Kapan Fiksi Adalh Mulai Menjadi Tren Di Kalangan Pembaca Muda?

2025-08-29 14:46:28 130

3 Answers

Mila
Mila
2025-08-31 01:14:18
Aku masih ingat betapa magisnya pertama kali menyadari bahwa cerita-cerita fiksi bukan cuma untuk orang dewasa—itu terjadi waktu aku menemukan tumpukan buku lama di loteng rumah nenek. Dari situ aku mulai menelusuri akar tren ini: sebenarnya kecintaan anak muda pada fiksi sudah berlangsung berabad-abad, tapi bentuk dan skala trennya berubah seiring waktu.

Kalau ditarik jauh, gelombang awalnya terlihat saat karya seperti 'Robinson Crusoe' dan 'Gulliver's Travels' mulai populer di abad ke-18; buku-buku itu mudah diadaptasi untuk pembaca muda dan memicu imajinasi. Lalu era Victoria membawa buku-buku yang memang ditujukan untuk anak-anak dan remaja—bayangkan 'Alice's Adventures in Wonderland' yang jadi pintu masuk imajinasi bagi banyak anak. Abad ke-20 mempercepat semuanya: komik, novel genre, hingga literatur remaja yang mulai dipisah sebagai kategori tersendiri.

Yang membuatnya benar-benar meledak ke ranah remaja modern adalah kombinasi media dan industri: penerbit mulai menargetkan remaja secara khusus, sekolah dan perpustakaan menyediakan lebih banyak akses, dan adaptasi layar—film serta serial—mengangkat judul-judul remaja ke khalayak massal. Puncaknya bagi generasiku adalah era akhir 1990-an hingga 2000-an ketika karya-karya seperti 'Harry Potter' membuka gerbang bagi jutaan pembaca muda untuk jatuh cinta pada seri panjang dan fandom. Dari loteng nenek sampai layar ponsel, itu perjalanan yang terasa sangat manusiawi—kita semua cuma ingin cerita yang bikin deg-degan dan bisa kita bawa pulang dalam kepala saat mati lampu.
Uma
Uma
2025-08-31 01:33:18
Hei, kalau ditanya kapan tepatnya fiksi mulai tren di kalangan anak muda, aku sering memberi jawaban singkat: sejak cerita-cerita yang ditulis khusus untuk mereka mulai tersebar luas. Dari pengamatan cepatku, ada beberapa fase penting—mulai dari buku petualangan abad ke-18, buku anak era Victorian, hingga pemisahan kategori remaja di abad ke-20—tetapi lonjakan besar terjadi ketika industri penerbitan dan media massa menggabungkan kekuatan.

Momentumnya terasa paling nyata sekitar akhir 1990-an sampai awal 2000-an ketika karya seperti 'Harry Potter' benar-benar mengglobal; setelah itu gelombang remaja yang lebih beragam muncul, dan kemudian platform online membuat tren lebih cepat. Intinya: bukan satu titik tunggal, melainkan rangkaian perubahan—ketersediaan buku, strategi pemasaran, adaptasi layar, dan komunitas pembaca—yang bersama-sama membuat fiksi jadi favorit di kalangan muda. Buat yang lagi cari rekomendasi, coba mulai dari klasik anak yang sudah diuji waktu lalu loncat ke seri modern; rasanya seperti ngobrol sama teman baru setiap kali buka halaman baru.
Walker
Walker
2025-09-01 20:02:26
Waktu aku lagi ngopi di kafe sambil scroll forum buku lawas, aku berpikir: kapan sih fiksi jadi begitu trend di kalangan anak muda? Jawabannya nggak singkat, tapi ada beberapa momen kunci. Pertama, ada pergeseran budaya baca di abad ke-19 yang membuat buku anak dan remaja makin diterima; lalu abad ke-20 memperkenalkan genre populer—petualangan, fantasi, fiksi ilmiah—yang ramah buat pembaca muda.

Tapi yang benar-benar mengubah permainan adalah industrialisasi pasar buku dan media. Pada 1960-an penerbit mulai mengkategorikan buku untuk remaja, dan program literasi sekolah meningkatkan akses. Setelah itu, media visual (film, TV) serta budaya pop seperti komik dan manga ikut memperluas jangkauan. Di akhir 1990-an dan 2000-an, fenomena global seperti 'Harry Potter' dan kemudian gelombang Young Adult yang lebih gelap pada 2000-an menandakan bahwa anak muda bukan cuma pembaca pasif—mereka pembentuk tren. Untukku, faktor terbesar adalah keterkaitan emosional: protagonis yang seumuran kita, konflik yang terasa nyata, dan komunitas pembaca yang aktif di luar kelas—itu yang membuat fiksi jadi lebih dari sekadar hiburan.

Kalau kamu penasaran, coba amati bagaimana platform baru sekarang (forum, blog, media sosial) lagi-lagi mengangkat judul-judul kecil jadi viral. Jadi tren itu berulang: selalu adaptif, sering dipicu media, dan selalu berakar pada kebutuhan emosional pembaca muda.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Mata Ajaib Pembaca Pikiran
Mata Ajaib Pembaca Pikiran
Thomas memiliki penampilan yang berbeda dari teman-temannya, ia berambut pirang serta sepasang mata unik—satu biru dan satu hijau. Ia kemudian menyadari bahwa ia memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain hanya dengan menatap mata mereka. Kekuatan ini membuat Thomas semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tersembunyi tentang masa lalunya. Thomas memulai pencarian untuk mengungkap kebenaran di balik asal-usulnya.
Not enough ratings
30 Chapters
Kapan Kamu Menyentuhku?
Kapan Kamu Menyentuhku?
Malam pertama mereka terlewat begitu saja. Dilanjut malam kedua, ketiga, setelah hari pernikahan. Andika sama sekali belum menyentuh istrinya, padalhal wanita itu sudah halal baginya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Andika? Bukankah pria itu menikahi Nuri atas nama cinta? Lalu kenapa dia enggan menyentuh sang Istri?
10
121 Chapters
Kapokmu Kapan, Mas?
Kapokmu Kapan, Mas?
Pada awalnya, Titi berniat membuat Robi dan Miska gancet demi membalas perselingkuhan sang suami dan sepupunya. Namun, di perjalanan membebaskan pasangan selingkuh itu, Titi malah menemukan fakta-fakta baru yang membuat Titi bertekad membalaskan semua perbuatan suaminya itu terhadap orang-orang terkasihnya.
10
79 Chapters
KAPAN AYAH PULANG
KAPAN AYAH PULANG
Kesedihan Faiz yang ditinggalkan Ayah, karena perselingkuhan Ibunya. Penderitaan tidak hanya dialami Faiz, tapi juga Ibunya. Ternyata Ayah sambung Faiz yang bernama Darto adalah orang yang jahat. Faiz dan Ibunya berusaha kabur dari kehidupan Darto.
10
197 Chapters
Kapan Hamil? (Indonesia)
Kapan Hamil? (Indonesia)
WARNING: BANYAK ADEGAN DEWASA. DI BAWAH UMUR JANGAN BACA. KETAGIHAN, BUKAN TANGGUNG JAWAB AUTHOR (ketawa jahat)."Sweethart!" teriak Tiger ketika gerakan bokongnya yang liat dipercepat lalu tubuhnya mengejang dan semua cairan miliknya tertumpah ruah di dalam rahim milik Virna.Tubuhnya langsung jatuh di atas Virna yang sudah mengalami betapa indah sekaligus melelahkanya malam ini. Suaminya membuat dia berkali-kali berada di awan atas nikmat yang diberikan. Dan malam ini, sudah ketiga kalinya bagi Tiger. Sedangkan untuk Virna, tak terhitung lagi berapa kali tubuhnya gemetar ketika Tiger mencumbunya, menyentuh setiap lekuk tubuhnya yang molek."Aku mencintaimu." Tiger berkata lembut kemudian menjatuhkan dirinya ke samping. Diambilnya selimut untuk menutupi tubuh Virna yang tak mampu lagi bergerak. Napasnya tersengal dan pandangan matanya sayu."Jika aku mandul, apa kamu tetap mencintaiku?" tanya Virna dengan air mata yang mengambang di pelupuk netranya lalu berpaling membelakangi suami yang sudah dinikahi lebih dari setengah tahun.Pernikahannya dengan Tiger adalah hal luar biasa dalam hidup Virna. Pria itu, meskipun memiliki usia yang lebih muda darinya, dalam banyak hal, Tiger menunjukkan sikapnya sebagi suami yang bertanggung jawab."Ssstttt! Jangan bicarakan itu lagi. Aku akan tetap mencintaimu dengan atau tanpa anak!" Tiger membalikkan tubuh Virna kemudian mengecup kedua matanya yang telah basah. Dia tahu kesedihan Virna karena sampai sekarang, istrinya tak kunjung hamil. "Kau yang terbaik, sweethart!" ucap Tiger lagi kemudian mendekap istrinya dalam-dalam.Follow IG Author: @maitratara
9.9
28 Chapters
Ketika Suami Mulai Bosan
Ketika Suami Mulai Bosan
Tak ada cinta yang sempurna. Kadarnya berubah setiap waktu kadang menjulang tinggi sampai ke langit, tapi tak jarang rasa bosan menyapa. Menurunkan kadarnya hingga ke dasar bumi. Tugas kita menjaganya tetap hangat agar rasa itu tetap tinggal, meski gairahnya mulai pudar perlahan. Memupuk kembali rasa yang hampir mati. Menghujaninya dengan untaian doa. Berharap Tuhan mau mencampuri urusan kami. Menumbuhkan kembali rasa cinta pada dua insan yang dilema. Antara bertahan atau pergi mencari tempat baru yang lebih subur.
10
61 Chapters

Related Questions

Mengapa Fiksi Adalh Sering Diadaptasi Menjadi Film Populer?

3 Answers2025-08-29 19:55:10
Waktu pertama kali aku nonton adaptasi film setelah baca bukunya, rasanya seperti ketemu sahabat lama yang pakai baju baru—kenal, tapi ada unsur kejutan. Untukku, alasan utama fiksi sering diangkat jadi film itu soal hubungan emosional yang udah terbentuk. Pembaca yang cinta karakter dan dunia fiksi bakal jadi penonton yang siap bayar tiket. Studio tahu itu; mereka nggak cuma beli cerita, tapi juga fansbase. Selain itu, fiksi biasanya udah punya struktur naratif yang jelas: konflik, perkembangan karakter, klimaks. Itu bikin proses penulisan skenario lebih terarah dibanding mencipta cerita baru dari nol. Ditambah lagi faktor visual—novel dengan setting fantastis atau aksi dramatis kayak di 'Dune' atau 'The Hobbit' kebayang banget jadi layar lebar. Produser suka karena bisa dijual ke pasar internasional, ada merchandise, dan peluang franchise yang panjang. Kalau disisi kreatif, adaptasi itu juga tantangan seru. Saya sering lihat bagaimana sutradara memilih fokus berbeda dari novelnya—kadang memang mengecewakan, kadang malah membuka perspektif baru yang segar. Aku masih ingat diskusi panas di grup chat setelah nonton 'The Lord of the Rings' versi film; ada yang benci perubahan, ada yang terharu dengan visualisasi karakter. Intinya, adaptasi sering lahir karena kombinasi niat komersial, kebutuhan sinematik, dan keinginan pembaca untuk melihat dunia favoritnya hidup di layar. Kalau penasaran, cobain baca dulu, lalu tonton—rasanya beda tapi sama-sama asyik.

Apa Perbedaan Pemasaran Antara Fiksi Adalh Dan Nonfiksi?

3 Answers2025-08-29 15:47:46
Gila, ini topik yang seru—saya sering kebayang lagi ngopi sambil buka tumpukan buku dan mikir kenapa buku fiksi dan nonfiksi dipasarkan begitu berbeda. Untuk saya, inti perbedaan itu ada di tujuan pembaca: fiksi dijual untuk pengalaman emosional dan pelarian, sementara nonfiksi dijual sebagai solusi atau pengetahuan. Itu mempengaruhi segalanya, dari sampul sampai kata-kata di blurb. Dalam pengalaman saya, pemasaran fiksi lebih mengandalkan mood dan identitas. Sampul, palet warna, dan tagline yang punya rasa—semacam janji pengalaman—penting sekali. Saya pernah ikut tim baca awal yang suka banget saat cover dan cosplayer vibes nge-click; orang berbagi fan art, moodboard, dan kutipan pendek di media sosial. Strategi seperti teaser bab pertama, ARC untuk pembaca awal, grup Goodreads, dan kolaborasi dengan influencer yang sensitif terhadap genre (misal, bookstagram atau booktok) bekerja sangat baik karena cerita hidup dari mulut ke mulut. Nonfiksi, dari sisi saya yang suka belajar, butuh bukti dan manfaat yang jelas. Orang cari hasil: apa yang akan mereka dapatkan setelah baca? Jadi pemasaran nonfiksi menekankan otoritas penulis, testimoni ahli, studi kasus, dan kata kunci SEO yang relevan—orang sering mencarinya lewat intent (misal 'cara menabung' atau 'self-help untuk kecemasan'). Taktik jangka panjang termasuk membangun newsletter, webinar, workshop, atau lead magnet yang langsung memberi nilai. Singkatnya: fiksi menjual janji emosi, nonfiksi menjual janji perubahan nyata. Itu kenapa dua jenis buku ini butuh pendekatan pemasaran yang beda banget, dan itu yang bikin dunia penerbitan selalu dinamis.

Siapa Penulis Fiksi Adalh Indonesia Yang Wajib Saya Baca?

3 Answers2025-10-09 11:37:09
Begini, kalau kamu mau pintu masuk ke dunia fiksi Indonesia yang bikin susah move on, aku punya daftar yang selalu kubawa ke mana-mana. Pramoedya Ananta Toer wajib banget dibaca—mulailah dari 'Bumi Manusia' kalau belum pernah. Aku ingat baca buku itu sambil menunggu kereta, dan perasaan terhanyut begitu kuat sampai hampir ketinggalan stasiun. Tulisan Pram itu kaya lapisan sejarah, politik, dan kemanusiaan; cocok buat yang mau memahami akar sosial Indonesia lewat fiksi berat tapi humanis. Untuk rasa magis dan gelap yang absurd, baca Eka Kurniawan. 'Cantik Itu Luka' dan 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' menawarkan karakter-karakter nyentrik, humor hitam, dan narasi yang kadang terasa seperti mimpi buruk indah. Kalau kamu suka alur yang berputar dan kaya metafora, Eka jagonya. Di sisi lain, Andrea Hirata dengan 'Laskar Pelangi' membawa energi optimis—sangat cocok kalau lagi butuh bacaan hangat yang memotivasi. Ayu Utami ('Saman') penting untuk pembaca yang ingin mengeksplor tema gender dan seksualitas dalam konteks sosial-politik; bahasanya berani dan puitis. Leila S. Chudori dengan 'Pulang' atau kumpulan tulisannya pas untuk yang suka refleksi politik modern Indonesia. Untuk yang suka roman kontemporer dan pengembangan karakter lembut, Dee Lestari ('Perahu Kertas') dan Ika Natassa bisa jadi pilihan. Saran saya: campurkan satu klasik (Pram), satu kontemporer berat (Eka/Ayu), dan satu ringan hangat (Andrea/Dee) supaya selera bacamu teruji dari berbagai sisi. Selamat membaca—bawa secangkir kopi biar makin asyik!

Mengapa Fiksi Adalh Memiliki Ciri Yang Membuat Remaja Tertarik?

3 Answers2025-08-29 05:43:28
Baru-baru ini aku lagi diskusi seru sama teman kos soal kenapa kita dulu begitu tergila-gila sama novel remaja, dan kupikir jawabannya nggak cuma satu—ada kombinasi kecil yang bikin semuanya terasa nempel di hati. Pertama, fiksi remaja biasanya ngomongin soal identitas dan konflik yang langsung bisa aku bayangkan waktu masih sekolah: canggungnya momen pertama, tekanan teman sebaya, atau kebingungan soal masa depan. Aku masih ingat baca sambil nunggu angkot pulang, dan rasanya kayak ada yang mewakili semua kekacauan batin itu. Gaya bahasanya juga nggak neko-neko; entah itu lucu, sarkastik, atau penuh emosi, langsung kena dan gampang dicerna. Kedua, struktur cerita remaja sering punya pacing cepat dan konflik yang berdampak besar — cinta pertama, persahabatan yang retak, rahasia keluarga — hal-hal yang bagi remaja terasa soal hidup-mati. Ditambah lagi, ada elemen pelarian: dunia baru yang bisa jadi fantasi atau cermin, tapi tetap ada sentuhan realitas yang bikin simpati. Komunitas juga berperan besar; diskusi di grup chat atau fanart bikin pengalaman baca jadi kolektif. Intinya, kombinasi keterhubungan emosional, aksesibilitas, dan peluang untuk berbagi itu yang membuat fiksi remaja selalu relevan. Kalau kamu lagi cari bacaan, coba yang karakternya tulus dan punya suara kuat—itu yang biasanya nempel paling lama.

Berapa Panjang Ideal Fiksi Adalh Untuk Debut Novelis Pemula?

3 Answers2025-08-29 17:14:01
Waktu pertama kali aku kepikiran soal panjang ideal buat debut, aku lagi duduk di kafe sambil baca ulang halaman pertama draf lama sambil menyesap kopi—rasanya semua kekhawatiran itu mendadak berkurang. Intinya: aku biasanya bilang, target realistis itu sekitar 70.000–90.000 kata untuk novel fiksi umum. Angka ini cukup panjang buat membangun karakter, alur, dan dunia tanpa bikin pembaca kecapekan atau editor mengernyit karena terlalu bertele-tele. Ada pengecualian, tentu saja; beberapa karya seperti 'The Great Gatsby' jauh lebih pendek, sementara fantasi epik sering melangit sampai 120.000 kata. Namun untuk debut, terlalu panjang itu berisiko karena penerbit atau agen sering lebih suka teks yang terfokus dan mudah dinilai. Aku pernah menulis draf 120.000 kata dan memotongnya sampai 85.000—proses itu brutal tapi menyadarkan aku soal apa yang esensial dan apa yang cuma dekorasi. Strategi yang kupakai adalah: lihat tiap bab, tanyakan apakah tiap adegan menggerakkan plot atau mengembangkan karakter. Kalau nggak, potong. Selain itu, baca novel pembanding (comparables) di genre yang sama dan catat kira-kira berapa kata mereka—itu memberi gambaran realistis tentang ekspektasi pasar. Untuk YA biasanya 50.000–80.000, romance 70.000–90.000, misteri 70.000–90.000, sedangkan fantasi debut sebaiknya diusahakan di bawah 100.000 kecuali benar-benar perlu. Saran praktis dari aku: tulis dulu sampai selesai tanpa terlalu mikir angka, lalu atur ulang di revisi. Pakai beta reader untuk tahu bagian mana yang terasa melambat. Dan sebelum kirim ke agen atau penerbit, pastikan 10–20 halaman pembuka benar-benar tajam; panjang total penting, tapi impresi awal seringkali yang menentukan. Kalau masih ragu, jangan takut memecah cerita jadi seri atau novella—kadang itu pilihan yang lebih cerdas daripada memaksakan satu volume super panjang.

Bagaimana Fiksi Adalh Membentuk Fandom Dan Budaya Pop Saat Ini?

3 Answers2025-10-09 20:11:27
Gara-gara suatu hari aku ke konvensi kecil dan terjebak dua jam ngobrol sama orang yang baru kutemui karena satu fanart, aku mulai percaya betul kalau fiksi itu lebih dari cerita. Fiksi mengikat orang lewat emosi dan dunia bersama—entah itu lewat dunia luas 'One Piece' yang bikin orang membahas teori sampai larut malam, atau lewat lagu latar yang tiba-tiba jadi soundtrack hidup banyak orang. Dari pengalamanku, fandom tumbuh karena orang menemukan ruang aman untuk berbagi, bercanda, dan kadang berdebat dengan penuh semangat. Di kafe langganan, aku sering lihat teman-teman tukeran meme, fanfic, dan rekomendasi seri yang nyambung sama suasana hati hari itu. Cara kita ngomong sehari-hari juga kebawa: istilah, gaya busana, bahkan cara kita merespon konflik kecil bisa dipengaruhi oleh karakter yang kita kagumi. Fiksi juga ngasih bahasa simbolik—rumah, simbol, lagu—yang kemudian diambil industri jadi merchandise, kolaborasi fashion, atau event tematik. Itu yang membuat budaya pop jadi berlapis: ada produksi resmi, lalu ada produksi fan-made yang kadang lebih personal. Yang paling seru menurutku adalah dinamika timbal-balik antara pembuat dan penggemar. Teori penggemar yang viral bisa sampai memengaruhi keputusan kreatif; fan art yang keren bisa mengangkat ilustrator amatir jadi populer; dan komunitas online mengubah cara cerita dikonsumsi—bukan pasif lagi, tapi partisipatif. Kalau kamu pernah merasa nyaman nongkrong di server Discord sampai lupa waktu, itu bukti nyata: fiksi mencipta komunitas, dan komunitas merawat fiksi supaya tetap hidup. Itu alasan kenapa aku masih rajin nge-follow serial lama sekaligus cari judul baru tiap minggu—karena setiap cerita berpotensi membentuk budaya kecil yang hangat dan nyambungin orang-orang yang sebenarnya asing.

Di Mana Fiksi Adalh Gratis Dan Legal Bisa Saya Unduh?

3 Answers2025-08-29 05:17:32
Wah, topik favoritku! Aku sering ngubek-ngubek internet sambil ngopi sore, jadi ini pengalaman langsung dari aku: sumber terbaik untuk unduhan fiksi gratis dan legal biasanya jatuh ke dua kategori—karya domain publik/Creative Commons dan karya yang dibagikan langsung oleh penulis atau penerbit. Untuk domain publik dan edisi klasik aku selalu menggunakan 'Project Gutenberg', 'Standard Ebooks', dan 'Feedbooks' (bagian Public Domain). Koleksi mereka rapi, format EPUB/Kindle tersedia, dan kualitas teks biasanya bersih—cocok buat dibaca di ponsel atau e-reader. Kalau aku lagi malas baca, aku buka 'LibriVox' untuk versi audiobook gratis. Untuk kumpulan yang lebih luas (termasuk majalah tua, buku langka), 'Internet Archive' dan 'Open Library' sangat membantu—Open Library sering memberi opsi peminjaman digital juga. Kalau mau fiksi modern gratis, cek 'Baen Free Library' untuk sci-fi/fantasy yang sengaja diberikan penerbit, serta bagian gratis di 'Smashwords' dan 'ManyBooks' yang sering punya novella indie. Untuk web-serial dan cerita asli dari penulis amatir/profesional, aku suka 'Royal Road' dan 'Wattpad'—banyak penulis yang membolehkan simpanan offline via aplikasinya. Jangan lupa juga intip situs penulis langsung atau newsletter mereka; banyak yang sering membagikan e-book gratis beberapa bab pertama atau novella short sebagai promosi. Singkatnya: pastikan keterangan lisensi (public domain / Creative Commons / diberikan langsung penulis) sebelum mengunduh, dan selalu dukung karya yang kamu suka lewat donasi atau pembelian kalau mampu.

Bagaimana Fiksi Adalh Dinilai Dari Kualitas Cerita Dan Gaya Bahasa?

3 Answers2025-08-29 08:30:50
Kadang aku membayangkan menilai sebuah fiksi itu seperti menilai lagu yang baru kukenal—ada melodi (plot), harmoni (karakter), dan lirik (gaya bahasa). Pertama-tama aku selalu mencari kejujuran emosi: apakah cerita itu membuat aku merasa sesuatu yang nyata? Kalau aku bisa merasakan kegundahan, tawa, atau tumpukan rindu lewat kalimat-kalimatnya, itu sudah nilai plus besar. Contohnya, aku pernah menangis waktu membaca bagian tertentu di 'Death Note' bukan karena plot twist semata, tapi karena konflik batinnya terasa otentik. Selain emosi, konsistensi dunia dan logika cerita juga penting. Kalau dunia fiksi punya aturan, penulis harus setia sama aturan itu—bukan cuma demi kepuasan intelektual, tapi supaya pembaca nggak merasa dikhianati. Aku sering menilai pacing: apakah cerita bergerak pas, atau kepotong-potong seperti episode TV yang dipaksakan iklan? Gaya bahasa ikut menentukan mood; ada penulis yang hemat kata tapi tajam, ada juga yang melukis dengan metafora berlapis. Keduanya sah, asal sesuai tujuan cerita. Terakhir, aku suka memikirkan originalitas dan tema. Gak harus selalu unik sampai absurd, tapi perspektif baru atau cara penyampaian yang berani bikin karya berkesan. Kalau ada subteks yang tersisa setelah aku menutup buku—yang bikin aku mikir berhari-hari—itu tanda kualitas buatku. Biasanya aku baca sambil ngopi sore, dan kalau cerita masih nempel di kepala keesokan harinya, aku tahu itu cerita yang layak dibicarakan.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status