Di Mana Anda Bisa Menemukan Antologi Puisi Tentang Bunga Lama?

2025-10-20 15:34:25 34

4 Jawaban

Ursula
Ursula
2025-10-23 03:54:41
Aku senang sekali menelusuri rak-rak pudar di toko buku bekas ketika mencari antologi puisi bertema 'bunga lama'.

Mulai dari toko-toko kecil di sudut kota sampai pasar buku Minggu pagi, tempat-tempat itu sering menyimpan koleksi tak terduga: antologi lokal, cetakan tua, bahkan buletin komunitas yang memuat puisi bertema flora. Coba cari di perpustakaan daerah atau Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dengan kata kunci seperti 'bunga', 'puisi', 'antologi', atau nama-nama penyair yang memang suka memakai citra bunga—misalnya kamu bisa menemukan karya-karya Sapardi Djoko Damono dalam kumpulan seperti 'Hujan Bulan Juni' yang penuh metafora alam.

Selain itu, jangan remehkan toko buku indie, zine kecil, dan penerbit lokal; mereka suka menerbitkan antologi tematik yang tidak dipasarkan luas. Kalau aku menemukan buku seperti itu, rasanya seperti menemukan surat cinta lama—penuh bau kertas dan memori. Selamat berburu, semoga kamu dapat sampul pudar dengan puisi yang membuat hati bergetar.
Garrett
Garrett
2025-10-23 18:57:28
Coba bayangkan: rak tipis penuh sampul pudar dan sapuan tinta—di situlah biasanya aku menemukan kumpulan puisi bertema bunga tua. Untuk jalan yang lebih santai, kunjungi bazar buku, pasar loak, dan acara tukar buku di kotamu; banyak koleksi tematik muncul di sana.

Kalau mau yang cepat, cari di toko buku online (Gramedia, Periplus) atau secondhand marketplace (Bukalapak, Tokopedia, Facebook Marketplace). Komunitas sastra di media sosial dan grup Telegram/WhatsApp sering mengadakan kolektif atau menjual antologi kecil bertema tertentu—bergabunglah dan tanya langsung. Aku sering mendapat rekomendasi paling manis dari teman komunitas; kadang antologi terbaik bukan yang populer, tapi yang dibuat penuh cinta di print run terbatas.
Wyatt
Wyatt
2025-10-23 20:02:46
Mencari antologi yang mengkhususkan diri pada tema 'bunga lama' kadang terasa seperti menelusuri arsip sastra. Aku biasanya memulai dari katalog perpustakaan universitas dan basis data akademik; jurnal sastra dan prosiding seminar kadang memuat antologi tematik atau rujukan ke kumpulan puisi yang terbit terbatas. Pergilah ke perpustakaan besar atau perpustakaan nasional dan minta bantuan pustakawan—mereka bisa mencari menggunakan ISBN, subjek (subject headings), atau indeks pustaka.

Selain itu, perpustakaan kebun botani (misalnya koleksi perpustakaan di kebun raya) dan museum kesusastraan sering menyimpan edisi-edisi langka yang menggabungkan puisi dan ilustrasi botani. Untuk karya asing, periksa katalog internasional seperti WorldCat dan mintalah layanan antarperpustakaan (interlibrary loan) jika koleksi tidak tersedia secara lokal. Penelusuran bibliografi dalam buku-buku kritis tentang puisi alam juga membantu menemukan antologi yang tepat. Di akhir pencarian, selalu terasa memuaskan saat menemukan edisi tua berdebu yang isinya penuh pengamatan halus tentang bunga dan waktu.
Wyatt
Wyatt
2025-10-26 09:34:56
Pencarian cepat di internet seringkali memberi hasil paling manis kalau kamu tahu kata kunci yang tepat. Gunakan platform seperti Gramedia Digital, Google Books, atau katalog Perpusnas untuk kata kunci 'antologi puisi bunga' atau 'puisi bunga lama'. Untuk koleksi berbahasa Inggris dan terjemahan, WorldCat, Project Gutenberg, HathiTrust, dan AbeBooks sering memunculkan edisi lama atau terjemahan klasik.

Marketplace lokal seperti Tokopedia, Bukalapak, dan OLX juga bisa jadi ladang kejutan—penjual buku bekas sering menulis daftar isi di deskripsi sehingga kamu bisa mengecek topiknya. Jangan lupa cek akun Instagram penerbit kecil dan hashtag seperti #puisi #bunga #antologi; banyak kelompok sastra sekarang menjual cetakan terbatas lewat sana. Kalau sudah dapat daftar judul, kamu bisa menggunakan fitur 'lihat di perpustakaan terdekat' di WorldCat untuk meminjamnya.
Lihat Semua Jawaban
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Buku Terkait

Menemukan Cinta di Saat Koma
Menemukan Cinta di Saat Koma
Gangsa seorang CEO yang mengalami koma karena kecelakaan, saat akan menjemput kekasihnya di bandara. Dalam komanya, rohnya terpisah dari raganya, membuat dia bisa melihat dirinya sendiri terbaring koma di atas tempat tidur rumah sakit. Gangsa yang kini hidup hanya berupa roh, tentu tidak bisa di lihat, di sentuh atau pun di dengar oleh orang-orang di sekitarnya. Namun keajaiban terjadi, seorang wanita yang bernama Najma, bisa melihatnya, mendengar bahkan menyentuhnya, membuat Gangsa yang putus asa kembali semangat. Gangsa terus saja mengikuti Najma kemana pun, membuat Najma sedikit risi, namun juga merasa aman, karena Gangsa yang telah menolongnya dari kasus pemerkosaan yang akan di lakukan oleh teman kerjanya. Sebagai rasa terima kasih Najma bersedia membantu Gangsa untuk kembali ke dalam raganya, dengan menemukan wanita yang bersedia menikahinya, dalam keadaan koma. Namun ternyata itu sangat sulit, Najma bahkan sudah berusaha menemui Fanny kekasih Gangsa, namun ternyata Fanny menolak mentah-mentah, membuat Gangsa langsung bersedih dan patah hati. Melihat Gangsa sedih membuat Najma iba, dan akhirnya dia bersedia menikah dengan Gangsa. Akankah Gangsa akan sadar dari komanya, setelah mereka menikah? Bagaimana nasib pernikahan Najma dan Gangsa? Apakah kebersamaan mereka menimbulkan benih cinta di antara keduanya?
10
111 Bab
Di mana Rindu ini Kutitipkan
Di mana Rindu ini Kutitipkan
Adi Nugraha atau Nugie, lelaki muda yang besar dalam keluarga biasa. Namun karakternya saat ini terbentuk dari masa kecilnya yang keras. Nugie dididik orangtuanya menjadi seorang pejuang. Meskipun hidup tidak berkelimpahan harta, tapi martabat harus selalu dijaga dengan sikap dan kerendahatian. Hal itu yang membuat Nugie menjadi salah satu orang yang dipercaya atasannya untuk menangani proyek-proyek besar. Jika ada masalah, pelampiasannya tidak dengan amarah namun masuk dalam pekerjaannya. Seolah pembalasannya dengan bekerja, sehingga orang melihatnya sebagai seorang yang pekerja keras. Namun, sosok Nugie tetap hanya seorang lelaki biasaya. Lelaki yang sejak kecil besar dan terlatih dalam kerasnya hidup, ketia ada seorang perempuan masuk dalam hidupnya dengan kelembutan Nugie menjadi limbung. Kekosongan hatinya mulai terisi, namun begitulah cinta, tiada yang benar-benar indah. Luka dan airmata akan menjadi hiasan di dalamnya. Begitulah yang dirasakan Nugie, saat bertemu dengan Sally. Ketertatihan hatinya, membuat ia akhirnya jatuh pada Zahrah yang sering lebih manja. Hal itu tidak membuat Nugie terbebas dalam luka dan deritanya cinta, tapi harus merasakan pukulan bertubi-tubi karena harus menambatkan hatinya pada Sally atau Zahrah.
10
17 Bab
Air Mata di Antara Bunga
Air Mata di Antara Bunga
Dunia yang kukenal runtuh satu per satu. Bisnis keluargaku bangkrut... Tunanganku, Bastian Wicaksono, tanpa ragu membatalkan pertunangan kami dan memilih Sarah Laksmana sebagai penggantiku. Saat aku jatuh ke jurang kehancuran, Rangga Mahardika datang seperti malaikat penolong. Dia melunasi semua utang keluargaku, mengurus pemakaman ayahku, menarikku keluar dari abu kehidupan yang nyaris membakarku habis. Tiga tahun penuh, dia selalu mendampingiku. Selalu ada. Aku sempat percaya… mungkin inilah bentuk penyelamatan yang selama ini kutunggu. Namun, tepat di malam sebelum pernikahan, tanpa sengaja aku mendengar percakapan Rangga dengan sahabatnya... “Kamu serius mau nikah sama Vanya? Nggak takut, suatu hari dia tahu… kalau kematian ayahnya dan bangkrutnya bisnis Keluarga Devara itu ulahmu?” “Sarah sudah nikah sama Bastian, aku sudah nikah sama Vanya. Nggak masalah kalau dia tahu, toh semua utangnya sudah kubayar. Pemakaman ayahnya juga sudah aku urus. Intinya… aku sudah menebus semuanya.” Saat itu juga aku sadar… Ternyata, Rangga pun menipuku. Dari awal hingga akhir, semua hanyalah permainan. Dan satu-satunya orang yang benar-benar hanyut di dalamnya… hanyalah aku sendiri.
8 Bab
Bunga yang Tumbuh di Kegelapan
Bunga yang Tumbuh di Kegelapan
Pada hari pernikahan kami, ayahnya Kevin bunuh diri di kamar kami dengan meninggalkan wasiat berisi tuduhan bahwa aku yang telah membunuhnya. Sejak itu, Kevin sangat membenciku. Dia berkata, “Laras Pradipta, kamu seharusnya hidup sengsara untuk menebus semua dosamu.” Sesuai keinginannya, kemudian hari aku menjadi gelandangan tanpa rumah. Aku kehilangan akal sehat sekaligus suaraku. Hidupku bahkan tak lebih baik dari seekor anjing. Namun, dia malah menyesal.
10 Bab
Ayah Mana?
Ayah Mana?
"Ayah Upi mana?" tanya anak balita berusia tiga tahun yang sejak kecil tak pernah bertemu dengan sosok ayah. vinza, ibunya Upi hamil di luar nikah saat masih SMA. Ayah kandung Upi, David menghilang entah ke mana. Terpaksa Vinza pergi menjadi TKW ke Taiwan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hingga tiba-tiba Upi hilang dan ditemukan David yang kini menjadi CEO kaya raya. Pria itu sama sekali tak mengetahui kalau Upi adalah anak kandungnya. Saat Vinza terpaksa kembali dari Taiwan demi mencari Upi, dia dan David kembali dipertemukan dan kebenaran tentang status Upi terungkap. *** Bunda puang bawa ayah?" "Iya. Doain saja, ya? Bunda cepat pulang dari Taiwan dan bawa ayah. Nanti Ayahnya Bunda paketin ke sana, ya?" "Lama, dak?" "Gimana kurirnya." "Yeay! Upi mo paketin Ayah. Makacih, Bunda."
10
116 Bab
Tentang Mao
Tentang Mao
Di situasi seperti saat ini. Mungkin tidak hanya Mao yang dihampiri kepiluan secara mendadak. Kesedihan tak berujung itu mengiris sesak bersamaan dengan hilangnya pekerjaan yang selama ini menopang. Tapi mungkin Mao juga bisa dibilang beruntung. Saat ada penyanggah kesedihan dan kehampaannya serta rasa pesimisnya terhadap dunia. Ia tidak pernah meminta, tapi mungkin ini cara Tuhan memberi penawar untuk mengganti semua rasa sakitnya. Mau menyelam bersama Mao?
10
27 Bab

Pertanyaan Terkait

Bagaimana Sejarah Puisi Berjudul Merana Memang Merana Muncul?

4 Jawaban2025-11-09 19:59:34
Ada sesuatu tentang suara patah yang menempel di kepala setiap kali kusebut 'merana memang merana'. Aku pernah menemukan judul itu terpampang di tepi koran kampus dan kemudian di timeline seorang penyair amatir, dan sejak itu rasa penasaran jadi tumbuh: dari mana asalnya? Menurut pengamatanku, puisi ini kemungkinan besar lahir di persimpangan tradisi lisan dan era digital — sebuah fragmen lirik yang kuat, dipotong-padat, lalu disebarkan sebagai kutipan di surat kabar alternatif, zine, atau blog puisi pada akhir abad ke-20. Jika dibaca dari segi gaya, pola repetisi dan ritme pendeknya mirip dengan puisi-puisi protes dan patah hati yang sering muncul pasca-transisi sosial. Banyak penulis muda waktu itu memilih bentuk ringkas supaya pesan langsung nyantol ke pembaca; itu juga yang membuat baris seperti 'merana memang merana' gampang dijiplak dan diparodikan. Aku membayangkan versi awalnya mungkin anonim, muncul di dinding kampus, selanjutnya menyebar lewat fotokopi atau kaset rekaman pembacaan puisi. Sekarang, di era media sosial, fragmen-fragmen itu kembali hidup: seseorang men-tweet satu baris, lalu bermunculan ilustrasi dan setlist musik indie yang memaknai ulangnya. Untukku, itu bagian dari keindahan puisi lisan — asal-usulnya mungkin samar, tapi tiap pembaca memberi kehidupan baru pada bait itu. Aku suka membayangkan penyair tak dikenal yang sekali menulis, lalu melepaskan kata-katanya ke dunia, membiarkannya berkelana seperti surat yang tak memiliki alamat tetap.

Penulis Memakai Gaya Bahasa Apa Pada Puisi Percintaan Remaja?

5 Jawaban2025-11-04 22:52:53
Pikiranku langsung tertarik pada ritme yang lembut dan jujur dalam puisi percintaan remaja. Aku sering menemukan bahwa penulis berusaha meniru detak jantung—baris pendek, jeda tak terduga, dan enjambment yang membuat pembaca 'merasakan' napas tokoh. Bahasa yang dipakai cenderung sederhana tapi padat: kata-kata sehari-hari dipadukan dengan metafora yang gampang dicerna, misalnya membandingkan rindu dengan hujan atau senyum dengan lampu jalan. Gaya ini bukan soal kompleksitas leksikal, melainkan kejelasan emosi. Di samping itu, ada juga nuansa konfesi; penulis seakan berbicara langsung ke teman dekat lewat baris. Nada itu membuat pembaca remaja mudah terhubung karena terasa personal, raw, dan kadang malu-malu tapi berani. Aku suka bagaimana perangkat puitik sederhana—repetisi, aliterasi, citra indera—dipakai untuk mengekspresikan sesuatu yang besar tanpa berbelit-belit. Itu membuat puisi-puisi itu terasa hangat dan nyata, seperti surat cinta yang ditemukan di saku jaket lama.

Editor Mengoreksi Elemen Apa Pada Puisi Percintaan Remaja?

5 Jawaban2025-11-04 18:46:13
Satu hal yang selalu membuatku berhenti baca adalah kalau suara penyair nggak konsisten — itu langsung ketara di puisi percintaan remaja. Aku sering memperhatikan apakah bahasa yang dipakai cocok dengan usia tokoh: jangan pakai metafora yang terdengar terlalu dewasa atau istilah abstrak yang nggak bakal dipikirkan remaja. Editor biasanya mengecek pilihan kata (diction), ritme baris, dan pemecahan bait supaya emosi mengalir alami. Aku juga suka membetulkan tempat di mana perasaan dijelaskan secara berlebihan; puisi yang kuat seringnya menunjukkan lewat detail kecil, bukan lewat deklarasi panjang. Selain itu aku kerap memperbaiki konsistensi sudut pandang — kalau berganti-ganti tanpa tanda, pembaca bisa bingung. Punctuation dan enjambment juga penting: jeda yang tepat bisa memberikan napas pada baris yang manis atau menyayat. Terakhir, aku selalu memastikan ending punya resonansi, bukan sekadar klise manis, karena remaja paling ingat puisi yang terasa jujur dan sedikit raw. Kalau semua itu beres, puisi bisa tetap sederhana tapi meninggalkan kesan mendalam pada pembaca remaja — itulah yang aku cari saat mengoreksi.

Bagaimana Teknik Imagery Dipakai Dalam Puisi Bungaku Klasik?

3 Jawaban2025-10-22 07:27:22
Ada satu hal yang selalu bikin aku terpikat saat membaca puisi bungaku klasik: gambarnya nggak pernah dideskripsikan secara gamblang, tapi langsung nempel di kepala dan hati. Dalam banyak tanka dan waka dari kumpulan seperti 'Manyoshu' atau 'Kokin Wakashū', penyair sering pakai alam — bunga sakura, daun gugur, embun pagi, bulan — sebagai jembatan buat perasaan. Teknik yang paling kentara adalah ekonomi kata: hanya menyodorkan satu atau dua citra kuat, lalu membiarkan pembaca yang menambal sisanya. Contohnya, satu baris tentang 'bunga yang rontok' bisa langsung memunculkan rasa kehilangan, waktu yang lewat, dan keindahan yang singkat tanpa perlu kata-kata lain. Ada juga permainan linguistik khas Jepang yang memengaruhi imagery, seperti kakekotoba (kata berfungsi ganda) dan makurakotoba (epithet yang terikat). Dengan trik ini, satu kata bisa memberi dua lapis makna visual sekaligus—sebuah bayangan yang menyilaukan buat imajinasi. Intinya: puisi klasik mengandalkan sugesti dan resonansi gambar, bukan penjelasan. Kalau kamu lagi baca puisi seperti itu, coba berhenti sejenak pada satu citra dan biarkan imaji itu bekerja; seringkali barulah terasa kedalaman emosinya.

Siapa Penyair Ternama Yang Menulis Puisi Bungaku Populer?

3 Jawaban2025-10-22 17:04:49
Wangi metafora bunga sering bikin aku teringat pada Sapardi Djoko Damono, jadi banyak orang langsung mengaitkan puisi bungaku yang populer dengan namanya. Aku nggak bilang dia pasti penulis satu-satunya, tapi gaya Sapardi—simpel, penuh penggambaran alam dan perasaan sehari-hari—memudahkan orang merasa bahwa puisi bertema bunga atau cinta yang lembut itu 'asalnya' dari dia. Contohnya, baris-barisnya yang ringkas tapi menusuk di 'Hujan Bulan Juni' sering bikin pembaca membayangkan rangkaian puisi lain tentang bunga dan rindu. Di sisi lain, kalau kita bicara soal puisi-puisi lama yang juga populer bertema bunga, nama Chairil Anwar atau WS. Rendra kadang muncul, walau mereka lebih bernada revolusi dan ketukan yang lain. Jadi, kalau yang kamu maksud adalah puisi bungaku yang romantis, lembut, dan gampang viral di kalangan pembaca modern, Sapardi masih jadi kandidat paling sering disebut. Aku suka membayangkan orang-orang muda membacanya sambil menyesap kopi—itu vibes-nya Sapardi. Kalau kamu lagi cari satu nama untuk disimbolkan sebagai penulis puisi bungaku yang populer ke publik massa, sebut saja Sapardi Djoko Damono; cuitan, kutipan Instagram, dan antologi sastra modern sering memakai karyanya sebagai referensi. Aku sendiri selalu balik lagi ke ruang tenang yang terasa di tiap kata-katanya, itu yang bikin karyanya gampang dikenang.

Mengapa Pembaca Tertarik Pada Puisi Bungaku Kontemporer?

3 Jawaban2025-10-22 02:57:36
Ada momen saat aku menatap halaman yang terasa seolah pembicara di puisi itu sedang duduk di hadapanku, berbicara pelan tentang hal-hal yang biasanya tak pernah kita ucapkan. Hal yang membuat orang tertarik pada puisi bungaku kontemporer, menurut pengamatanku, adalah kejujuran yang tak dibuat-buat. Bahasa yang dipakai sering sederhana, bahkan sehari-hari, namun menaruh lapisan makna yang bisa mengena di perasaan. Puisi jenis ini nggak memaksakan struktur baku; ada eksperimen bentuk, permainan baris, dan jeda yang memberi ruang pembaca bernapas dan menafsirkan sendiri. Saat aku membaca baris pendek tentang kota hujan atau memori rumah lama, ada sensasi intim—seperti mendengar pesan rahasia yang hanya untukku. Selain itu, ada hubungan kuat antara puisi dan konteks sosial sekarang: isu-isu identitas, kecemasan generasi muda, kesepian urban, semua itu dimasukkan ke bait dengan cara yang ringkas tapi padat. Di komunitas daring aku sering melihat orang saling bertukar bait, mengunggah video bacaan singkat, atau menulis respons berupa gambar dan lagu. Bentuk-bentuk baru itu membuat puisi terasa hidup dan terjangkau. Buatku, daya tarik terbesar adalah ketika puisi kontemporer berhasil jadi cermin kecil—bukan petunjuk jawaban—yang membantu kita merasa kurang sendirian. Itu yang selalu bikin aku kembali lagi ke halaman-halaman itu, mencari bait yang mengetuk pintu hatiku, lalu menutup buku sambil tersenyum pelan.

Apa Ciri Bahasa Yang Membedakan Puisi Bungaku Tradisional?

3 Jawaban2025-10-22 08:57:41
Ada sesuatu tentang bahasa puisi bungaku tradisional yang selalu membuatku terpesona. Aku suka memikirkan bagaimana satu atau dua kata bisa membuka lanskap emosi yang luas—itu terasa seperti seni memotong yang sempurna. Secara teknis, ciri paling kentara adalah ekonominya: struktur suku kata yang ketat (seperti tanka atau haiku pada tradisi Jepang) memaksa penyair memilih kata yang padat makna dan kaya asosiasi. Karena itu bahasa bungaku tradisional penuh dengan kata-kata kunci musim atau 'kigo', serta penggunaan istilah-istilah kultural yang menimbulkan gema (allusion) ke teks-teks klasik seperti 'Manyoshu' atau 'Kokin Wakashu'. Selain ekonomi, ada kecenderungan kuat pada elipsis dan sugesti. Sering subjek ditiadakan atau diisyaratkan sehingga pembaca ikut melengkapi ruang kosong—itulah bagian yang membuat puisinya terasa hidup dan pribadi. Perangkat seperti 'kakekotoba' (pivot word) atau 'makurakotoba' (pillow word) juga umum; mereka bermain pada ambiguitas bunyi dan arti untuk menghasilkan resonansi yang tak langsung. Secara sintaksis, bahasa tradisional cenderung menggunakan inversi, partikel tua, dan tonjolan ritmis sehingga puisi terasa musikal meski dibacakan pelan. Yang terakhir, ada nuansa estetika: kepekaan pada 'mono no aware' (kesadaran akan kefanaan), kesopanan ekspresi, dan preferensi untuk menyarankan daripada menjelaskan. Itulah yang membedakan puisi bungaku tradisional dari prosa biasa—bahasa tidak hanya menyampaikan isi, melainkan juga atmosfer, sejarah budaya, dan lapisan emosional yang tak terkatakan. Sesuatu tentang itu masih membuatku ingin membaca ulang baris demi baris sambil merasakan ruang kosong yang ditinggalkannya.

Bagaimana Menafsirkan Simbol Alam Dalam Puisi Bungaku?

3 Jawaban2025-10-22 03:37:57
Melihat baris-baris bungaku itu, aku langsung terpancing membayangkan angin yang membawa bau rumput basah—bukan cuma sebagai latar, tapi sebagai suasana yang menempel pada tiap suku kata. Kalau bicara simbol alam dalam bungaku, aku biasanya mulai dari kata kunci: bunga, bulan, salju, angin, dan musim. Dalam puisi pendek seperti tanka, satu kata alam sering berfungsi sebagai kunci emosional; misalnya 'salju' bisa menandakan sunyi, pembersihan, atau dinginnya kenangan. Cara kata itu ditempatkan—apakah di awal baris yang memulai suasana, atau di akhir yang menggantungkan makna—sering menentukan nuansa yang diarahkan penyair. Aku juga suka menelusuri latar budaya. Banyak simbol alam mengandung layer tradisi: plum blossom membawa kesan ketahanan karena mekar saat dingin, sementara bulan di puisi Jepang sering berasosiasi dengan keterasingan atau pengamatan batin. Namun jangan terjebak membaca simbol hanya menurut kamus; perhatikan juga suara, ritme, dan jeda. Kadang simbol alam berfungsi sebagai jembatan antara kenangan pribadi penyair dan pengalaman pembaca, jadi yang paling seru adalah membiarkan simbol itu menyalakan imajinasi pribadi—membayangkan sendiri rasa dingin, bau, atau riuh yang tersirat. Aku suka menutup pembacaan dengan membiarkan sebuah simbol menetap dalam diri, seperti bayangan bulan di cangkir teh, lalu membiarkan arti itu berubah-ubah seiring waktu.
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status