Berapa Jumlah Halaman The Snow Woman Short Story?

2025-07-30 13:40:06 303

2 Answers

Quinn
Quinn
2025-08-01 11:38:24
Cerita pendek 'The Snow Woman' adalah bagian dari koleksi karya Lafcadio Hearn yang berjudul 'Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things'. Versi yang sering ditemukan dalam antologi ini biasanya memiliki sekitar 10-15 halaman, tergantung pada format dan ukuran font yang digunakan. Saya pernah membaca edisi terbitan Tuttle Publishing yang memiliki 12 halaman untuk cerita ini, dengan ilustrasi indah yang menambah nuansa misteriusnya. Kisahnya sendiri sangat pendek tapi padat, menceritakan tentang yuki-onna yang muncul dalam cuaca salju dan bertemu dengan pemuda kayu. Meski singkat, ceritanya meninggalkan kesan mendalam karena atmosfernya yang dingin dan endingnya yang tak terduga. Bagi yang ingin membaca, bisa cari di platform seperti Project Gutenberg atau buku fisik terbitan Tuttle.

Kalau mencari versi online, kadang ada perbedaan jumlah halaman karena faktor layout. Ada yang hanya 8 halaman di situs tertentu, tapi kontennya tetap utuh. Yang menarik, cerita ini sering dibundel dengan karya Hearn lainnya seperti 'Hoichi the Earless' atau 'The Story of Mimi-Nashi-Hoichi', jadi total bukunya bisa lebih tebal. Saya sarankan beli versi fisik jika ingin pengalaman membaca lebih autentik, karena cerita horor klasik Jepang seperti ini lebih terasa 'hidup' di buku cetak.
Jude
Jude
2025-08-03 09:28:45
'The Snow Woman' itu cuma sekitar 10 halaman tapi seru banget! Gw baca versi ebook yang dapet gratis dari Internet Archive, teksnya gak terlalu panjang tapi cukup buat bikin merinding. Ceritanya tentang hantu salju yang ngasih peringatan ke manusia buat gak bocorin rahasia. Kalo lo suka cerita horor pendek ala Jepang kayak 'Yotsuya Kaidan', ini worth to banget dibaca. Cek aja di situs-situs klasik gratis kaya Gutenberg atau Wikisource, pasti ada.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

I Called You SNOW
I Called You SNOW
Elena kehilangan orang tuanya ketika masih kecil. Dia hidup bersama pamannya hingga ia berumur 19 tahun dan ingin hidup mandiri setelah itu.Pamannya mengizinkannya dengan syarat tinggal di rumah tua kedua orang tuanya dulu.Awalnya ia mengira jika hidupnya akan sangat membosankan jika berada di rumah tua itu. Tetapi ia keliru, karena dia bertemu dengan seorang pria tampan yang ia beri nama "Snow" lelaki dingin yang hangat. Yang mampu mengusir kesepiannya selama ini.
10
16 Chapters
Second Woman
Second Woman
Kiano Rayn seorang CEO tampan dan dingin. Ia pun terpaksa bertekad menikahi Danilla mantan karyawannya di Rayn Grup. Meskipun, banyak penolakan yang dilakukan Danilla, karena dia tidak merasa pernah tidur bersama mantan bosnya. Karena ia menganut tidak ada hubungan seks sebelum menikah. Namun, bukti tes positif hamil membuat Danilla terkejut. Ia juga melihat hasil USG nya ada janin dalam rahimnya. Hingga mereka terlibat nikah kontrak. Mungkinkah benih-benih cinta diantara mereka tumbuh? Blubr. "Ini nggak mungkin, Pak. Bagaimana bisa saya mengandung calon bayi bapak?! Nggak usah halu, Pak!" "Kamu lihat ini!" Kiano menunjukkan bukti atas kehamilan Danilla. "Nggak mungkin, Pak! Ini ada yang salah!" kilah Danilla menatap tajam pria itu. "Coba kamu cek kembali!" Kiano memberikan testpack. Setelah mencobanya, Danilla terkejut dengan hasil dua garis biru. Ia pun pingsan.
10
57 Chapters
Crazy Woman
Crazy Woman
Ria Ananta. Ananta itu kepanjangan dari Anaknya Antara, papahnya Ria. Ia sengaja diberi nama itu untuk menutupi identitas aslinya yang merupakan anak seorang konglomerat kaya raya tujuh turunan. Padahal sudah terlihat jelas dari pembawaannya bak putri raja dan segala yang dikenakannya berasal dari brand high end, namun tidak ada yang menyadari bahwa Ria merupakan salah satu anaknya Antara! Ria menjalani hidupnya seperti orang normal kebanyakan. Sudah tentram hidupnya dengan gelimang harta, dia malah menjalin hubungan dengan Christian, salah seorang anggota boyband yang sedang naik daun! Ditambah lagi keluarganya Tian yang selalu merecoki Ria karena menjalin hubungan dengan putra mahkota mereka! Gangguan-gangguan tersebut membangunkan sisi lain Ria yang tidak pernah diketahui siapapun, termasuk Christian. Sisi lain yang benar-benar lain dari biasanya Ria. ---------------------------------------- "Tolong. Kamu sebagai papahnya, luangkan waktu untuk mengurus putrimu. Harta bisa dicari, kekuasaan bisa diraih, tapi putri yang sudah terlanjur hancur hari demi harinya tak bisa kembali. Mengobati itu lebih menyakitkan dibanding mencegah. Putrimu adalah harta terbesar bagimu." ~~~ Disclaimers!!! Trigger Warning *TW* 1. Cerita mengandung banyak suicidal thoughts dan suicidal attempts 2. Mengandung pemikiran depresi dan keputusasaan 3. Terdapat adegan kekerasan 4. Bukan cerita uwu, lebih banyak tentang relationship with human 5. If you have some mental issues, be wise to read this story. Just take a lesson and don't follow what contain in this story. Enjoyyyy~
10
124 Chapters
Our Story
Our Story
Daffa dan Aira sudah bersahabat sejak kecil, kisah mereka pun biasa, hanya dipenuhi canda tawa seperti remaja SMA pada umumnya. Namun, takdir tidak selalu memihak manusia. Suatu masa, takdir membawa mereka untuk merasakan pahitnya hidup yang sebenarnya. Aira dijodohkan dengan Rehan, cowok yang paling Daffa benci seumur hidupnya.
10
63 Chapters
Unperfect Story
Unperfect Story
Setelah tiga tahun berlalu, rasa yang menghilang itu kembali muncul. Amara dan gejolak perasaannya bingung dengan situasi yang tengah dihadapi olehnya.
10
37 Chapters
Rayhan Story
Rayhan Story
Liku liku kehidupan Rayhan bersama kedua orang tuanya, yang berperilaku bak remaja. Suatu hal yang luar biasa bisa menjadi putra mereka. Bahkan tak ada yang menyadari bahwa si tampan Raka dan si cantik plus imut Dinda adalah ibunya. Ya wajar sih, wajah mereka berdua tak mencerminkan sebagai orang tua, bahkan bisa seperti saudara. Tapi apakah benar kehidupan rayhan begitu bahagia?
1
84 Chapters

Related Questions

Kapan Lirik Lagu The Final Countdown Pertama Kali Dirilis?

3 Answers2025-10-17 13:02:36
Ingatan tentang riff synth itu selalu bikin semangat, dan tiap kali kudengar aku langsung kepo soal bagaimana lagu itu pertama kali sampai ke publik. Lirik lagu 'The Final Countdown' pertama kali secara resmi dipublikasikan bersamaan dengan perilisan singel yang dirilis pada 14 Mei 1986. Joey Tempest, vokalis Europe, memang mulai mengembangkan ide melodi dan liriknya sejak 1985—ada banyak cerita tentang bagaimana ia menulis riff utama di atas keyboard—tapi versi lirik yang dikenal orang banyak baru keluar ketika singel dan album berjudul sama dirilis ke pasar. Di waktu itu, rilisan fisik seperti piringan hitam, kaset, dan kemudian CDlah yang membawa teks lagu ke penggemar, disertai juga dengan lirik pada sleeve atau booklet album. Sebagai penggemar yang sering mengorek lore musik, aku ingat betapa cepatnya lirik itu jadi anthem stadion; setelah rilis 1986, stasiun radio dan video musik memopulerkannya sampai ke seluruh dunia. Jadi, kalau kamu pengin menunjuk satu titik di mana lirik itu ‘pertama kali dirilis’, tanggal rilis singel/album pada Mei 1986 adalah momen kuncinya. Aku masih suka nyanyiin bagian ‘We’re leaving together’ waktu karaoke—entah kenapa itu selalu ngeremind aku soal nostalgia 80-an yang bombastis.

Bagaimana Chord Gitar Cocok Dengan Lirik Lagu The Final Countdown?

3 Answers2025-10-17 03:30:32
Intro synth itu langsung nempel, dan aku selalu terpikir gimana caranya gitar nggak cuma nutupi tapi malah menambah dramanya di 'The Final Countdown'. Untuk versi gitar yang nyatu sama lirik, pertama aku tandai struktur lagu: intro (riff synth), verse, pre-chorus, chorus, solo, dan outro. Secara harmonik yang kerja biasanya progresi minor-bergerak-ke mayor yang bikin tensi dan release—cara mudahnya pakai bentuk power chord atau barre chord biar sustain-nya kuat di bagian chorus. Contoh progresi yang sering dipakai di banyak cover adalah Bm - A - G - A untuk verse, lalu saat chorus naik ke D - A - Bm - G; ini bikin melodi vokal terasa didukung ketika nyanyinya menekankan kata-kata seperti "final" dan "countdown". Teknik main penting: ganti chord di awal bar untuk memberi ruang vokal, tapi kadang change di tengah bar pas vokal menekankan satu suku kata (misal pada kata 'final'). Untuk ritme, aku suka main palm-muted pada verse supaya vokal lebih terdengar, lalu lepaskan muted dan pakai strum penuh atau power chord chug saat chorus biar energi meledak. Kalau mau mendekati sound arena rock aslinya, pakai distorsi hangat plus chorus effect untuk tipikal gitar 80-an. Akhirnya, mainkan riff synth itu di gitar bagian intro atau sebagai pengisi antara frasa vokal supaya lagu tetap terasa utuh—aku suka harmonize riff itu satu oktaf di bawah vokal untuk memberi foundation yang kuat.

Apa Perbedaan Versi Live Dan Studio Lirik Lagu The Final Countdown?

3 Answers2025-10-17 16:35:34
Denger versi live 'The Final Countdown' selalu bikin atmosfernya langsung beda—lebih kotor, lebih besar, dan sering kali lebih emosional daripada versi studio yang rapi. Aku masih ingat pertama kali nonton rekaman konsernya, intro synth itu berkembang jadi momen massa bernyanyi bareng; vokal kadang ditahan lebih lama, chorus diulang beberapa kali, dan ada seruan penonton yang nyelip di antara baris lagu. Secara lirik, perbedaan paling umum bukan soal kata-kata yang berubah drastis, melainkan pengulangan dan improvisasi. Di album, struktur lagu sangat terukur: bait-chorus-bait-chorus-solo-chorus, dengan frasa seperti 'We're leaving together / But still it's farewell' diucapkan cukup lurus. Live, vokalis kadang menekankan kata tertentu, menambah 'oh' atau memanjangkan nada, bahkan menyelipkan spontanitas seperti mengajak penonton ikut bernyanyi. Kadang ada potongan lirik yang dipendekkan atau diulang lebih sering biar flow panggung nggak putus. Selain itu, faktor teknis juga membuat perbedaan terasa: crowd noise, reverb panggung, dan improvisasi gitar atau keyboard bisa menutupi kata sehingga terdengar beda. Jadi kalau kamu merasa versi live punya lirik yang sedikit 'berubah', sering kali itu efek performatif—energi dan interaksi—bukan maksud sengaja mengubah cerita lagu. Buatku, versi studio nyaman untuk dinikmati detail, sementara live memberikan sensasi ikut di tengah kerumunan.

Siapa Penulis Lirik Lagu The Final Countdown Dan Apa Latar Belakangnya?

3 Answers2025-10-17 05:48:21
Selalu ada sesuatu tentang intro sintetis itu yang bikin aku merinding setiap kali lagu diputar di bar kecil atau stadion—dan iya, liriknya ditulis oleh Joey Tempest. Joey, yang nama aslinya Rolf Magnus Joakim Larsson (lahir 19 Agustus 1963), adalah vokalis utama band Swedia yang namanya menjadi identik dengan era glam/hard rock 80-an, yaitu Europe. Dia menulis lirik 'The Final Countdown' untuk album dengan judul yang sama, yang dirilis pada pertengahan 1980-an dan langsung meledak jadi anthem stadion. Latar belakang Joey cukup klasik buat musisi rock Eropa kala itu: tumbuh di pinggiran Stockholm, terpapar oleh band-band rock besar, dan membentuk Europe sejak remaja. Lagu ini sendiri lahir dari kombinasi ide—riff keyboard yang sangat ikonik (peran besar keyboardist Mic Michaeli dalam warna musikalnya) dipadukan dengan visi Joey tentang tema besar seperti keberangkatan, perubahan, dan nuansa luar angkasa—bukan sekadar tentang pertempuran atau cinta biasa. Produksi versi hit itu juga dibantu oleh produser yang paham arena rock, sehingga feelnya jadi besar, dramatis, dan sangat cocok untuk panggung besar. Sebagai penggemar yang sudah mendengar ratusan kali, aku suka bagaimana lirik Joey sederhana tapi punya ruang interpretasi: bisa dibaca sebagai metafora akhir zaman, pelarian, atau semangat memulai sesuatu yang besar. Itu alasan kenapa lagu ini tetap hidup di playlist olahraga, film, dan momen-momen epik sampai sekarang.

Bagaimana Lirik Lagu Guns N Roses Welcome To The Jungle Versi Live?

4 Answers2025-10-17 23:18:34
Ada momen konser yang selalu bikin aku merinding: versi live 'Welcome to the Jungle' itu energi mentahnya beda banget. Maaf, aku nggak bisa menuliskan lirik lagu itu secara lengkap di sini. Tapi aku bisa jelasin dengan detail bagaimana versi live biasanya berbeda dari versi studio, terutama soal perubahan vokal, pengulangan bagian, dan improvisasi yang sering terjadi. Di banyak rekaman live yang aku dengar, Axl sering menambahkan teriakan atau ad-lib sebelum dan setelah bait, bikin bait terasa lebih panjang atau lebih intens. Struktur utamanya tetap sama—intro riff kuat, bait, chorus—tetapi live seringkali memperpanjang intro dan solo gitar supaya crowd bisa ikut teriak. Slash biasanya mengulur solo dengan frase tambahan yang nggak ada di studio, dan drum/bass terkadang diperkaya dengan fill yang lebih kasar. Penonton juga sering mengisi bagian chorus atau akhir dengan chant, jadi nuansanya lebih communal. Buatku, versi live terasa seperti versi yang hidup: lebih liar, lebih improvisasional, dan penuh kejutan. Aku suka nonton klip lama untuk menangkap momen-momen spontan itu.

Bagaimana Menulis Kata-Kata Story Yang Menarik Pembaca?

3 Answers2025-10-15 20:12:31
Bisa dibilang gaya bercerita itu seperti magnet kecil yang menarik perhatian—dan aku selalu tertarik mempelajari cara merancang magnet itu. Mulai dari baris pertama aku selalu menanyakan satu hal: apa yang membuat pembaca berhenti menggulir atau menutup buku? Jawabannya biasanya bukan premis besar, melainkan konflik kecil yang terasa mendesak. Jadi aku sering menulis pembuka yang langsung menimbulkan pertanyaan: bukan menjelaskan masa lalu tokoh, tapi menunjukkan satu tindakan yang menegangkan, satu keputusan kecil yang konsekuensinya terasa jelas. Gunakan indera—bau, suara, tekstur—supaya pembaca ikut merasa ada di situ. Jangan takut memangkas eksposisi; sisipkan latar secara bertahap. Di level kalimat, aku berusaha membuat ritme yang enak dibaca: variasi panjang-pendek, kalimat aktif, dialog yang mengungkap konflik bukan info. Setiap adegan harus punya tujuan: mengungkap sifat tokoh, menaikkan taruhannya, atau memasang jebakan untuk bab berikutnya. Setelah draf pertama, aku baca keras-keras, hapus kata yang menahan laju, dan minta teman baca supaya sudut pandang baru muncul. Intinya, buat pembaca merasakan urgensi dan penasaran—kalau berhasil, mereka akan terus balik halaman, bahkan ketika lelah. Itu yang selalu kucari dalam setiap cerita yang kusukai.

Siapa Penulis Terbaik Untuk Inspirasi Kata-Kata Story?

3 Answers2025-10-15 17:43:31
Bicara tentang kalimat yang nempel di kepala, aku paling terpengaruh oleh penulis yang bermain dengan ritme dan imaji daripada sekadar plot. Aku sering kembali ke gaya Haruki Murakami karena caranya menyusun frasa sederhana jadi atmosfer yang aneh tapi akrab — lihat misalnya suasana di 'Norwegian Wood' atau misteri magis di 'Kafka on the Shore'. Dari situ aku belajar bahwa kata-kata kuat nggak harus berlebih; kadang satu metafora yang pas lebih berdampak daripada paragraf panjang. Selain Murakami, aku suka Neil Gaiman untuk gaya puitik yang tetap terasa modern dan ramah pembaca. Kalau pengin dialog yang jago, penulis seperti Jane Austen (iya, klasik) ngajarin bagaimana humor dan ketajaman karakter muncul lewat percakapan. Untuk punchline dan worldbuilding yang rapih, aku sering mencontek struktur adegan dari Brandon Sanderson — dia jago bikin stakes jelas tanpa kehilangan ritme narasi (coba lihat bentangan ide di 'The Way of Kings'). Praktik yang sering kulakukan: membaca satu paragraf dari penulis yang kusuka, lalu tulis ulang adegan yang sama dengan suaraku sendiri. Ambil ritme, bukan kata per kata. Catatan kecil: jangan takut mencampur sumber inspirasi—ambil satu hal dari penulis A, satu trik dari penulis B, lalu uji di cerita pendek. Hasilnya sering lebih 'aku' dan jauh lebih hidup daripada cuma meniru satu penulis aja.

Bagaimana Menggabungkan Emoji Dengan Kata-Kata Story Instagram?

3 Answers2025-10-15 06:46:20
Emoji itu ibarat seasoning—kalau pas takarnya, story Instagram langsung berwarna; kebanyakan malah bikin tenggelam. Aku suka mulai dengan memahami mood yang mau kutransmisikan: lucu, melankolis, promosi, atau sekadar update santai. Untuk caption pendek, aku biasanya letakkan satu emoji di awal untuk menangkap perhatian, lalu sisakan satu di akhir sebagai penutup emosional. Kalau teksnya panjang, aku selipkan emoji sebagai ‘marker’ di tengah paragraf agar mata bisa beristirahat dan pesan tetap mudah dicerna. Dalam praktik, aku sering bereksperimen dengan penempatan: emoji di samping kata kunci bikin penekanan, sementara emoji yang berdiri sendiri (sebagai stiker) bisa jadi focal point visual. Warna background story juga pengaruh—pastikan kontras antara emoji dan teks biar tetap terbaca. Aku juga pakai kombinasi emoji yang konsisten untuk tema tertentu; misalnya selalu pakai 🌿 untuk cerita bertema santai atau 🔥 untuk highlight yang ingin kurasakan mendesak. Kadang aku pakai emoji sebagai bullet point untuk list singkat, hasilnya rapi dan cepat dicerna. Satu trik yang sering ngefek: jangan takut membiarkan spasi atau garis kosong agar emoji dan teks punya ruang napas. Saat promosi, emoji bisa jadi CTA nonverbal—tunjuk ke link atau swipe-up. Intinya, pakai emoji sebagai penguat, bukan pengganti total kata. Menjaga keseimbangan itu kunci supaya story tetap enak dilihat tanpa kehilangan suara personal, dan itu yang bikin aku terus bereksperimen tiap kali upload.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status