Kapan Henneko Light Novel Pertama Kali Dirilis?

Saya masih ingat pertama kali menemukan 'Henneko' di rak toko buku lokal. Light novel ini resmi dirilis pada 10 Februari 2010 oleh MF Bunko J, imprint khusus Dengeki Bunko yang fokus pada cerita dengan sentuhan supernatural dan romantis. Judul lengkapnya 'Hentai Ōji to Warawanai Neko' (The "Hentai" Prince and the Stony Cat), dan langsung menarik perhatian karena premisnya yang unik tentang patung kucing yang bisa mengabulkan permohonan. Saya beli volume pertama begitu tahu ini karya Sou Sagara dengan ilustrasi menawan oleh Kantoku. Sampai sekarang, desain karakter Tsukiko dan Yōto masih jadi favorit saya.

Light novel 'Henneko' mulai menghiasi rak-rak toko buku Jepang di awal 2010. Tepatnya, volume pertama 'Hentai Ōji to Warawanai Neko' diterbitkan MF Bunko J pada 10 Februari 2010, menandai debut Sou Sagara sebagai penulis profesional. Kantoku, ilustrator yang sudah terkenal lewat karya visual novel, menghadirkan gambar karakter yang memikat.

Yang membuat 'Henneko' istimewa adalah konsepnya yang nyeleneh tapi relatable. Ceritanya tentang Yōto yang ingin melepaskan persona 'si mesum' palsunya, dan Tsukiko yang ingin bisa menunjukkan emosi. Mereka bertemu patung kucing ajaib di bukit kota, dan disitulah petualangan dimulai. Serial ini berlanjut sampai 8 volume sebelum完结 pada 2015, dengan adaptasi anime di 2013 yang memperluas popularitasnya.

Bagi yang penasaran dengan light novel era 2010-an, 'Henneko' adalah contoh sempurna bagaimana cerita slice-of-life bisa dipadukan dengan elemen fantasi. Saya sendiri mulai mengoleksi versi bahasa Inggrisnya yang dirilis Yen Press tahun 2014, membuktikan betapa globalnya daya tarik series ini.

Kalau bicara light novel legendaris awal 2010-an, 'Henneko' pasti masuk list. Serial 'Hentai Ōji to Warawanai Neko' pertama kali terbit 10 Februari 2010 di bawah label MF Bunko J. Saya suka bagaimana ceritanya menggabungkan komedi situasi dengan depth karakter yang tak terduga. Tokoh utama Yōto yang selalu berusaha jadi 'si mesum' palsu itu justru membuatnya jadi karakter paling humanis yang pernah saya baca.

Adaptasi animenya di 2013 memang populer, tapi versi light novelnya punya charm berbeda. Detail internal monologue Tsukiko dan Yōto dieksplorasi lebih dalam, terutama konflik mereka tentang identitas diri. Sampai sekarang, volume pertama dengan cover Tsukiko memegang kucing masih jadi koleksi berharga di rak buku saya. Untuk yang mau eksplor light novel era transisi 2000-2010an, 'Henneko' adalah starting point sempurna.