Apakah Ada Wawancara Lengkap Misbach Yusa Biran Yang Tersedia?

2025-10-14 03:33:55 235

3 Answers

Violet
Violet
2025-10-17 01:47:39
Pendeknya, ada beberapa wawancara Misbach Yusa Biran yang beredar, tetapi yang benar-benar lengkap dan terjaga utuh jumlahnya tidak banyak.

Sumber terbaik biasanya arsip resmi (Sinematek, perpustakaan besar), koleksi koran dan majalah lama seperti 'Tempo' atau 'Kompas', serta rekaman acara lama yang kadang muncul di YouTube atau repositori arsip. Seringkali yang beredar hanyalah bagian-potongan atau versi yang sudah diedit untuk penayangan, jadi bila kamu mengincar wawancara penuh, siap-siap menambal dari beberapa sumber. Dari pengalaman ngulik sendiri, proses itu justru menyenangkan—kayak merakit potongan sejarah jadi gambar yang lebih utuh, dan selalu ada kejutan informasi baru yang muncul.
Aidan
Aidan
2025-10-17 16:24:28
Ngomong soal wawancara dengan Misbach Yusa Biran, aku sudah mengulik ini beberapa kali dan hasilnya lumayan beragam: ada potongan wawancara yang relatif mudah ditemukan, tapi versi 'lengkap' yang terstruktur seringnya tersebar di berbagai tempat.

Kalau kamu ingin mencari rekaman atau transkrip yang mendekati wawancara lengkap, tempat pertama yang biasanya aku cek adalah arsip-arsip besar—misalnya koleksi di Sinematek Indonesia dan katalog 'Perpustakaan Nasional'. Banyak majalah lama dan koran yang pernah mewawancarainya, jadi cari edisi lama 'Tempo' atau 'Kompas' yang sering menyimpan wawancara panjang. Selain itu, beberapa festival film atau seminar tentang sejarah perfilman Indonesia kadang menyertakan sesi wawancara atau rekaman panel yang menampilkan dia; rekaman itu kadang diunggah ke kanal resmi atau dipunyai oleh penyelenggara.

Untuk versi digital, YouTube dan Internet Archive kadang menyimpan potongan wawancara TV atau rekaman acara lama—namun seringkali terpotong. Intinya: ada banyak sumber, tetapi 'lengkap' dalam pengertian satu wawancara panjang yang utuh agak jarang; biasanya kamu harus merakitnya dari beberapa sumber. Kalau aku lagi riset, aku susun kronologi potongan-potongan itu supaya terasa utuh, dan itu cukup memuaskan untuk memahami pemikirannya.
Zane
Zane
2025-10-20 22:43:47
Aku sering banget bantu teman-teman yang lagi nulis esai sejarah film, jadi aku punya trik cepat buat menemukan wawancara Misbach Yusa Biran yang mendekati utuh.

Mulailah dengan kata kunci yang spesifik di pencarian digital: pakai kombinasi nama lengkapnya plus kata 'wawancara', 'transkrip', 'rekaman', atau nama institusi (misal: Sinematek). Jangan lupa cek katalog perpustakaan digital—banyak perpustakaan sekarang menyediakan pemindaian majalah lama; cari di koleksi digital 'Perpustakaan Nasional' dan repositori universitas yang punya jurusan film.

Selain itu, perhatikan juga jurnal akademik atau tesis tentang sejarah film Indonesia; kadang peneliti melampirkan transkrip wawancara atau merujuk ke sumber yang lengkap. Grup komunitas perfilman di media sosial sering jadi tempat bertanya kalau kamu menemui dead end—seorang kolektor atau pegiat film mungkin punya salinan lama. Intinya, versi yang benar-benar utuh kadang harus dikumpulkan sendiri dari beberapa potongan, tapi dengan pendekatan yang terstruktur kamu bisa mendapatkan gambaran yang nyaris menyeluruh.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

MANUSIA YANG TERPILIH (SERI LENGKAP).
MANUSIA YANG TERPILIH (SERI LENGKAP).
Liem adalah seorang petarung yang tidak terkalahkan di dunia pertama yaitu dunia dalam untuk sebutan bagi penghuni dunia kedua. Dia Liem mendapatkan sebuah undangan yang misterius untuk datang ke Antartika guna menjawab rasa penasaran dan kebosanan hidupnya yang selalu menjadikannya yang terkuat akhirnya dia memutuskan untuk datang dan menjawab surat tantangan itu seorang diri .Ketika di Antartika dia menemukan banyak keanehan yang selama ini tidak diketahuinya bahkan di luar logika yang selama ini telah diajarkan dunia dalam sekolahan, Puncaknya ketika ada beberapa orang yang datang untuk menjemput dirinya dan mengaku berasal dari dunia kedua tepatnya Zeon yaitu suatu nama tempat benua yang berada melingkar mengelilingi tembok es antartika bagian lain.Di situlah awal Liem melihat kehidupan diluar antartika sehingga suatu hari dia mengikuti suatu turnamen yang mewakili tempatnya berada yaitu Benua Utara yang disebut Zeon. Beberapa pemenang akan dikirim untuk mengikuti lagi turnamen yang sesungguhnya yang berada di Araliva yaitu Benua Selatan yang berada di dunia kedua.Namum tak di sangka dari serangkaian konflik membuat Liem terus ikut dan masuk kedalam beberapa kejadian yang hampir membuatnya mati.Puncaknya ketika Rencana 3 Raja Iblis yang dikenal sebagai penguasa dunia kedua bertarung melawan beberapa wakil dari Zeon benua utara dan terutama di atas dari 3 raja iblis itu ada 1 orang yang disebut Kaisar.Kaisar Iblis dunia kedua itu adalah dalang dari segala bencana yang menjadikan dunia pertama terancam akan diserang keberadaannya oleh para penghuni dunia kedua.Sehingga mengharuskan Liem berusaha menghentikan segala rencana Kaisar iblis bersama teman temannya yang harus bertarung melawan 3 Raja Iblis, Kaum dari Yabus dan Kaum Mabus serta keluarnya Iblis yang dilahirkan menjadi manusia.Apakah Liem dan teman teman mampu bertahan melawan peperangan melawan para manusia perusak yang di bantu oleh kaum Jin dan Jan. Kita ikuti saja terus cerita dalam novel
8.4
131 Chapters
Tak Ada yang Kedua
Tak Ada yang Kedua
Di tahun kelima pernikahanku dengan Anto, gadis yang ia simpan di hotel akhirnya terungkap ke publik, menjadi perbincangan semua orang. Untuk menghindari tuduhan sebagai "pelakor", Anto datang kepadaku dengan membawa surat cerai dan berkata, “Profesor Jihan dulu pernah membantuku. Sebelum beliau meninggal, dia memintaku untuk menjaga Vior. Sekarang kejadian seperti ini terungkap, aku tak bisa tinggal diam.” Selama bertahun-tahun, Vior selalu menjadi pilihan pertama Anto. Di kehidupan sebelumnya, saat mendengar kata-kata itu, aku hancur dan marah besar, bersikeras menolak bercerai. Hingga akhirnya aku menderita depresi berat, tetapi Anto, hanya karena Vior berkata, “Kakak nggak terlihat seperti orang sakit,” langsung menyimpulkan bahwa aku berpura-pura sakit, menganggap aku sengaja bermain drama. Dia pun merancang jebakan untuk menuduhku selingkuh, lalu langsung menggugat cerai. Saat itulah aku baru sadar bahwa aku selamanya tak akan bisa menandingi rasa terima kasihnya atas budi yang diterimanya. Dalam keputusasaan, aku memilih bunuh diri. Namun ketika aku membuka mata lagi, tanpa ragu, aku langsung menandatangani surat cerai itu. Tanpa ragu, aku menandatangani surat perjanjian cerai itu.
10 Chapters
Pasti Ada yang Mencintaimu
Pasti Ada yang Mencintaimu
Tahun keenam aku bersama Felix Darian. Aku berkata, "Felix, aku mau menikah." Pria itu tersentak, seketika tersadar dari lamunannya, tampak agak canggung ketika berujar, "Silvia, kamu tahu kalau perusahaan sedang dalam tahap penting untuk pendanaan. Untuk sementara ini, aku belum bisa memikirkan tentang hal itu …." "Nggak masalah," balasku. Aku tersenyum acuh tak acuh. Felix salah paham. Aku memang akan menikah, tetapi bukan dengannya.
19 Chapters
Peta Yang Tak Pernah Ada
Peta Yang Tak Pernah Ada
Ellara Veloz, seorang jurnalis muda, mengalami mimpi aneh yang terus berulang. Dalam mimpi itu, ia melihat sebuah rumah tua yang asing baginya. Di loteng rumah itu, tersembunyi sebuah peti misterius—dan di permukaannya, terdapat garis-garis samar yang membentuk rute menuju sesuatu yang tak diketahui. Terobsesi dengan mimpi tersebut, El mencoba menelusuri jejaknya. Namun, yang ia temukan justru lebih aneh dari yang dibayangkan—tidak ada satu pun catatan tentang desa dalam mimpinya, seolah-olah tempat itu tidak pernah ada dalam sejarah. Bersama sahabatnya, Julian Edward, El berangkat mencari desa itu. Perjalanan mereka dipenuhi keanehan: jalanan yang hanya terlihat di bawah cahaya tertentu, pemukiman yang sepi tanpa tanda kehidupan, dan bangunan tua yang tampaknya telah lama ditinggalkan. Namun, semakin jauh mereka melangkah, semakin banyak sosok asing yang mulai memburu mereka—seakan ada sesuatu dalam peti itu yang tidak boleh ditemukan. Apa sebenarnya rahasia di balik peti tersebut? Mengapa desa itu seakan terhapus dari dunia? Dan yang lebih mengerikan, apakah mereka benar-benar siap menghadapi jawabannya? Perjalanan ini bukan hanya tentang menemukan sesuatu yang hilang—tetapi mengungkap sesuatu yang seharusnya tetap terkubur selamanya.
Not enough ratings
28 Chapters
Tidak Ada Suami yang Sempurna
Tidak Ada Suami yang Sempurna
Zahra Rosalina Azhari menderita kanker di usianya yang baru tiga puluh lima tahun, tapi dia percaya dia bisa melewatinya dengan suaminya Andi Perkasa Adiputra dan sahabatnya Sarah Adinda Cempaka di sisinya—sampai dia menemukan mereka berdua di tempat tidur bersama di rumahnya tanpa memakai pakaian apapun. Melihat kedatangan Zahra, lantas membuat mereka berdua kaget. Cerita terakhir yang sebenarnya adalah ketika Andi bertindak lebih jauh dengan membunuh Zahra tanpa penyesalan apa pun. Jadi, ketika Zahra yang entah bagaimana membuka matanya dan menemukan dirinya mundur ke sepuluh tahun yang lalu, dia bertekad untuk mengubah nasibnya. Tapi agar Zahra tidak menemui akhir yang menyedihkan, seseorang harus menggantikan dirinya. Zahra menetapkan untuk menempa masa depan baru untuk dirinya sendiri dan membalas dendam untuk masa lalunya dengan menjodohkan sahabatnya dengan suaminya yang selingkuh. Jelas, mereka pasangan yang dibuat di surga—atau lebih tepatnya, pasangan yang dibuat di neraka. *** “Kau tidak lihat, hah? Yang hidup harus tetap hidup. Toh kau juga akan mati sebentar lagi, hiks....” Di hadapanku yang divonis sebentar lagi mati karena penyakit kanker, satu-satunya temanku menangis pilu. “Kau, wanita kecil....” Plak. Sebuah tamparan keras mendarat di pipiku hingga membentur cermin meja rias. Aku mati di tangan suamiku sendiri bahkan tanpa bisa memenuhi tenggat waktu sebelum kematianku. Kemudian, aku hidup kembali. “Zahra, istirahat makan siang sudah selesai!” 10 tahun yang lalu, aku terbangun di perusahaan tempatku bekerja. Kehidupan yang lain diberikan setelah kematian diriku. Untuk bisa mengubah takdirku, seseorang harus menggantikan takdirku yang sudah seperti neraka. Aku menjadikan 'seseorang' itu adalah temanku sendiri sebagai pengganti takdir kedidupanku. Temanku, kau menginginkan suamiku.
10
81 Chapters
Keluarga Yang Tak Menganggapku Ada
Keluarga Yang Tak Menganggapku Ada
Aira gadis cantik yang memiliki trauma berat akibat perlakuan sang Ibu. Kehadirannya tidak pernah diinginkan oleh Dewi, sang Ibu, hanya Aina sang Kakak yang disayangi di keluarganya. Bahkan dengan tega Dewi menjodohkan paksa Aira dengan lelaki yang tidak dikenalnya demi kemajuan perusahaan Arman, Ayah Aira. Setelah menikah pun, Aira kembali mendapat penolakan atas kehadirannya. Dapatkah Aira bertahan untuk tetap kuat? Atau dia malah menyerah dengan keadaan?
Not enough ratings
28 Chapters

Related Questions

Kapan Penghargaan Utama Misbach Yusa Biran Diterima?

3 Answers2025-10-14 14:01:44
Ada satu catatan yang selalu terngiang tiap kali aku mengingat jejaknya di dunia film: penghargaan besar yang menandai pengakuan institusional terhadap seluruh kontribusinya. Sebagian besar sumber dan kolega lama biasanya merujuk pada penghargaan puncak yang diterimanya berupa penghargaan seumur hidup dari 'Festival Film Indonesia'. Kalau dihimpun dari artikel-artikel lama dan catatan pertemuan komunitas film, momen puncak itu terjadi pada awal 2000-an — beberapa sumber spesifik menyebut rentang 2003–2006 sebagai periode ketika ia mendapatkan pengakuan formal semacam itu. Jadi, meskipun ada variasi tahun di berbagai tulisan, inti yang diteruskan adalah: penghargaan utama datang di fase kariernya ketika ia sudah diakui sebagai tokoh penopang sejarah dan pelestarian perfilman Indonesia. Buatku sebagai penonton yang menengok arsip dan wawancara lama, yang penting bukan sekadar tahun tepatnya, melainkan makna penghargaan itu: pengakuan atas perannya dalam membangun ingatan sinema nasional, menyelamatkan karya-karya lama, dan membina generasi pembuat film. Saya suka membayangkan momen penerimaan itu sebagai perayaan yang hangat namun sarat refleksi, di mana rekan-rekan seangkatan memberi penghormatan pada dedikasinya. Dari sisi sejarah, catatan tahunan dan artikel koran lama bisa memperjelas angka pastinya, tetapi gambaran besarnya tetap sama — penghargaan utama itu datang di awal 2000-an dan menandai puncak pengakuan kariernya.

Apa Gaya Penyutradaraan Misbach Yusa Biran Yang Khas?

3 Answers2025-10-14 22:27:59
Ada sesuatu tentang cara ia merapikan ritme cerita yang membuat setiap adegan terasa bernapas sendiri. Dalam pengamatanku, gaya penyutradaraan Misbach Yusa Biran lebih mengedepankan kehangatan humanis ketimbang sensasionalisme. Ia sering memberi ruang bagi aktor untuk bermain, mempercayai penonton menangkap nuansa tanpa harus dijelaskan berulang. Kamera cenderung tenang, framingnya sederhana namun puitis; tidak mencari efek berlebihan, melainkan menekankan hubungan antarkarakter dan konteks sosial di sekitarnya. Ada rasa arsip dan cinta budaya lokal yang kuat — detail kostum, percakapan, dan kebiasaan sehari-hari diperlakukan seperti barang berharga yang patut dilestarikan. Selain itu, dia kerap mengombinasikan aspek dokumenter dan fiksi dengan halus; narasi berjalan tapi tidak mengabaikan realitas sosial. Musik dan suara digunakan selektif, kadang sunyi dipakai sebagai alat dramatis yang efektif. Sebagai penonton yang tumbuh dengan karya-karya klasik, aku merasa pendekatannya mengajak kita memperlambat tempo, merenungkan tokoh-tokohnya, dan merasakan identitas budaya tanpa harus diseragamkan. Itu yang bikin karyanya terasa hangat dan abadi bagi generasi yang menghargai film sebagai memori kolektif.

Apakah Misbach Yusa Biran Lahir Di Sumatera Barat?

3 Answers2025-10-14 02:38:25
Bicara soal asal-usul Misbach Yusa Biran, aku punya ingatan yang cukup jelas: dia bukan lahir di Sumatera Barat. Aku sempat membaca beberapa artikel dan biografi singkat tentangnya dulu, dan semua sumber yang saya temui menyebutkan tempat kelahirannya adalah Rangkasbitung, di wilayah Lebak, Banten. Itu cukup jauh dari Sumatera Barat, jadi kalau ada yang bilang dia lahir di Padang atau daerah Minang lain, itu keliru. Orang sering salah kaprah soal asal tokoh-tokoh budaya karena nama atau karya mereka kadang berkaitan dengan berbagai daerah, tapi untuk Misbach Yusa Biran datanya konsisten ke Rangkasbitung. Selain itu, perjalanannya di dunia film dan kegiatan kebudayaan lebih banyak tercatat di Jakarta dan Pulau Jawa, jadi akar hidupnya memang lebih dekat ke sana. Kalau kamu lagi ngecek fakta untuk tulisan atau sekadar diskusi di forum, saranku kutip sumber yang kredibel seperti ensiklopedia perfilman Indonesia, catatan berita dari media nasional, atau dokumen perpustakaan. Dengan begitu kamu bisa memastikan tidak menyebarkan info keliru tentang asal-muasal beliau. Aku biasanya senang menelusuri arsip lama biar yakin — dan dalam kasus ini, kesimpulannya jelas: bukan Sumatera Barat.

Bagaimana Perjalanan Karier Misbach Yusa Biran Di Perfilman?

3 Answers2025-10-14 08:00:30
Ada momen dalam hidupku sebagai penonton film di mana aku mulai benar-benar menghargai orang-orang di balik layar yang menyelamatkan kenangan sinema — dan nama Misbach Yusa Biran selalu muncul dalam benak. Dia bermula bukan cuma sebagai pembuat film biasa; jalurnya terasa seperti perubahan dari pembuat cerita menjadi penjaga cerita. Di awal, ia aktif dalam produksi: menulis naskah, menyutradarai beberapa judul, dan terlibat langsung dalam proses pembuatan film pada masa ketika industri Indonesia masih berjuang menemukan identitasnya. Gaya kerjanya terasa pragmatis namun peka terhadap budaya lokal, sehingga karya-karyanya sering memantulkan realitas sosial tanpa kehilangan rasa humanis. Seiring waktu, peran Misbach berubah lebih ke arah dokumenter dan arsip. Dia melihat bahwa banyak karya bagus terancam hilang, dan memilih untuk berdedikasi pada pelestarian film. Usahanya membantu membangun struktur untuk mengumpulkan, mengarsipkan, dan menulis sejarah perfilman Indonesia — langkah yang krusial untuk generasi penerus. Aku paling terkesan ketika membaca tulisan-tulisannya yang bukan hanya sejarah kering, tetapi penuh konteks budaya dan anekdot dari balik layar; itu menunjukkan cintanya pada medium ini. Di akhir perjalanan kariernya, pengaruhnya terasa luas: bukan hanya sebagai pembuat film, tetapi juga sebagai mentor, penulis, dan penggagas sistem pelestarian. Banyak sutradara muda yang mengutip pemikirannya sebagai inspirasi untuk tidak melupakan akar dan warisan film Indonesia. Bagi aku, warisannya bukan hanya film yang ia buat, tapi juga iklim kesadaran tentang pentingnya menyimpan cerita lewat seluloid — sebuah pijakan yang masih terasa sampai sekarang.

Bagaimana Pengaruh Misbach Yusa Biran Terhadap Sinema Daerah?

3 Answers2025-10-14 22:59:03
Jejak Misbach Yusa Biran sering terasa seperti peta yang membuka rute-rute baru ke kota-kota kecil yang selama ini cuma jadi latar, bukan pusat cerita. Aku ingat bagaimana ia tidak hanya menulis atau berkutat di studio; ia membangun infrastruktur penting yang memungkinkan film-film daerah punya tempat simpan dan panggung. Dengan gagasan arsip yang kuat, karya-karya lokal jadi tidak mudah hilang—itu terasa seperti memberi izin resmi pada cerita-cerita kampung untuk hidup lebih lama dari generasi pembuatnya. Dari perspektifku, efeknya dua lapis: pertama, secara praktis film daerah sekarang punya rekam jejak dan bahan rujukan; kedua, secara kultural ada legitimasi yang meningkat, sehingga sineas lokal berani mengeksplorasi bahasa dan tradisi setempat tanpa harus meniru gaya metropolitan. Di meja diskusi, aku sering mengaitkan namanya dengan kebiasaan dokumentasi dan edukasi. Lagu-lagu, ritual, bahasa daerah yang masuk layar jadi bahan kajian baru bagi sineas muda, kritikus, dan peneliti. Dampaknya nyata: munculnya sutradara yang tumbuh dari akar lokal, festival kecil yang menampilkan film bahasa daerah, dan kurikulumnya jadi lebih kaya karena ada contoh-contoh film asli yang bisa dipelajari. Bagi aku, warisannya adalah kombinasi ideal antara cinta pada cerita lokal dan kerja keras institusional—dua hal yang membuat sinema daerah tak cuma bertahan, tapi juga berkembang dengan suara sendiri.

Siapa Kolaborator Paling Dekat Misbach Yusa Biran Saat Produksi?

3 Answers2025-10-14 11:26:19
Waktu ngobrol soal orang yang paling sering ada di sisinya saat syuting, yang langsung muncul di kepalaku adalah Usmar Ismail karena aura historisnya — tapi aku mau jelasin kenapa aku nangkepnya begitu. Aku ingat membaca banyak wawancara dan esai tentang era itu; Misbach Yusa Biran tumbuh dan berkarya di lingkaran sineas yang dipelopori oleh generasi besar, dan hubungan profesionalnya sering berkaitan erat dengan rumah produksi dan tokoh-tokoh yang sama. Usmar Ismail, meski lebih dikenal sebagai ikon dan pendiri Perfini, adalah figur yang sering menjadi titik temu para pembuat film pada masanya. Dari perspektif penggemar yang suka menyusun ulang potongan sejarah, mereka sering saling bersinggungan dalam jaringan kreatif yang rapat — sutradara, penulis naskah, dan aktor-aktor langganan yang saling mengenal gaya kerja satu sama lain. Intinya, kalau ditanya siapa yang paling dekat saat produksi, aku akan menyebut Usmar Ismail sebagai nama yang selalu muncul dalam konteks jaringan kerja Misbach. Hubungan itu terasa seperti kemitraan profesional yang penuh saling pengertian, meski Misbach juga punya banyak kolaborator lain yang setia. Aku suka membayangkan mereka di lokasi syuting: terbiasa, saling mengerti ritme, dan membuat suasana kerja yang produktif.

Mengapa Misbach Yusa Biran Dianggap Penting Untuk Sineas Muda?

3 Answers2025-10-14 16:14:56
Garis penghubung antara arsip dan emosi penonton seringkali terasa samar — dan di situlah peran Misbach Yusa Biran menonjol bagiku. Aku tumbuh menonton film-film lawas yang hampir hilang dari peredaran, lalu baru sadar kalau ada orang yang gigih menyelamatkan semuanya. Dari sudut pandang pemula yang masih sering kebingungan antara estetika dan teknik, kerja-kerja Biran memberi peta: bagaimana merawat sejarah supaya ide-ide baru punya akar dan tidak sekadar tiruan belaka. Ada dua hal yang bikin aku nge-fans: pertama, pendekatannya yang pragmatis terhadap pemeliharaan film dan dokumentasi; kedua, kecenderungan dia untuk menulis dan berdiskusi—bukan menyimpan sendiri. Untuk sineas muda, itu berharga. Mengetahui proses, konteks sosial, dan tradisi naratif membuat cara kita membaca skrip dan menyusun framing berubah. Aku sering pakai contoh-contoh lama sebagai latihan: mempelajari pacing, pemilihan sudut kamera, dan cara mengolah ruang yang kadang kalah di produksi modern. Selain itu, reputasinya membuka jalan buat generasi berikutnya—bukan cuma memuji masa lalu tapi menghubungkannya dengan praktik kontemporer. Bagi aku, pentingnya bukan semata soal hormat pada figur besar, melainkan bagaimana warisannya jadi alat praktis: sumber referensi, inspirasi moral tentang menjaga karya, dan alasan untuk terus berbicara tentang film sebagai bagian dari identitas kebudayaan. Itu membuatku merasa lebih percaya diri saat berkarya sendiri.

Karya Film Mana Yang Paling Terkenal Dari Misbach Yusa Biran?

3 Answers2025-10-14 13:10:31
Dari sudut pandang penggemar film yang sering ngubek-ngubek arsip festival lokal, aku selalu merasa agak susah kalau diminta menunjuk satu karya film paling terkenal dari Misbach Yusa Biran. Banyak orang pikir pembuat film terkenal selalu diukur dari satu judul ikonik, tapi untuk Misbach yang kukenal lewat tulisan-tulisan dan ceramahnya, pengaruhnya lebih terasa sebagai penjaga memori sinema Indonesia daripada cuma sutradara tunggal dengan satu magnum opus. Aku sendiri pertama kali bertemu namanya lewat catatan sejarah perfilman dan cerita-cerita soal pendirian perpustakaan dan arsip film. Menurutku, warisan paling menonjol adalah perannya dalam membangun lembaga dan menulis sejarah yang kemudian jadi rujukan banyak generasi sineas dan penikmat film. Karya filmnya memang ada, dan ada beberapa film yang mendapat perhatian, tetapi bila bicara tentang 'karya paling terkenal', aku lebih condong bilang reputasinya sebagai sejarawan dan pengarsip-lah yang benar-benar menjulang. Itu bukan sekadar soal nama besar; aku pernah ngobrol dengan beberapa veteran perfilman yang bilang kalau tanpa upaya-upayanya banyak film lama hampir punah. Jadi, kalau kamu tanya film apa yang paling terkenal, jawabanku agak melompat: ketenaran Misbach lebih terletak pada langkah-langkah konkret menyelamatkan dan mendokumentasikan sejarah sinema Indonesia, yang dampaknya terasa jauh lebih luas daripada satu judul film saja.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status