Seperti Apa Contoh Nyata Apa Itu Dzolimi Di Sekolah?

2025-11-08 07:43:00 227

3 Answers

Una
Una
2025-11-09 18:56:54
Langsung masuk ke inti: dzolimi di sekolah nggak selalu kasar dan terlihat. Pernah aku lihat guru yang selalu menyalahkan satu murid di depan kelas tiap kali jelasin materi, padahal murid lain juga salah. Perlakuan itu bikin murid tersebut kehilangan rasa percaya diri dan merasa dipermalukan sistematis. Ini contoh dzolimi institusional — bukan cuma antar murid, tapi juga cara otoritas memperlakukan anak.

Ada yang lebih halus tapi rutin: kelompok anak yang sengaja menyebar gosip lewat chat grup, lalu kolektif ngucilkan orang yang jadi target. Sekali gosip itu menyebar, reputasi korban bisa rusak dan mereka jadi sering absen karena malu. Bentuk lain adalah tekanan ekonomi: murid yang kurang mampu dipaksa bayar iuran kegiatan yang bikin mereka selalu tersisih. Itu dzolimi karena ada ketimpangan kekuatan dan akses.

Menurut pengalamanku, intervensi kecil sering berdampak: kasih tahu korban bahwa dia nggak sendirian, dokumentasikan bukti (screenshot, saksi), dan dorong sekolah buat ada kebijakan anti-bullying jelas. Yang paling ngeselin dari semua itu adalah melihat orang-orang biasa-biasa aja padahal mereka bisa menghentikannya. Akhirnya, perubahan itu butuh keberanian kolektif dari teman sekelas, bukan cuma dari korban.
Will
Will
2025-11-11 07:45:57
Gue ingat jelas satu momen di sekolah waktu anak-anak di kelas ngerjain teman yang dianggap 'aneh' cuma karena dia nggak match sama tren masa itu. Mereka sering ngumpul di pojokan kantin terus sengaja nggak ngajak dia, ngejek pakai julukan, bahkan ada yang ngerusak tugas-tugasnya supaya dia kelihatan nggak kompeten. Itu bukan cuma iseng — itu bentuk dzolimi yang halus tapi nyakitin. Kalau dilihat dari luar, orang bisa bilang itu cuma bercanda, padahal korban tiap hari ngerasa terasing dan nggak berani ikut kegiatan.

Contoh lain yang sempat bikin aku muak adalah perundungan saat ekstrakurikuler: senior yang paksa junior setor uang, kerja tambahan tanpa alasan, atau ritual inisiasi yang berujung hinaan. Yang bikin parah, guru kadang cuek karena dianggap masalah antar murid. Atau ada favoritisme terang-terangan — nilai lebih tinggi buat anak tertentu walau kerjanya sama, dan anak lain terus disalahkan kalau ada masalah. Itu juga dzolimi karena menegakkan ketidakadilan struktural.

Buat aku, hal paling penting adalah jangan meremehkan tanda-tanda kecil. Catat kejadian, cari saksi, kasih dukungan ke korban, dan kalau perlu lapor ke pihak yang bisa bertindak. Sekolah harusnya jadi tempat aman, bukan sumber trauma. Aku masih mikir gimana kita, sebagai temen sekelas, bisa lebih berani ngomong dan bertindak sebelum situasi jadi makin parah.
Yolanda
Yolanda
2025-11-11 23:36:10
Dilihat dari pengalaman gue di lingkungan sekolah, dzolimi itu bisa muncul sebagai pelecehan verbal yang terus-menerus—panggilan nama yang merendahkan, ejekan soal penampilan, atau sindiran tentang keluarga. Ada juga yang berupa pengucilan sosial: sengaja nggak diajak ngobrol, dikecualikan dari tugas kelompok, atau kursi kosong saat jam makan.

Yang menyakitkan lagi adalah ketika guru atau staf sekolah menutup mata atau menolak percaya laporan, sehingga korban merasa tak berdaya. Di era digital, perundungan online juga termasuk dzolimi: chat grup yang menghina, foto yang disebar tanpa izin, atau pembuatan akun palsu untuk mempermalukan seseorang. Intinya, dzolimi itu bukan cuma pukulan fisik — luka terbesarnya seringkali reputasi, harga diri, dan rasa aman yang hilang. Aku berharap lebih banyak orang berani berdiri bareng korban, karena tindakan kecil dari teman kadang lebih menyelamatkan daripada aturan yang jarang ditegakkan.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Apa Warna Hatimu?
Apa Warna Hatimu?
Kisah seorang wanita muda yang memiliki kemampuan istimewa melihat warna hati. Kisah cinta yang menemui banyak rintangan, terutama dari diri sendiri.
10
151 Chapters
Apa Kamu Kurang Istri?
Apa Kamu Kurang Istri?
Dua minggu sebelum pernikahan, Felix Darmaji tiba-tiba menunda upacara pernikahan kami. Dia berkata, "Shifa bilang kalau hari itu adalah pameran lukisan pertamanya. Dia sendirian saat acara pembukaan nanti. Aku khawatir dia merasa ketakutan kalau nggak sanggup menghadapi situasi itu, jadi aku harus pergi untuk membantunya." "Kita berdua juga nggak memerlukan acara penuh formalitas seperti ini. Apa bedanya kalau kita menikah lebih cepat atau lebih lambat sehari?" lanjut Felix. Namun, ini adalah ketiga kalinya pria ini menunda tanggal pernikahan kami demi Shifa Adnan. Saat pertama kali, Felix mengatakan bahwa Shifa baru saja menjalani operasi. Wanita itu merindukan makanan dari kampung halamannya, jadi Felix tanpa ragu pergi ke luar negeri untuk merawatnya selama dua bulan. Saat kedua kalinya, Felix mengatakan bahwa Shifa ingin pergi ke pegunungan terpencil untuk melukis serta mencari inspirasi. Felix khawatir akan keselamatannya, jadi dia ikut bersama wanita itu. Ini adalah ketiga kalinya. Aku menutup telepon, menatap teman masa kecilku, Callen Harlan, yang sedang duduk di seberang dengan sikap santai. Dia sedang mengetuk lantai marmer dengan tongkat berhias zamrud di tangannya, membentuk irama yang teratur. "Apakah kamu masih mencari seorang istri?" tanyaku. Pada hari pernikahanku, Shifa yang tersenyum manis sedang mengangkat gelasnya, menunggu Felix untuk bersulang bersamanya. Namun, pria itu justru menatap siaran langsung pernikahan putra kesayangan Grup Harlan, pengembang properti terbesar di negara ini, dengan mata memerah.
10 Chapters
apa elo soulmate gw
apa elo soulmate gw
perjalanan seorang gadis mencari cinta sejati. mencari belahan jiwa bukan perkara mudah, mesya mengalami beberapa kali kegagalan dalam mencari saoulmatenya hingga ia sempat putus asa, Akankah ia menemukan soulmate yang ia cari ?
Not enough ratings
1 Chapters
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
Meli---cinta pertamaku datang kembali setelah aku menikah dan sekantor denganku. Aku merekomendasikannya sebagai penebus rasa bersalah karena sudah meninggalkannya. Kehadiran Meli kerap membuat aku bertengkar juga dengan Hanum---istriku---wanita pilihan ibu, hingga akhrinya dia pergi setelah kata talak terucap membawa dua anakku. Aku kira, setelah dia pergi, aku akan akan bahagia. Namun, entah kenapa, Meli jadi tak menarik lagi. Aku hampir gila mencari Hanum dan keberadaan kedua anakku ditambah tekanan Ibu yang begitu menyayangi mereka. Akhirnya aku menemukannya, tetapi tak berapa lama, justru surat undangan yang kuterima. Hanumku akan menikah dan aku merasakan patah hati yang sesungguhnya.
10
42 Chapters
Ada apa dengan tunanganku?
Ada apa dengan tunanganku?
Rania Keysha Wardhani, seorang dosen filsafat yang dibuat bingung oleh sikap tunangannya. Pria itu terlalu sulit untuk dikenal, meski mereka sudah bersama sejak di bangku sekolah dasar. Ada saja hal yang membuat dirinya bertambah ragu dengan keputusan mereka yang akan segera menikah. Selalu ada cara yang dilakukan pria itu untuk menahannya pergi meski rasa lelah seringkali muncul di hatinya. Ini seperti dia yang berjuang sendirian, dan si pria hanya diam memperhatikan. Padahal kenyataannya, tidak ada yang perlu diperjuangkan dalam hubungan mereka. *** "Kamu hanya perlu diam, duduk, dan menunggu." Laki-laki itu memberi perintah. Rania terdiam. Menunggu katanya? Berapa waktu lagi yang harus dia habiskan untuk menunggu? Apa belasan tahun itu belum cukup bagi laki-laki ini? Dan apa yang harus dia tunggu lagi kali ini? Rasanya, semua sia-sia.
10
52 Chapters
Ada Apa dengan Bia?
Ada Apa dengan Bia?
Sauqi dan Bia adalah sepasang sahabat yang sudah bersama sejak mereka masih berada di bangku kanak-kanak. Namun, setelah remaja, tiba-tiba Bia berubah secara mendadak, mulai dari penampilan, perilaku, dan sifatnya. Bia yang semula adalah gadis yang tomboi dan senang berkelahi, tiba-tiba menjadi seorang muslimah yang menutup diri. Bahkan, tiba-tiba Bia juga mulai menjauhi Sauqi. Sauqi dibuat bingung dengan perubahan yang terjadi pada sahabatnya itu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Bia?
10
23 Chapters

Related Questions

Bagaimana Cara Mengenali Apa Itu Dzolimi Dalam Hubungan Kerja?

3 Answers2025-11-08 07:45:53
Satu hal yang selalu bikin aku merinding adalah ketika kerja kerasmu dipreteli pelan-pelan — itu tanda awal dzolimi bagi aku. Pertama, perhatikan pola: siapa yang selalu diberi tugas berat tanpa kenaikan tanggung jawab yang setara? Siapa yang ide-idenya terus-menerus dicomot lalu diklaim orang lain? Di pengalaman pribadiku, itu bukan kecelakaan; itu pola. Aku pernah melihat teman yang tiap kali presentasi idenya diganti judul dan kreditnya hilang, sementara beban kerja tetap ditanggung dia. Itu dzolimi. Tanda lain adalah komunikasi yang sengaja dibuat kabur: instruksi berubah-ubah secara sepihak, standar dievaluasi secara tidak konsisten, atau kamu dikritik di depan umum padahal orang lain melakukan hal yang sama tanpa konsekuensi. Langkah praktis yang aku pakai adalah mendokumentasikan. Emailkonfirmasi singkat setelah rapat, catatan tugas, dan daftar saksi—lebih sulit bagi pelaku untuk membalik narasi kalau ada bukti. Aku juga belajar menaruh batas yang jelas: menolak tugas yang memang bukan tanggung jawab tanpa kompensasi, dan menyatakan keberatan secara tegas namun profesional. Kalau ada HR, aku ajak mereka melihat bukti, tapi siap untuk jalan lain kalau HR sendiri bias. Yang paling penting: jaga kesehatan mental. Dzolimi nguras tenaga; cari dukungan teman kerja atau mentor dan rencanakan opsi keluar kalau pola itu terus berulang. Pengalaman membuat aku sadar bahwa mengenali dzolimi butuh mata yang waspada dan bukti yang rapi — bukan sekadar perasaan semata.

Mengapa Penting Memahami Apa Itu Dzolimi Dalam Keluarga?

3 Answers2025-11-08 16:56:37
Aku pernah merasa bingung melihat dinamika keluarga yang halus tapi merusak ketika tidak ada yang menyebutnya dengan nama: dzolimi. Seringkali hal yang tampak 'biasa'—kata-kata meremehkan, perintah yang mengekang, favoritisme, atau menutup diri dari perasaan anggota keluarga—sebenarnya menumpuk jadi luka yang sulit sembuh. Bagiku, memahami apa itu dzolimi berarti bisa membedakan antara teguran yang mendidik dan perlakuan yang melecehkan; itu membantu menaruh kata pada pengalaman, sehingga tidak ada yang merasa sendirian atau salah karena merasakan sakit. Kalau kita tidak punya kata itu, banyak orang akan memendam, menoleransi, lalu meniru pola yang sama pada generasi berikutnya. Selain efek emosional, memahami dzolimi juga memberi arah: kita jadi tahu kapan harus bicara, kapan mencari bantuan, dan bagaimana memasang batas yang sehat. Dengan menyadari pola kekuasaan dan tanggung jawab dalam keluarga, aku merasa lebih mampu menegakkan keadilan kecil—mengakui kesalahan, meminta maaf, atau menolak perlakuan yang menyakitkan. Itu bukan cuma soal mengadili, tapi soal menyembuhkan hubungan agar semua orang bisa tumbuh tanpa takut dinzalimi. Aku jadi lebih berhati-hati memilih kata saat berinteraksi, karena pengalaman kecil sering jadi sejarah besar di keluarga.

Apa Tanda Bahwa Seseorang Melakukan Apa Itu Dzolimi Pada Karyawan?

3 Answers2025-11-08 06:20:24
Poin-poin ini langsung kelihatan bagi aku, karena aku sering dengar ceritanya dari banyak karyawan. Pertama, ada pola perlakuan yang tidak adil dan berulang: seseorang selalu memilih orang tertentu untuk tugas menarik atau promosi, sementara yang lain terus-terusan diberi tugas paling membosankan atau diberi beban kerja berlebih tanpa kompensasi. Itu bukan kesalahan acak, melainkan pola yang jelas. Kalau kamu perhatikan juga sering ada istilah-offhand yang merendahkan atau komentar yang mempermalukan di depan orang lain—itu juga bentuk dzolimi emosional. Kedua, tanda administratif seperti pemotongan gaji tanpa alasan jelas, penolakan cuti yang tak konsisten, atau perubahan deskripsi kerja secara sepihak sering muncul. Ditambah lagi, ketika karyawan mencoba mengeluhkan hal ini ke HR atau manajer lain, masalahnya malah dikecilkan, diabaikan, atau pembawa keluhan yang justru dipersulit; itu sinyal sistemik. Dari sisi kesehatan, aku sering melihat karyawan jadi mudah stres, tidur terganggu, sering sakit, dan nilai kehadiran menurun—itu bukti dampak nyata. Dokumentasi (chat, email, jadwal tugas) dan saksi sering jadi kunci untuk melihat pola dzolimi, bukan hanya kejadian tunggal. Buatku, yang paling menohok adalah ketika budaya kerja normalisasi perilaku buruk—kalau itu sudah lumrah, sulit merubah. Kalau kamu merasa ada tanda-tanda itu di tempatmu, catat, cari sokongan rekan, dan jaga kesehatan mental dulu. Itu berpengaruh besar terhadap bagaimana kita bisa bertindak selanjutnya.

Bagaimana Hukum Islam Menjelaskan Apa Itu Dzolimi Secara Ringkas?

3 Answers2025-11-08 01:15:08
Dalam pikiranku, istilah 'dzolim' dalam Islam itu lebih dari sekadar kata kasar—dia merangkum tindakan menyalahi batas yang merugikan orang lain atau bahkan diri sendiri. Secara ringkas, dzolim (ظلم) berarti berbuat tidak adil, menindas, atau melampaui hak yang semestinya. Dalam teks-teks Islam, ada dua dimensi utama: dzolim terhadap sesama manusia (huquq al-'ibad) dan pelanggaran terhadap hak-hak Ilahi. Contohnya sederhana: mengambil harta orang tanpa izin, memfitnah, mengurangi timbangan, menelantarkan kewajiban, atau seorang pemimpin yang memutuskan perkara tanpa keadilan—semua itu termasuk dzolim. Al-Qur'an dan Hadis sering menegaskan bahwa Allah tidak menyukai orang yang berbuat dzolim dan memberi pengingat kuat soal pembalasan moral di akhirat. Praktisnya, ketika seseorang melakukan dzolim, hukumnya haram dan harus diperbaiki sejauh mungkin: mengembalikan hak, meminta maaf, membayar diyat atau ganti rugi bila perlu, dan bertaubat dengan sungguh-sungguh. Jika pelaku tidak bisa mengembalikan hak, dianjurkan memberi kompensasi atau mencari solusi yang adil lewat peradilan. Di sisi korban, Islam menekankan keadilan tapi juga sabar; doa orang yang teraniaya sangat didengar. Aku sering mengingat bahwa pencegahan dzolim dimulai dari etika kecil sehari-hari—menghormati hak orang lain, berkata jujur, dan menimbang setiap tindakan dengan rasa kemanusiaan.

Bagaimana Korban Bisa Melaporkan Apa Itu Dzolimi Ke Aparat?

3 Answers2025-11-08 13:55:50
Aku nggak pernah menyangka bakal bantuin teman ngalamin dizolimi, tapi dari pengalaman itu aku belajar langkah-langkah jelas buat lapor yang mau kusampaikan supaya nggak bingung dan nggak gampang mundur. Pertama, pastikan keselamatan dulu: kalau masih dalam bahaya, segera cari tempat aman dan hubungi nomor darurat 110. Kalau ada luka fisik, pergi ke fasilitas kesehatan untuk perawatan dan minta surat keterangan medis atau 'visum'—dokumen itu penting sebagai bukti. Kumpulkan bukti sebanyak mungkin: foto, rekaman suara/video, tangkapan layar pesan, bukti transfer uang, catatan kronologi kejadian yang ditulis sendiri dengan tanggal dan jam, serta kontak saksi. Simpan salinan cadangan di tempat lain (mis. email pribadi) supaya bukti tidak hilang. Setelah aman dan bukti terkumpul, buat laporan ke kantor polisi terdekat atau gunakan layanan pelaporan online resmi Polri; minta nomor laporan (LP) dan salinan bukti penerimaan laporan. Kalau kasusnya terkait pelanggaran hak asasi atau kekerasan yang lebih sistemik, pertimbangkan melapor juga ke 'Komnas HAM' atau 'Komnas Perempuan'. Untuk perlindungan saksi dan korban, ada LPSK yang bisa membantu mendapat perlindungan dan pendampingan hukum. Bila perlu bantuan hukum, cari LBH atau LSM yang fokus pada kekerasan/domestik/tenaga kerja; mereka bisa dampingi proses hukum dan mediasi. Intinya: jaga keselamatan dulu, kumpulkan bukti rapi, laporkan secara resmi dan catat semua nomor serta surat yang kamu terima. Prosesnya memang melelahkan, tapi setiap langkah kecil itu penting — aku pernah lihat korban menjadi lebih kuat setelah berani menata bukti dan melapor, jadi jangan ragu minta dukungan dari orang dipercaya atau lembaga yang tepat.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status