akhir hari, aku menikmati bagaimana kedua label ini bisa dipakai buat eksplorasi karakter, tapi aku juga menghargai ketika karya berani melanggarnya demi cerita yang lebih kaya.
Jonah
Jonah
2025-10-20 00:16:59
Buat yang lagi cari penjelasan simpel: seme itu biasanya yang 'mengambil tindakan'—lebih dominan dan sering digambarkan lebih maskulin—sedangkan uke adalah pihak yang 'menerima', lebih sensitif atau manis menurut stereotip manga yaoi. Tapi penting buat dicatat bahwa ini lebih ke tipologi karakter dan fantasi artistik daripada aturan mutlak; banyak cerita modern sengaja membolak-balik atau mengaburkan batasan itu supaya hubungan terasa lebih kaya.

Kalau kamu pengin mulai baca, perhatikan juga konteks cerita—beberapa judul masih pake unsur kekerasan atau ketidaksamaan kekuasaan yang bisa nggak nyaman. Bila ketemu label 'reversible' atau deskripsi karakter yang kontra-stereotip, itu tanda bagus bahwa penulis sedang eksplorasi peran. Intinya, anggap seme/uke sebagai alat naratif yang fleksibel, bukan hukum baku—dan nikmati variasinya sesuai selera kamu.
Emily
Emily
2025-10-21 19:23:59
Selama lama aku nyimak berbagai judul boys' love, aku makin ngeh bahwa 'seme' dan 'uke' itu nggak cuma soal siapa di atas waktu adegan intim. Kata-kata itu punya akar linguistik: 'seme' (攻め) berakar dari arti menyerang/teken, sementara 'uke' (受け) berarti menerima. Di konteks asli Jepang, istilah ini juga dipakai di seni bela diri dan teater untuk menggambarkan peran menyerang dan menerima—makanya terasa kuat sebagai label dinamika hubungan.

Aku sering ngasih perhatian ke bagaimana mangaka men-visual-kan perbedaan ini: cara berdiri, angle panel, shading, pilihan pakaian, bahkan cara bicara. Pembaca barat kadang langsung menyamakan seme=top dan uke=bottom secara seksual, padahal banyak pasangan yang lebih rumit; ada juga yang menolak istilah itu sama sekali karena dianggap sempit atau stereotip. Di sisi lain, istilah ini membantu fans dengan cepat mendeskripsikan kecenderungan karakter tanpa panjang lebar—praktis untuk forum dan rekomendasi. Untukku pribadi, aku suka kalo cerita berani mengacak-acak ekspektasi ini: seme yang cemas, uke yang dominan, atau hubungan yang egaliter jauh lebih menyegarkan dan terasa lebih realistis daripada sekadar formula konvensional.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Mengejar Cinta Sang Dosen Populer
Mengejar Cinta Sang Dosen Populer
"Dia siapa, Ma?" Entah kenapa aku gugup sendiri saat tanya itu mencuat. Aku belum berani melihat jelas wajahnya. Sampai Bu Tya memperkenalkanku padanya. "Ning, kenalkan ini anak sulung saya, Zen Maulana. Zen, ini Ning yang mau bantu mama bersih-bersih rumah. Dia juga mau kerja di kantin kampus." Aku yang baru saja menginjakkan kaki di anak tangga terakhir terlonjak kaget. Nama itu, tidak asing bagiku. Apa hanya sebuah kebetulan nama lengkapnya sama. Aku memberanikan diri melihat wajah anak sulung Bu Tya. Seketika kotak yang kupegang jatuh membuat isinya berhamburan. Rasa-rasanya kepalaku bagai dihantam palu. Aku tidak menyangka akan bertemu laki-laki masa lalu di rumah besar ini. Nasib yang menurutku baik bertemu Bu Tya ternyata disertai kejutan besar bertemu orang yang membuatku tidak tenang di tiga tahun terakhir hidupku. "Zen? Dia benar-benar Zen yang sama, Zen Maulana." Tanganku mendadak tremor. Bulir keringat sebesar biji jagung bermunculan. Bahkan tenggorokan terasa tercekat. Aku dilanda ketakutan seperti seorang penjahat yang menanti eksekusi hukuman. Pandangan mulai mengabur dan gelap. Lutut lemas seolah tak bertulang, aku terhuyung. Sebelum kesadaranku hilang, sayup-sayup telingaku menangkap suara. Nama panggilan yang biasa Zen sebut untukku. "Han!" Simak ceritanya, yuk.
10
64 Chapters
ANTARA AKU KAMU DAN RAHASIA ITU
ANTARA AKU KAMU DAN RAHASIA ITU
Nada, seorang wanita 28 tahun yang bekerja sebagai asisten pribadi di sebuah perusahaan kreatif besar di Jakarta, tampak memiliki kehidupan yang sempurna di luar: karier cemerlang, penampilan menarik, dan kehidupan sosial yang teratur. Namun, di balik senyumannya yang selalu tenang, Nada menyimpan luka dalam dari masa lalu yang kelam. Hidupnya yang tampak biasa berubah saat ia bertemu kembali dengan Damar, mantan kekasih yang meninggalkannya dengan luka emosional yang belum pernah ia sembuhkan. Kini, Damar kembali sebagai bagian dari proyek besar di perusahaannya, membawa rahasia yang tak pernah terungkap—sebuah hubungan yang jauh lebih rumit dari yang Nada kira. Di sisi lain, ada Reza, bosnya yang misterius dan tegas. Reza bukan sekadar atasan; di balik sikap dinginnya, Nada merasakan kedekatan yang tak bisa dijelaskan. Seiring berjalannya waktu, perasaan yang lebih dari sekadar profesional mulai muncul, sementara hubungan mereka pun semakin rumit dengan munculnya rahasia gelap yang terkait dengan Damar dan masa lalu Nada. Tiga orang terjebak dalam jaringan cinta, pengkhianatan, dan masa lalu yang tak pernah bisa benar-benar dilupakan. Di tengah tekanan pekerjaan, cinta yang terlarang, dan rahasia yang mengancam untuk terungkap, Nada harus memilih: terus hidup dalam kebohongan dan ketakutan, atau menghancurkan semuanya untuk menghadapi kenyataan.
10
16 Chapters
Apa Warna Hatimu?
Apa Warna Hatimu?
Kisah seorang wanita muda yang memiliki kemampuan istimewa melihat warna hati. Kisah cinta yang menemui banyak rintangan, terutama dari diri sendiri.
10
151 Chapters
Apa Kamu Kurang Istri?
Apa Kamu Kurang Istri?
Dua minggu sebelum pernikahan, Felix Darmaji tiba-tiba menunda upacara pernikahan kami. Dia berkata, "Shifa bilang kalau hari itu adalah pameran lukisan pertamanya. Dia sendirian saat acara pembukaan nanti. Aku khawatir dia merasa ketakutan kalau nggak sanggup menghadapi situasi itu, jadi aku harus pergi untuk membantunya." "Kita berdua juga nggak memerlukan acara penuh formalitas seperti ini. Apa bedanya kalau kita menikah lebih cepat atau lebih lambat sehari?" lanjut Felix. Namun, ini adalah ketiga kalinya pria ini menunda tanggal pernikahan kami demi Shifa Adnan. Saat pertama kali, Felix mengatakan bahwa Shifa baru saja menjalani operasi. Wanita itu merindukan makanan dari kampung halamannya, jadi Felix tanpa ragu pergi ke luar negeri untuk merawatnya selama dua bulan. Saat kedua kalinya, Felix mengatakan bahwa Shifa ingin pergi ke pegunungan terpencil untuk melukis serta mencari inspirasi. Felix khawatir akan keselamatannya, jadi dia ikut bersama wanita itu. Ini adalah ketiga kalinya. Aku menutup telepon, menatap teman masa kecilku, Callen Harlan, yang sedang duduk di seberang dengan sikap santai. Dia sedang mengetuk lantai marmer dengan tongkat berhias zamrud di tangannya, membentuk irama yang teratur. "Apakah kamu masih mencari seorang istri?" tanyaku. Pada hari pernikahanku, Shifa yang tersenyum manis sedang mengangkat gelasnya, menunggu Felix untuk bersulang bersamanya. Namun, pria itu justru menatap siaran langsung pernikahan putra kesayangan Grup Harlan, pengembang properti terbesar di negara ini, dengan mata memerah.
10 Chapters
apa elo soulmate gw
apa elo soulmate gw
perjalanan seorang gadis mencari cinta sejati. mencari belahan jiwa bukan perkara mudah, mesya mengalami beberapa kali kegagalan dalam mencari saoulmatenya hingga ia sempat putus asa, Akankah ia menemukan soulmate yang ia cari ?
Not enough ratings
1 Chapters
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
Meli---cinta pertamaku datang kembali setelah aku menikah dan sekantor denganku. Aku merekomendasikannya sebagai penebus rasa bersalah karena sudah meninggalkannya. Kehadiran Meli kerap membuat aku bertengkar juga dengan Hanum---istriku---wanita pilihan ibu, hingga akhrinya dia pergi setelah kata talak terucap membawa dua anakku. Aku kira, setelah dia pergi, aku akan akan bahagia. Namun, entah kenapa, Meli jadi tak menarik lagi. Aku hampir gila mencari Hanum dan keberadaan kedua anakku ditambah tekanan Ibu yang begitu menyayangi mereka. Akhirnya aku menemukannya, tetapi tak berapa lama, justru surat undangan yang kuterima. Hanumku akan menikah dan aku merasakan patah hati yang sesungguhnya.
10
42 Chapters

Related Questions

Apa Itu Seme Dan Uke Memengaruhi Fanart Dan Cosplayer?

3 Answers2025-10-15 23:23:42
Garis besar peran seme dan uke sering jadi bahasa visual yang langsung dimengerti oleh banyak penggemar — dan itu bikin fanart gampang terasa "bahasa cinta" antar karakter. Aku sering lihat seme digambarkan dengan postur lebih tegap, tatapan percaya diri, dan gesture yang menempatkan mereka di posisi kontrol: tangan di dagu, membungkuk sedikit, atau menahan bahu si uke. Sementara uke biasanya pakai ekspresi yang lebih terbuka atau malu, bahu yang sedikit menunduk, atau pose yang membuat mereka terlihat lebih kecil. Dalam fanart, ini dipakai biar chemistry langsung terbaca tanpa harus banyak dialog. Di sisi lain, stereotip itu juga gampang dipakai terus-menerus sampai terasa klise. Aku suka melihat seniman yang sengaja membolak-balik peran—seme yang canggung atau uke yang dominan—karena itu memberi napas baru pada hubungan yang sudah sering diulang. Praktisnya untuk cosplayer, pengertian ini penting: ukuran tubuh, prop, dan posisi panggung semua berkontribusi. Misalnya, kalau seme digambarkan lebih tinggi, cosplayer bisa pakai heels, platform, atau angle kamera low shot; sebaliknya, uke bisa diberi peluk erat atau head-tilt untuk menonjolkan kelembutan. Akhirnya yang aku pedulikan adalah consent dan kenyamanan. Dinamika seme-uke bisa sensual atau bahkan agresif dalam beberapa karya, jadi harus ada diskusi sebelum photoshoot soal bagaimana memerankan adegan tertentu. Saat semuanya nyaman, fanart dan cosplay yang lahir justru terasa hidup dan jujur—dan itu yang selalu bikin aku balik lagi ke komunitas ini.

Apa Itu Seme Dan Uke Menjelaskan Perbedaan Peran Romantis?

3 Answers2025-10-15 18:35:33
Bisa dibilang istilah seme dan uke itu sering bikin obrolan panjang di grup chat fandom BL, dan aku selalu senang ikut nimbrung soal ini karena banyak lapisan yang bisa dibahas. Di level paling dasar, seme dan uke berasal dari kata Jepang yang berarti 'menyerang' (攻め) dan 'menerima' (受け). Dalam konteks hubungan romantis/erotis di karya fiksi, seme biasanya digambarkan sebagai pihak yang lebih dominan—lebih tegas, mengambil inisiatif, dan sering secara fisik lebih besar atau lebih protektif. Uke, di sisi lain, cenderung digambarkan lebih lembut, emosional, atau pasif—dia yang sering 'dibuat malu', blushing, atau diekspresikan dengan reaksi yang vulnerable. Tapi aku juga selalu ingat bahwa ini cuma kerangka kerja naratif. Banyak cerita yang menegaskan bahwa peran ini bukan soal orientasi atau harga diri; kadang seme bisa rapuh emosional, dan uke bisa sangat kuat. Ada juga karya yang sengaja membalik atau merapuh stereotip—seme yang lembut, uke yang agresif, atau karakter yang berganti peran berdasarkan situasi. Di dunia nyata, orang nggak harus cocok dengan label itu; yang penting adalah consent dan dinamika sehat antara pasangan. Dalam fandom, aku sering lihat diskusi hangat tentang kapan penggunaan stereotip ini jadi problematik atau fetishizing, dan aku suka kalau pembicaraan itu makin kritis tanpa kehilangan rasa cinta pada cerita yang kita nikmati.

Apa Itu Seme Dan Uke Menjelaskan Dinamika Hubungan Karakter?

3 Answers2025-10-15 17:17:43
Bicara soal dinamika seme-uke, aku selalu tertarik sama bagaimana dua kata pendek itu sering memuat segudang nuansa—dari yang manis sampai yang raw banget. Seme biasanya digambarkan sebagai pihak yang lebih dominan, protektif, atau mengambil inisiatif—bisa karena postur fisik, usia, status, atau kepribadian. Uke, di sisi lain, sering tampil lebih lembut, ekspresif, atau jadi pihak yang 'ditaklukkan'. Tapi pengalaman nonton dan baca buatku ngejelasin kalau ini bukan cuma soal siapa jadi top-bottom secara seksual; ini juga soal dinamika emosional: siapa yang nyaman memimpin percakapan, siapa yang butuh penguatan, siapa yang trauma-nya butuh penyembuhan. Contoh klasik seperti 'Junjou Romantica' nunjukin pola seme-uke tradisional, sementara karya modern sering melemparang stereotip itu atau membolak-balik peran. Kalau aku membandingkan banyak cerita, yang paling menarik adalah saat seme-uke dipakai untuk menggali karakter, bukan sekadar sebagai fetis. Saat penulis memberi alasan emosional kenapa satu karakter dominan dan yang lain menyerah—bukan karena paksaan—itu bikin hubungan terasa hidup. Di sisi lain, ada juga jebakan: glamorisasi manipulasi atau pemaksaan yang kadang disamarkan sebagai 'romansa'. Aku lebih suka dinamika yang berkembang lewat komunikasi, batasan yang dihormati, dan perubahan nyata di karakter—itu yang bikin hubungan terasa nyata dan hangat, bukan cuma trope kosong.

Apa Itu Seme Dan Uke Berhubungan Dengan Stereotip Penampilan?

3 Answers2025-10-15 23:00:09
Kupikir stereotip seme-uke itu mirip kostum yang dipakai berkali-kali—nyaman, gampang dikenali, tapi nggak selalu cocok ke semua orang. Untuk menjelaskan singkatnya: seme biasanya diasosiasikan dengan peran dominan dalam hubungan (fisik atau emosional), sementara uke diasosiasikan dengan peran yang lebih pasif atau menerima. Dari segi penampilan, stereotip klasiknya seme digambarkan tinggi, berotot, berkumis tipis atau berwajah maskulin; uke sering digambarkan lebih kecil tubuhnya, bermuka imut atau androgini, dan cuek—padahal dinamika itu lebih tentang peran, bukan ukuran tubuh. Stereotip ini muncul karena pengaruh dramatis visual dan naratif: pembaca atau penonton butuh tanda cepat untuk memahami hubungan, jadi ilustrator dan penulis bikin ‘‘visual shorthand’’. Sayangnya shorthand itu bisa mengunci ekspektasi—misalnya seme selalu harus kasar atau uke selalu rapuh—padahal banyak karya justru mengabaikan itu dan menampilkan seme lembut atau uke kuat. Di fandom, stereotip ini sering dipakai untuk cosplay, fanart, dan shipping tags karena mudah dimengerti, tapi juga memicu kritik karena menegakkan norma maskulinitas/ketergantungan yang kaku. Aku suka melihat karya yang melawan stereotip: seme yang pendek, uke yang lebih dominan, atau hubungan yang bergantian peran. Menurutku, kalau tujuan kita sebagai pembaca/penikmat adalah menikmati chemistry dan cerita, lebih seru kalau terbuka sama variasi. Stereotip itu alat, bukan aturan mutlak—biarkan karya dan karakter menentukan, bukan label penampilan semata.

Apa Itu Seme Dan Uke Berbeda Dari Trope BL Lain?

3 Answers2025-10-15 00:44:40
Ngomongin seme dan uke selalu mengingatkanku pada masa-masa kuliah waktu aku tenggelam dalam tumpukan doujinshi dan diskusi forum panjang lebar tentang dinamika karakter. Biar singkat: seme dan uke pada dasarnya adalah label peran dalam cerita yang menggambarkan siapa yang lebih agresif/menyerang (seme) dan siapa yang lebih menerima/diterima (uke). Asal-usul istilahnya sendiri menarik—dia pinjam dari kosakata tradisional Jepang tentang peran menyerang dan menerima dalam seni bela diri dan drama, lalu teradopsi ke dalam karya romansa laki-laki. Itu penting karena artinya bukan murni tentang orientasi, melainkan tentang fungsi naratif dan estetika dalam cerita. Perbedaan utama antara seme-uke dan trope BL lain adalah fokusnya pada pola relasi yang relatif stabil: pola dominasi/penyerahan yang digambarkan lewat gestur, bahasa tubuh, dan dialog. Trope lain seperti 'enemies to lovers', 'age gap', atau 'office romance' berbicara tentang konteks dan jalannya konflik; seme-uke lebih tentang peran emosional/seksual yang dimainkan. Sekarang banyak karya yang menantang stereotip seme macho vs uke feminin—kita menemukan seme yang emosional, uke yang kuat, bahkan pasangan yang bergantian peran (switch). Itu bikin seme-uke tetap relevan karena fleksibilitasnya: bisa jadi kerangka sederhana untuk membangun chemistry, atau bidang eksplorasi karakter kalau penulisnya pinter. Kalau dipikir dari sisi kritik, seme-uke juga punya sisi problematis: stereotip uke yang overly feminine atau adanya dinamika kekuasaan tanpa consent yang kadang dibiarkan. Tapi sebagai pembaca lama aku senang melihat subversi—ketika penulis mengurai peran ini jadi lebih manusiawi, menaruh perhatian pada persetujuan, ranah emosional, dan keseimbangan. Contoh-contoh klasik seperti 'Junjou Romantica' menunjukkan bentuk awal stereotip, sementara karya-karya modern seringkali bermain dengan batasan itu. Bagi aku, seme-uke itu alat: bisa klise, bisa menyakitkan, atau bisa sangat menyentuh—tergantung bagaimana pembuat cerita memegangnya.

Apa Itu Seme Dan Uke Yang Sering Muncul Di Fanfiction?

3 Answers2025-10-15 22:48:47
Ada pertanyaan yang sering bikin thread panjang di forum: seme dan uke itu apa sih sebenarnya? Awalnya aku jelasin dari kata dasarnya — kata 'seme' pada dasarnya merujuk ke pihak yang cenderung 'menyerang' atau mengambil inisiatif dalam hubungan, sedangkan 'uke' adalah pihak yang lebih menerima atau pasif. Dalam banyak fanfiction dan fandom BL (boys' love), label ini dipakai untuk menggambarkan dinamika peran: siapa yang dominan, siapa yang lebih lembut, siapa yang biasanya memulai kontak. Tapi penting diingat: ini bukan cuma soal posisi fisik dalam adegan, melainkan juga soal karakterisasi — seme sering digambarkan lebih protektif, tegas, atau tinggi; uke sering digambarkan lebih emotional, manis, atau kecil. Itu stereotip, bukan aturan baku. Di pengalamanku ikut baca dan nulis fanfic, pergeseran peran dan subversi trope itu yang paling seru. Banyak cerita yang sengaja membolak-balik label untuk mengeksplorasi chemistry, bahkan ada pasangan yang switch—kadang seme hari ini, uke besok—yang bikin dinamika jadi lebih hidup. Selain itu, soal consent itu penting banget; meski istilah seme/uke bisa muncul di konteks dewasa, pembaca dan penulis yang baik selalu kasih tag peringatan jika cerita mengandung unsur non-consensual atau kekerasan. Jadi, kalau kamu mulai baca fanfic, perhatikan tag dan summary supaya tahu apa yang diharapkan. Pada akhirnya buatku istilah ini adalah alat framing: bantu pembaca cepat dapat gambaran dinamika, tapi jangan dikotak-kotakkan. Nikmati variasinya, cari karya yang sesuai selera, dan kalau nulis sendiri, bereksperimenlah dengan peran untuk menciptakan chemistry yang unik. Seru banget ketika karakter yang nggak terduga malah nyatu banget sebagai pasangan.

Apa Itu Seme Dan Uke Membuat Plot BL Lebih Dramatis?

3 Answers2025-10-15 05:42:03
Membahas seme dan uke selalu bikin aku terpikir soal permainan kekuatan yang halus tapi kuat dalam cerita—bukan sekadar siapa yang lebih besar atau lebih agresif, tapi bagaimana peran itu membentuk ketegangan emosional dan konflik batin. Seme biasanya digambarkan sebagai sosok yang dominan, protektif, atau agresif; uke cenderung lebih lembut, pasif, atau rentan. Ketika kamu menulis atau membaca BL, konfigurasi ini menciptakan dinamika tarik-ulur yang efektif: ada dorongan untuk menguasai dan ada ketakutan kehilangan kendali, lalu muncul kemauan untuk membuka diri. Untuk plot, ini berarti ada sumber konflik internal (harga diri, rasa malu, trauma) dan eksternal (tekanan sosial, saingan, keluarga) yang gampang dimanfaatkan penulis untuk memproduksi momen-momen dramatis. Yang paling kusuka adalah bagaimana variasi kecil—misalnya seme yang ternyata rapuh, atau uke yang menolak untuk selalu menjadi lemah—bisa mengubah seluruh nuansa cerita. Peran-peran ini juga memudahkan pembaca cepat mengidentifikasi chemistry: gestur, kata-kata protektif, atau cemburu yang meledak tiba-tiba menjadi bahan bakar adegan-adegan berdampak. Aku masih ingat saat pertama kali nonton 'Junjou Romantica' dan merasa betapa efektifnya ketidakseimbangan kekuatan itu untuk membuat setiap konfrontasi terasa berat dan berarti. Pada akhirnya, seme-uke adalah alat—efektif kalau dipakai dengan pemahaman emosi karakter, dan bisa terasa dangkal jika cuma dipakai sebagai stereotip belaka.

Apa Itu Seme Dan Uke Pada Karakter Anime BL Masa Kini?

3 Answers2025-10-15 08:39:02
Bicara soal seme dan uke langsung bikin aku teringat betapa rame diskusinya di grup komunitas—itu istilah yang gampang dipahami tapi sebenarnya penuh nuansa. Pada level paling dasar, aku jelasin begini: seme biasanya dipakai untuk gambarkan sosok yang lebih dominan, mengambil inisiatif, sering diasosiasikan dengan peran ‘‘top’’ dalam hubungan. Sementara uke mengacu pada yang lebih pasif atau menerima, sering diasosiasikan sebagai ‘‘bottom’’. Kata-kata ini asalnya dari terminologi Jepang—ada nuansa ‘‘penyerang’’ dan ‘‘penerima’’ yang kental di latar klasik yaoi—tapi dalam praktik modern istilahnya meluas banyak. Sekarang, yang penting dicatat adalah bahwa gambaran klise—seme tinggi, tegas, galak; uke imut, kecil, manja—mulai banyak dirombak. Aku suka kalau kreator bikin seme yang lembut atau uke yang kuat karena itu nunjukin kematangan kultural; terus muncul juga istilah ‘‘reversible’’ buat pasangan yang bisa bergantian peran. Di sisi lain, tetap ada jebakan: beberapa karya masih mengglorifikasi dinamika tanpa persetujuan yang jelas atau gap usia ekstrem. Itu bikin aku bete karena bisa menormalisasi hal berbahaya meski kadang disamarkan sebagai ‘‘drama’’. Jadi, saat menikmati karya seperti itu, aku selalu ingat pentingnya konteks dan consent, bukan cuma gaya visual atau stereotip. Kalau kamu mau mulai nge-eksplor, coba perhatiin cara interaksi antar karakter—siapa yang nyetak keputusan, siapa yang mengekspresikan emosi, dan bagaimana cerita meredam atau menguatkan ketimpangan itu. Menikmati dinamika seme-uke itu seru karena bisa memicu imajinasi soal chemistry, tapi tetap harus dibaca kritis. Akhirnya, bagiku istilah ini lebih soal gaya dan fantasi dalam cerita ketimbang kotak yang menandai orientasi atau nilai seseorang. Aku masih excited ngeliat bagaimana istilah itu terus berkembang di fandom.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status