Menemukan Cinta di Saat Koma

Menemukan Cinta di Saat Koma

By:  Husna idris  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 ratings
111Chapters
2.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Gangsa seorang CEO yang mengalami koma karena kecelakaan, saat akan menjemput kekasihnya di bandara. Dalam komanya, rohnya terpisah dari raganya, membuat dia bisa melihat dirinya sendiri terbaring koma di atas tempat tidur rumah sakit. Gangsa yang kini hidup hanya berupa roh, tentu tidak bisa di lihat, di sentuh atau pun di dengar oleh orang-orang di sekitarnya. Namun keajaiban terjadi, seorang wanita yang bernama Najma, bisa melihatnya, mendengar bahkan menyentuhnya, membuat Gangsa yang putus asa kembali semangat. Gangsa terus saja mengikuti Najma kemana pun, membuat Najma sedikit risi, namun juga merasa aman, karena Gangsa yang telah menolongnya dari kasus pemerkosaan yang akan di lakukan oleh teman kerjanya. Sebagai rasa terima kasih Najma bersedia membantu Gangsa untuk kembali ke dalam raganya, dengan menemukan wanita yang bersedia menikahinya, dalam keadaan koma. Namun ternyata itu sangat sulit, Najma bahkan sudah berusaha menemui Fanny kekasih Gangsa, namun ternyata Fanny menolak mentah-mentah, membuat Gangsa langsung bersedih dan patah hati. Melihat Gangsa sedih membuat Najma iba, dan akhirnya dia bersedia menikah dengan Gangsa. Akankah Gangsa akan sadar dari komanya, setelah mereka menikah? Bagaimana nasib pernikahan Najma dan Gangsa? Apakah kebersamaan mereka menimbulkan benih cinta di antara keduanya?

View More
Menemukan Cinta di Saat Koma Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Husna idris
Terimakasih untuk para pembaca setia Novel itu, tolong beri semangat agar bisa segera menyelesaikan novel ini. Dengan sedikit berkomentar hingga kita bisa berinteraksi ...️
2024-02-28 08:03:05
0
user avatar
Zudia
keren. semangat lanjut ya kak
2024-02-25 19:38:42
1
user avatar
Husna idris
semoga terhibur, dan selamat membaca terimakasih atas perhatiannya. salam hangat untuk para pembaca ...️...
2024-02-20 17:24:44
0
user avatar
Imamah Nur
Ceritanya seru dan menegangkan
2024-01-11 11:24:14
1
default avatar
Baby Yangfa
Kisahnya sangat unik. otw masuk rak Thor.. semangat ya
2024-01-11 11:20:28
1
111 Chapters
Kecelakaan
Gangsa terkejut saat melihat tubuhnya terbujur kaku di jalanan dengan begitu banyak darah."Apa yang terjadi, kenapa aku bisa seperti itu?" Tanya Gangsa pada dirinya sendiri.Gangsa lalu melihat tubuhnya di gotong masuk ke dalam ambulan. Gangsa kemudian melihat tubuhnya di dorong masuk ke dalam ruang operasi, bahkan Gangsa melihat apa yang di lakukan dokter pada tubuhnya.Gangsa yang tidak tahan melihat apa yang di lakukan dokter pada tubuhnya, akhirnya memilih keluar dari ruang operasi itu.Gangsa melihat ayah dan ibunya ada di sana, mereka terlihat sangat cemas, bahkan Gangsa melihat ibunya sedang menangis.Gangsa perlahan mendekati Ayah dan Ibunya, ingin sekali Gangsa memeluk mereka berdua, namun tidak bisa dia lakukan.Gangsa menundukkan kepala nya dalam-dalam, tanpa terasa air matanya turun begitu saja tanpa dia cegah.Gangsa kini hanya bisa berdoa agar dia, selamat dan kembali sehat.Gangsa terkejut saat melihat seorang dokter keluar dari ruang operasi. Gangsa mengikuti ayahnya
Read more
Bingung
Gangsa membuka matanya lebar-lebar, kini dia sedang duduk di bangku yang ada di lobby rumah sakit.Sejak tadi, dia terus memperhatikan setiap orang yang masuk dan keluar dari rumah sakit itu.Gangsa tidak akan putus asa, menunggu wanita yang kemarin bisa melihat nya dan bicara padanya.Sudah hampir tengah hari, namun wanita itu belum muncul juga, Gangsa menarik nafas panjang, merasa sedikit kecewa."Mungkin hari ini, dia libur," ucap Gangsa menghibur hatinya.Gangsa yang tidak punya tujuan, akhirnya pergi ke kamarnya lagi.Ini sudah hari ketiga Gangsa berada di rumah sakit.Gangsa masih melihat ada kesedihan di wajah kedua orangtuanya. Tentu saja mereka sedih, melihat anak laki-laki satu-satunya, terbaring tidak berdaya di tempat tidur rumah sakit tanpa kejelasan.Gangsa menatap wajah ibunya dengan sedih, banyak sekali kesalahan yang dia lakukan pada ibunya, saat ini Gangsa baru merasa jika dia terlalu sering melawan pada ibunya, hanya karena merasa ibunya terlalu mengatur kehidupannya
Read more
Lembur
Najma memandang ke arah Gangsa, lalu dia berjalan ke arah pintu, untuk mengusir Gangsa dari rumah nya saat itu juga."Pergilah dari rumahku!" Usir Najma.Gangsa tidak bergeming, dia tetap di tempatnya.Najma dengan kesal, menarik tangan Gangsa dengan kuat, menyeret Gangsa agar keluar dari rumahnya.Tapi usahanya sia-sia, Gangsa bahkan tidak sedikitpun bergeser, karena tubuh Gangsa dua kali lipat besarnya dari tubuh Najma."Kamu!" Bentak Najma marah.Najma ingat tentang sapu yang dia pegang sebelumnya, Najma pun segera mengambilnya, lalu mengayunkan sapu itu pada Gangsa, berharap Gangsa akan segera keluar dari rumahnya."pergi kamu dari rumahku!" Teriak Najma."Pergi!" Teriak Najma lagi.Nuri yang sedang berada di kamar, segera keluar mendengar keributan yang di sebabkan oleh suara kakaknya.Nuri melotot saat melihat Najma bertingkah seperti sedang mengusir seseorang dari dalam rumah dengan sapu."Kakak berhenti!" Teriak Nuri.Nuri berjalan ke arah Najma lalu merebut sapu dari tangan N
Read more
Pria Jahat
Gangsa mengikuti kemanapun Najma pergi hari itu, di jadi tidak merasa terlalu bosan, walau kadang-kadang kesal karena Najma selalu membentak, saat bicara dengannya."Apa kamu tidak jijik setiap hari berurusan dengan air seni?" Tanya Gangsa.Najma tidak menjawab pertanyaan bodoh itu, bagaimana mungkin dia jijik, ini pekerjaannya."Apa ini?" Teriak Gangsa ketika mencium bau yang menyengat di sebuah box.Najma tertawa mendengar itu."Rasain dari tadi kepo terus!" Umpat Najma pelan, takut di dengar Sari rekan kerjanya yang sedang berada tidak jauh dari tempatnya.Najma menahan senyumnya melihat Gangsa menutup hidungnya rapat-rapat, karena yang baru di ciumnya adalah kotoran luka dari salah satu pasien."Itu kotoran, mau di buang!"Ucap Najma, membuat Gangsa memegang mulutnya, menahan rasa mual karena bau kotoran itu telah masuk ke dalam penciumannya.Najma meneruskan pekerjaannya, membiarkan Gangsa berputar-putar di sekitarnya.Setelah selesai, Najma pergi ke ruang pasiennya yang lain, ya
Read more
Di keluarkan dari rumah sakit.
Najma sadar dan terbangun keesokan harinya, dia terkejut melihat Gangsa yang juga tertidur di sisinya.Najma segera membangunkan Gangsa, lalu turun dari tempat tidur. Najma lalu melotot pada Gangsa, meminta penjelasan apa yang terjadi hingga mereka ada di tempat ini.Gangsa yang tidak ingin Najma makin marah padanya segera meneritakan apa yang terjadi pada mereka.Najma menutup mulutnya tak percaya mendengar apa yang di ceritakan Gangsa padanya. Namun Mala ingat saat dirinya di tarik oleh seseorang semalam.Najma langsung memeluk Gangsa erat, entah bagaimana nasibnya, jika Gangsa tidak mengikutinya."Mulai sekarang kamu boleh mengikuti ku sampai kapanpun dan kemanapun, aku tak akan mengeluh," ucap Najma.***Najma menundukkan kepalanya saat temannya Ratih marah padanya, karena dia telah lalai melakukan tugasnya, bahkan Ratih tidak percaya dengan cerita yang dia ceritakan tentang apa yang semalam menimpanya.Ratih dengan terpaksa melaporkan Najma, sebagai perawat yang lalai. Karena po
Read more
Dahlan
Najma mengambil kertas yang di berikan oleh ayah Gangsa padanya, lalu Najma menarik tangan Gangsa untuk mengikutinya."Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Gangsa."Diam kamu!" Sentak Najma.Sedangkan Surya terus memperhatikan Najma, yang terlihat seperti sedang berdebat terus dengan seseorang, di depan matanya.Jika memang yang ada di dekat gadis itu benar-benar Gangsa, Surya bisa pastikan jika Gangsa sudah jatuh di tangan gadis itu.Gangsa putranya sangat tidak suka di atur oleh siapapun, apalagi oleh seorang gadis."Tanda tangan!" Pinta Najma pada Gangsa, dengan mata melotot."Bagaimana?" Tanya Gangsa kebingungan, karena dia bahkan tidak bisa menyentuh pulpen yang ada di atas kertas itu, apalagi tanda tangan.Najma tersenyum melihat Gangsa kebingungan."Sini tangan kiri kamu, kita berpegangan!" Pinta Najma lagi.Gangsa tersenyum pada Najma mendengar itu, Najma terpaku sebentar ditempatnya melihat senyum Gangsa itu, selama ini Gangsa tidak pernah tersenyum seperti barusan.Tidak ma
Read more
Nuri
Gangsa kembali ke rumah Najma, Najma sudah tidak ada di tempat nya. Gangsa pun segera mencari di mana Najma berada."Najma! Kamu di mana? Ada yang ingin aku katakan!" Teriak Gangsa. Namun tidak ada jawaban dari Najma, Gangsa yang penasaran langsung masuk ke dalam kamar untuk melihat keadaan Najma, Gangsa terkejut saat melihat Najma sudah tertidur pulas di tempat tidur.Melihat Najma tertidur, Gangsa langsung keluar dari kamar tidur itu, mungkin lain kali dia akan menceritakannya.Keesokan harinya, Najma bangun di pagi hari seperti biasanya, karena hari ini dia tidak usah pergi bekerja, Najma akhirnya memilih untuk memasak.Semua yang di kerjakan Najma memang tidak aneh, namun situasi yang di rasakan Najma saat ini sangat canggung, karena sejak tadi Gangsa hanya mengikuti dan memperhatikannya saja, membuat Najma sedikit tidak nyaman jadinya."Apa tidak ada yang bisa kamu kerjakan, selain ada di sini!" Bentak Najma pada Gangsa."Memangnya aku harus apa ka? Lagi pula aku baru saja datang
Read more
Pengusir Hantu
Mala yang sudah berhasil menenangkan Nuri, mencium Nuri dengan lembut."Dengar Kaka tidak akan pernah meninggalkan kamu, apalagi sampai jadi gila," ucap Najma."Jika kamu sering lihat kakak bicara sendiri, itu bukan karena kakak stres, tapi di dekat kakak sekarang benar-benar ada seseorang, namun dia tidak bisa di lihat oleh kamu, hanya bisa di lihat oleh kakak, jadi percaya lah, kakak tidak gila," lanjut Najma pada Nuri."Nanti kakak pasti cerita soal dia, tapi tidak sekarang!" Nuri mengangguk, lalu memeluk Najma erat.Najma melepaskan pelukannya, lalu menatap Nuri."Kakak juga sudah dapat kerja, tapi sebagai perawat pribadi, kakak harus bekerja 24 jam di rumahnya, gajinya lumayan besar, tapi kakak bingung, karena harus meninggalkan kamu," cerocos Najma pada Nuri."Memangnya berapa gajinya, kak?" Tanya Nuri."Sepuluh juta!" Jawab Najma."Apa! Jika sebesar itu hutang ayah dan ibu bisa cepat lunas, terima saja kak, biar aku sama bibi saja," ucap Nuri."Kamu yakin?" "Tentu saja, aku i
Read more
Beradu Akting
Najma terkejut saat Gangsa yang berdiri jauh di luar rumah menjerit kesakitan, saat para ustad dan para santrinya mulai membacakan ayat-ayat suci untuk mengusirnya.Najma sebenarnya ingin sekali langsung berlari ke arah Gangsa namun tidak dia lakukan, karena jika dia lakukan itu, Keberadaan Gangsa akan di ketahui oleh ustad dan para santrinya.Najma tetap bertahan walau mendengar teriakan Gangsa meminta tolong."Sudah pak ustad, di sini tidak ada apa-apa, Nuri hanya terlalu khawatir padaku," ucap Najma dengan wajah penuh rasa khawatir karena mendengar Gangsa terus saja menjerit.Najma memutar otaknya untuk menolong Gangsa yang terlihat sangat kesakitan."Aku harus pura-pura kesurupan!" Ucap Najma."Aaaaa!" Teriak Najma tiba-tiba, membuat semua yang ada di sana terkejut dan segera melihat ke arah Najma, Najma menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan."Kakak! Kakak!" Teriak Nuri ketakutan.Gangsa segera menghentikan teriakkan nya, diapun terkeju
Read more
Rentenir culas
"Kamu! Apa kamu tidak bisa menolongku!" Teriak Najma pada Gangsa yang tadi hanya diam, menatap ke arah Toni.Toni menghentikan langkahnya mendengar ucapan Najma, yang aneh itu, lalu dia sedikit tertawa."Apa kamu begitu takut padaku, tenang aku ini Abang kamu, pasti aku akan memperlakukan kamu dengan lembut," ucap Toni."Bang! Kumohon jangan gila! Ini uang yang Abang minta! Aku bayar lunas!" Ucap Najma."Pegang saja uang itu buat kamu! Asalkan kamu mau sama Abang!" Balas Toni."Jangan gila bang!" Teriak Najma lagi."Aku memang gila, gila sama kamu! Sejak melihat kamu pertama kali, sampai sekarang," oceh Toni makin tidak jelas di telinga Najma.Jarak antara Toni dan Najma pun kini sudah saling berhadap-hadapan, hanya tinggal satu senti meter lagi, tubuh mereka akan saling menempel.Najma menoleh ke arah Gangsa dengan wajah memohon untuk di tolong.Gangsa bukan tidak mau menolong Najma, tapi dia bingung harus bagaimana menolong Najma, sejak tadi dia berusaha menyentuh Toni untuk menahan
Read more
DMCA.com Protection Status