Siswa Sekolah Menanyakan Apa Itu Antagonis Dalam Drama Sekolah?

2025-09-07 09:18:30 258

3 Answers

Tristan
Tristan
2025-09-10 20:30:36
Di sudutku, antagonis seringkali bukan musuh mutlak melainkan pembentuk suasana cerita. Aku suka menilai mereka sebagai kekuatan yang memaksa cerita bergerak: tanpa antagonis yang punya tujuan, konflik jadi datar dan emosi penonton sulit terbangun. Dalam drama sekolah, antagonis bisa berupa individu—seorang siswa dengan ambisi berlebih atau guru yang keras—atau sesuatu yang abstrak, seperti tradisi lama sekolah atau tekanan sosial.

Aku biasanya menyorot dua hal ketika membaca atau nonton: motif dan konsekuensi. Motif bikin antagonis terasa nyata; konsekuensi menunjukkan seberapa jauh tindakan mereka mempengaruhi orang lain. Saat antagonis punya latar belakang yang masuk akal, aku lebih gampang terhubung dan cerita jadi lebih kompleks. Kadang aku malah kasihan sama mereka—itu tanda karakter berhasil ditulis dengan baik.

Intinya, antagonis di drama sekolah bukan cuma biang masalah; mereka alat untuk menguji nilai, memantik perubahan, dan membuat penonton berpikir. Setiap kali aku nemu antagonis yang nuansanya kaya, aku jadi pengen nonton ulang adegannya lagi untuk cari petunjuk kecil tentang kenapa mereka bertindak begitu, dan itu selalu bikin pengalaman nonton jadi lebih seru.
Finn
Finn
2025-09-11 10:13:03
Tokoh yang paling nggak disukai seringkali justru paling menarik buat kupelajari. Buatku, antagonis di drama sekolah bukan cuma si 'jahat' yang sengaja bikin hidup tokoh utama menderita — dia bisa jadi teman sekelas yang selalu menyaingi, guru yang punya prinsip keras, sistem sosial sekolah, atau bahkan rasa takut dan kecemasan yang dirasakan pelajar itu sendiri.

Dalam dua dekade ngeikuti berbagai cerita sekolah—dari manga hingga drama lokal—aku melihat beberapa fungsi antagonis yang selalu efektif. Pertama, mereka ngasih konflik yang nyata: tanpa konflik, gak ada tekanan emosional, dan cerita cepat datar. Kedua, antagonis sering jadi cermin buat tokoh utama; lewat kontras sikap, nilai, atau latar, kita bisa lihat siapa si protagonis sebenarnya. Ketiga, mereka mendorong pertumbuhan: berkonfrontasi sama antagonis memaksa karakter buat berubah, tegas, atau malah belajar memaafkan.

Kalau kamu mau bikin atau mengamati antagonis yang berkesan, jangan bikin dia satu dimensi. Beri alasan yang masuk akal buat tindakannya—mungkin dia takut kehilangan posisi, terluka karena masa lalu, atau cuma butuh pengakuan. Contohnya, di beberapa judul sekolah yang aku suka, si “bully” punya tekanan dari rumah atau ambisi tersembunyi, sehingga konfliknya terasa manusiawi. Nuansa ini bikin penonton bisa benci tapi sekaligus paham. Aku suka antagonis yang bikin aku mikir, bukan cuma yang gampang dimusuhi—itu yang bikin cerita sekolah tetap ngena lama setelah kredit akhir bergulir.
Quinn
Quinn
2025-09-11 12:09:49
Siapa sih yang bikin konflik jadi greget? Antagonis, pasti. Kalau aku nonton drama sekolah, aku cari sosok yang ngasih tantangan nyata buat si tokoh utama—bukan sekadar jahat tanpa alasan, tapi yang bikin hubungan antar karakter jadi rumit dan seru.

Sebagai penonton muda yang doyan diskusi di forum, aku ngelihat banyak jenis antagonis: rival romantis yang selalu bikin canggung, ketua OSIS yang otoriter, sampai norma sosial sekolah yang ngelabeli siswa. Yang menarik adalah ketika antagonis itu nggak sepenuhnya jahat; kadang mereka percaya melakukan yang benar menurut versi mereka sendiri. Itu bikin konfliknya terasa lebih realistis dan lebih gampang dibahas bareng teman.

Kalau kamu pelajar dan lagi bingung menghadapi orang yang kayak antagonis di kehidupan nyata, aku sarankan lihat dari dua sisi: pahami motive mereka, tapi tetap jaga batas buat dirimu sendiri. Dalam drama, momen ketika protagonis berdialog jujur atau melakukan tindakan tegas sering jadi titik balik. Jadi, jangan cuma fokus ke siapa yang patut dimusuhi—perhatiin juga apa yang bisa dipelajari dari interaksi itu. Aku sering nemuin pelajaran berharga dari adegan-adegan kecil itu, dan itu yang bikin nonton drama sekolah terus nagih.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

TERJEBAK DALAM DRAMA PENDEKAR AWAN
TERJEBAK DALAM DRAMA PENDEKAR AWAN
Arumi, gadis yang gagal menikah karena calon suaminya selingkuh, putus asa dan berbuat nekat menjatuhkan diri ke sungai. ketika terbangun dia malah masuk ke dalam sebuah drama cina yang selalu dia tonton. "mata dewa" yang dimilikinya memaksa dia untuk mencari jati diri. Siapakah Arumi sebenarnya? apakah hanya seorang anak yang tersesat? mampukah dia kembali ke dunianya? apa yang harus dilalui dan dikorbankannya agar bisa kembali?
10
50 Chapters
Wedding Drama
Wedding Drama
Blurb Zayn dan Althea mendadak terikat janji suci akibat kesalahan pahaman. Berawal dari kejadian tak sengaja yang meletus luar biasa bak skandal publik figur antara dosen dan anak didiknya itu menyeret mereka ke altar. Pernikahan mereka yang hanya dijadikan alat peredam isu tentu saja memiliki kesepakatan di dalamnya. Kesepakatan yang mengacu pada simbiosis mutualisme bagi kedua belah pihak dalam kurun waktu yang ditentukan. Zayn yang seolah alergi pada kaum perempuan dan Althea yang polos belum pernah berpacaran, mau tak mau saling menyesuaikan diri ketika harus tinggal satu atap setelah status suami istri dadakan disandang. Sesuai kesepakatan, drama pasangan saling mencinta pun dimainkan jika sedang berada di hadapan khalayak dan tanpa disadari mereka mulai saling ketergantungan satu sama lain. Ketika perlahan bertumbuh rasa mendebarkan di ujung waktu kesepakatan yang hampir usai, masalah tak terduga mengusik rasa yang masih rapuh dan baru bertunas itu. Akankah pernikahan mereka berakhir sesuai kesepakatan awal? Atau sebaliknya?
10
101 Chapters
Antagonis Princess
Antagonis Princess
Apa jadinya Aktris terkenal bernama Kanaya Tabitha yang mati dibunuh sahabat dan pacarnya sendiri berpindah dunia dan menjadi seorang putri Duke terlantar? Kanaya sungguh tidak mengerti, seharusnya ia berada dialam baka dengan tenang. Mengapa ia harus merasakan sakitnya hidup sebagai manusia lagi? Dan gilanya, mengapa ia harus hidup sebagai Adella sang putri terlantar yang bahkan tidak pernah mendapatkan cinta.
Not enough ratings
17 Chapters
Ratu Drama
Ratu Drama
Primadona sekolah akan menikah tepat di hari libur kemerdekaan. Dia mengundang seluruh teman sekelas di grup kelas agar menghadiri pesta pernikahannya. Awalnya, aku berniat pura-pura tidak melihat undangan itu, tapi ternyata dia langsung menyebut namaku. "Clarisa, waktu SMA kamu selalu pura-pura jadi diriku, tapi aku nggak akan mempermasalahkannya. Aku harap kamu bisa datang untuk melihat pernikahan mewahku besok." Segera setelah itu, beberapa teman sekelas ikut menanggapi pesannya. "Primadona sekolah memang baik orangnya, pantas saja bisa menikah dengan anak dari Keluarga Wirawan. Dia bahkan bisa memaafkan orang sombong seperti Clarisa." "Apa orang seperti Clarisa pantas, menghadiri pernikahan primadona sekolah kita yang akan diadakan di vila? Jadi orang jangan terlalu baik." Mereka makin mengolok-olok Clarisa, hingga si primadona sekolah akhirnya muncul untuk menenangkan suasana. "Sudahlah, itu kan sudah lama sekali, aku juga sudah nggak mempermasalahkannya. Lagipula, Clarisa kan memang miskin dan jelek, kita jangan terlalu mengejeknya." Begitu dia berkata demikian, grup langsung dipenuhi pesan pujian. Orang-orang memuji betapa baik hati dan polosnya dia. Aku tertawa sinis. Dulu, si primadona sekolah itu selalu memasang citra bak putri konglomerat di sekolah. Dia bahkan memfitnahku, yang sebenarnya adalah putri keluarga konglomerat asli, sebagai seorang pembohong. Semua orang di sekolah sampai menghinaku. Saat membuka undangan elektronik darinya, aku baru sadar bahwa alamat pernikahannya berlokasi di vila milik keluargaku. Makin kuamati foto pengantin pria, makin aku merasa familier. Bukankah itu sopir suamiku? Aku tersenyum begitu menyadarinya, lalu membalas pesan di grup. "Baiklah, aku pasti akan datang di acara pernikahanmu."
8 Chapters
Rahasia Sang Antagonis
Rahasia Sang Antagonis
Sudah kali ke dua Andrian menolak permintaan ibunya, Nyonya Retno untuk dijodohkan. Nyonya Retno berharap Andrian dapat memberi cucu untuk menyenangkan Tito Rianggono, ayahnya. Nyonya Retno khawatir jika kepemimpinan perusahaan diserahkan pada Thomas, adik Andrian. Namun, mencari jodoh untuk Andrian yang lumpuh bukanlah perkara mudah. Kisah cinta tokoh-tokoh dalam novel ini dijalin dengan berbagai intrik dan perebutan harta. Setiap tokoh punya rahasia yang mencengangkan.
10
16 Chapters
Romansa di Sekolah
Romansa di Sekolah
Untuk mendapatkan inspirasi dalam ujian seni, ibuku menyewa guru privat untukku. Di bawah cahaya redup, kakiku di bawah meja perlahan-lahan bergerak dan bertumpu di kaki guruku. Guruku mulai meremas kakiku dengan kuat dan menatapku dengan tatapan yang membara. Suara hujan lebat yang begitu rapat di luar sana, yang berpadu dengan suasana hening …. Membuat pikiranku tidak bisa berhenti untuk melayang ke mana-mana. Tubuhku juga terasa aneh. Kemudian, guruku tersenyum dan menutup pintu. Dengan hati-hati, dia melepas dasinya dan berkata hendak "membahas pelajaran" denganku.
7 Chapters

Related Questions

Pembaca Sering Bertanya Apa Itu Antagonis Dalam Anime?

3 Answers2025-09-07 03:26:14
Aku pernah terpukau melihat betapa beragamnya wajah antagonis di anime—dan sejak itu aku selalu memperhatikan peran mereka setiap kali nonton. Antagonis sebenarnya bukan cuma orang jahat yang harus dikalahkan; mereka bisa jadi cermin, hambatan, atau bahkan katalis perubahan untuk protagonis. Kadang antagonis punya tujuan yang masuk akal menurut versi mereka sendiri, dan itulah yang bikin konflik terasa hidup dan berat secara emosional. Di beberapa serial, antagonis adalah ide atau sistem—misalnya organisasi korup atau norma sosial yang menghambat kebebasan—bukan sekadar individu. Di seri lain, antagonis malah protagonis dari sudut pandang lain; lihat bagaimana motivasi mereka sering dipaparkan sehingga penonton mulai memaklumi, atau bahkan mendukung, tindakan kontroversial mereka. Itu yang membuat cerita seperti 'Death Note' terasa kompleks: pergeseran simpati tergantung pada perspektif. Sebagai penikmat yang sering berdiskusi di forum, aku suka ketika pembuat cerita memberi antagonis lapisan: masa lalu yang merusak, keyakinan yang kuat, atau dilema moral. Antagonis yang baik memaksa protagonis berkembang—baik dengan melukai, memprovokasi, atau memaksa mereka memilih. Jadi, ketika menilai siapa antagonist sebenarnya, coba tanya: apakah tokoh itu cuma penghalang, atau justru pembentuk identitas sang pahlawan? Itu biasanya penentu seberapa berkesan antagonis itu buatku.

Penulis Bisa Menjelaskan Apa Itu Antagonis Dalam Novel?

3 Answers2025-09-07 00:24:48
Satu hal yang sering bikin aku terpana adalah bagaimana tokoh yang tampak jahat ternyata punya alasan yang masuk akal — itulah inti dari apa yang biasanya disebut antagonis. Untukku, antagonis bukan cuma lawan fisik si protagonis; dia adalah kekuatan yang menciptakan konflik dan mendorong cerita maju. Bisa berupa orang lain dengan tujuan bertentangan, bisa juga lingkungan keras, sistem sosial, atau bahkan sisi gelap dalam diri si protagonis sendiri. Aku sering mengingat contoh klasik seperti 'Moby Dick', di mana Ahab tampak seperti antagonis bagi paus, tapi dia juga tergelincir jadi protagonis dari tragedinya sendiri. Demikian pula di 'Death Note', konflik antara Light dan L bukan sekadar baik versus jahat—itu duel ideologi yang bikin keduanya terasa hidup. Fungsi antagonis itu multipel: menguji nilai-nilai protagonis, memperjelas tema, dan menambah ketegangan. Kalau antagonisnya datar, cerita gampang terasa hambar. Untuk penulis yang pengin bikin antagonis menarik, aku selalu bilang: beri mereka motivasi yang logis, keinginan yang jelas, dan kelemahan yang bikin mereka manusiawi. Kadang tampilkan sudut pandang mereka sesekali, atau setidaknya berikan jejak yang membuat pembaca mengerti kenapa mereka bertindak. Hasilnya, pembaca nggak cuma benci—mereka juga merasa tertarik, sedih, atau bahkan kasihan. Dan itu yang bikin cerita bertahan lama di kepala pembaca.

Editor Menerangkan Apa Itu Antagonis Dalam Struktur Plot?

3 Answers2025-09-07 16:14:53
Di benakku, antagonis itu sering kali lebih dari sekadar 'orang jahat' di layar—dia adalah alasan kenapa cerita bergerak dan kenapa kita peduli. Aku suka membayangkan antagonis sebagai gaya hidup konflik: mereka menantang nilai, tujuan, atau kenyamanan protagonis sehingga terjadilah drama. Dalam banyak karya yang kusuka, dari 'Death Note' yang memutar balikan moral hingga 'One Piece' dengan antagonis yang kadang kompleks, tokoh ini membentuk ritme dan ketegangan cerita. Secara struktural, antagonis bisa berwujud individu, kelompok, alam, atau bahkan konflik batin sang protagonis. Tugas utamanya adalah menciptakan hambatan yang nyata dan bernilai—bukan sekadar rintangan acak. Kalau antagonis hanya jahat tanpa alasan, cepat terasa klise; tapi kalau mereka punya tujuan yang logis dan konflik internal, mereka jadi refleksi tema yang kuat. Aku sering merasa hubungan protagonis-antagonis itu seperti tarian: ketika satu melangkah, yang lain membalas, dan dari sana muncul perkembangan karakter yang paling memuaskan. Antagonis yang baik juga memberi kesempatan bagi protagonis untuk memilih—melawan dengan cara yang lebih baik, berubah, atau bahkan gagal dengan cara yang tragis—dan itu yang bikin cerita benar-benar hidup bagiku.

Penonton Ingin Tahu Apa Itu Antagonis Dibanding Protagonis?

3 Answers2025-09-07 11:12:10
Bayangkan panggung besar di mana cerita dipentaskan—aku selalu melihat protagonis sebagai lampu sorot yang mengikuti tokoh utama, sementara antagonis adalah bayangan yang memberi kontras. Protagonis pada dasarnya adalah karakter yang cerita itu ikuti: dia yang kita ajak merasakan, memahami, dan kadang mengidolakan. Tapi ini bukan soal moralitas semata; protagonis bisa jadi antihero yang berbuat salah, seperti tokoh yang kita dukung meski pilihannya buruk. Di sisi lain, antagonis bukan selalu penjahat bertopeng. Antagonis adalah kekuatan yang menghalangi tujuan protagonis—bisa orang lain, masyarakat, alam, atau bahkan konflik batin sang tokoh. Contohnya, di 'Death Note' aku sering dibuat galau karena Light adalah protagonis sekaligus sosok yang melakukan hal kejam; L berperan sebagai antagonis meski dia bertindak untuk kebenaran menurut versinya. Di anime seperti 'Naruto', beberapa karakter yang awalnya antagonis justru berubah jadi sekutu atau punya motivasi kompleks yang bikin cerita jauh lebih kaya. Itu menunjukkan bahwa antagonis efektif ketika punya alasan yang bisa dimengerti, bukan hanya jahat demi jahat. Kalau aku menulis tentang ini ke teman, aku selalu tekankan: cari tahu siapa yang diceritakan, apa tujuannya, dan apa rintangannya. Seru bukan hanya melihat siapa yang menang, tapi mengerti kenapa mereka bertarung. Akhirnya, hubungan protagonis-antagonis adalah mesin emosi—tanpa konflik itu, cerita terasa hambar. Aku selalu pulang dari cerita yang punya antagonis kuat dengan kepala penuh pemikiran tentang motivasi manusia.

Pembaca Asing Bertanya Apa Itu Antagonis Dalam Terjemahan?

3 Answers2025-09-07 22:35:17
Terjemahan kata 'antagonis' itu sering jadi sumber perdebatan kecil di grup terjemahan, dan aku senang tiap kali membahasnya karena nuansanya memang kaya. Kalau aku jelasin sederhana, antagonis adalah pihak atau kekuatan yang menghalangi tujuan protagonis — tapi itu bukan selalu berarti 'jahat'. Dalam banyak cerita, antagonis bisa berupa orang, kelompok, sistem, alam, atau bahkan pergumulan batin. Jadi saat menerjemahkan, pilihan kata seperti 'antagonis', 'lawan', 'musuh', atau 'penentang' harus dilihat dari konteks: jika yang dimaksud lebih ke fungsi naratif (siapa yang menciptakan konflik), kata 'antagonis' cocok; kalau konteksnya emosional atau moral dan karakter itu memang berniat jahat, 'penjahat' atau 'musuh' terasa lebih pas. Pengalaman menerjemahkan subtitle pendek sering bikin aku memilih kata yang singkat dan mudah dicerna penonton, misalnya 'musuh' untuk adegan laga cepat, sementara terjemahan novel memungkinkan penggunaan 'antagonis' agar pembaca paham peran tanpa menghakimi moralnya. Contoh menarik: dalam 'Death Note' dua tokoh bisa saling jadi antagonis satu sama lain tergantung sudut pandang; memakai label 'penjahat' buat salah satunya bisa mereduksi kompleksitas itu. Intinya, aku selalu lihat tujuan terjemahan: apakah ingin mempertahankan istilah teknis, menyampaikan nuansa moral, atau bikin penonton/ pembaca langsung paham? Pilihan kecil seperti itu sering menentukan pengalaman membaca atau menonton, jadi jangan remehkan kata yang dipakai—itu bagian dari seni menerjemahkan cerita juga.

Pencipta Karakter Sering Mempertanyakan Apa Itu Antagonis Ideal?

3 Answers2025-09-07 04:13:36
Setiap kali aku menonton atau membaca sesuatu yang bikin deg-degan, yang selalu membuatku teringat adalah antagonisnya. Buatku, antagonis ideal bukan cuma orang jahat yang berdiri di seberang; dia punya tujuan yang jelas, logis, dan terasa nyata. Motivasinya harus masuk akal dalam dunia cerita sehingga pembaca bisa memahami kenapa dia memilih jalan itu, walau tidak setuju. Contohnya, di 'Death Note' aku terpikat sama bagaimana Light punya logika yang membuat tindakannya terasa rasional dari sudut pandangnya—itulah yang bikin konflik semakin tajam. Selain itu, antagonis yang bagus punya kompetensi. Kalau dia mudah dikalahkan, tidak ada ketegangan. Mereka harus mampu membuat pahlawan bereaksi, berubah, bahkan melakukan kesalahan. Kemenangan-kemenangan kecil dari antagonis juga penting; itu bikin pembaca sadar konsekuensi nyata di dunia cerita. Yang tak kalah penting adalah keterkaitan tematis dengan protagonis: antagonis seringkali mencerminkan sisi gelap dari nilai-nilai yang dipegang pahlawan. Mereka menjadi penguji keyakinan, bukan sekadar batu sandungan. Jika antagonis punya lapisan emosi—rasa takut, kehilangan, ambisi—maka cerita melahirkan empati sekaligus peringatan. Itu saja yang kusukai: antagonis yang memaksa cerita untuk berkata lebih dalam, sampai aku ikut memikirkan siapa yang sebenarnya salah.

Guru Sastra Sering Mengajar Apa Itu Antagonis Pada Siswa?

3 Answers2025-09-07 17:39:26
Aku selalu suka membalikkan pertanyaan: siapa yang sebenarnya kita maksud dengan antagonis? Dalam pelajaran sastra yang sering kugemari, aku menjelaskan antagonis sebagai kekuatan yang menentang tujuan tokoh utama — bukan hanya 'penjahat' dengan topi hitam. Antagonis bisa berupa orang, kelompok, aturan sosial, alam, atau bahkan konflik batin si tokoh utama. Fokusku di sini biasanya pada relasi tujuan: kalau protagonis ingin sesuatu, antagonis menghalangi dengan cara tertentu. Untuk membuat konsep itu hidup, aku sering pakai contoh konkret agar murid paham nuansa. Misalnya, bandingkan 'Macbeth' yang antagonisnya adalah ambisi dan takdir, dengan musuh yang lebih jelas seperti musuh dalam 'Harry Potter'. Lalu kita gali apa yang membuat antagonis menarik: motivasi, latar belakang, dan logika mereka. Kadang antagonis punya alasan yang valid—justru di situlah konflik moral muncul. Aku tekankan juga istilah seperti foil, hambatan eksternal, dan antagonis internal untuk memperkaya pemahaman. Di akhir sesi aku biasanya mendorong mereka menulis adegan dari sudut pandang antagonis atau membuat peta konflik antara tokoh. Latihan itu membuka empati sekaligus membantu mengerti bagaimana cerita bekerja: ketika antagonis punya kedalaman, tema cerita jadi lebih tajam. Kalau sudah begini, diskusi jadi hidup dan murid seringkali pulang dengan ide-ide baru untuk cerita mereka sendiri.

Kritikus Film Membahas Apa Itu Antagonis Di Layar Lebar?

3 Answers2025-09-07 14:16:38
Ada sesuatu yang selalu membuatku terpaku pada layar ketika antagonis muncul. Kritik film biasanya mulai dari pertanyaan sederhana: siapa yang menghalangi sang protagonis, dan kenapa? Dari situ, diskusi melebar — ke motif, ke fungsi naratif, ke bagaimana mereka merefleksikan atau menentang nilai sosial yang diangkat film. Kadang antagonis itu terang-terangan jahat, tapi seringkali jauh lebih menarik kalau mereka bermotif logis dan punya lapisan—itu yang bikin kritik jadi hidup karena bukan cuma menilai 'baik vs jahat' tetapi menelaah pembentukan karakter. Sebagai penonton yang mudah terbawa emosi, aku sering memperhatikan elemen-elemen teknis yang membuat antagonis efektif: cara penyutradaraan menyorot mereka, musik yang mengiringi kemunculan, dialog yang menyiratkan konflik batin. Contohnya, lihat saja 'The Dark Knight' di mana 'Joker' menjadi personifikasi kekacauan; penulisan, akting, dan desain visual bersatu untuk membuat ancaman yang tak sekadar fisik. Bandingkan dengan 'No Country for Old Men'—antagonisnya bukan hanya melakukan kekerasan, tapi terasa seperti hukum alam yang dingin dan tak terelakkan. Intinya, kritik film tentang antagonis hampir selalu tentang hubungan timbal balik: seberapa baik antagonis itu menguji nilai dan tujuan protagonis, dan bagaimana itu mengangkat tema film. Kalau antagonisnya kuat, plot terasa berdarah dan bernapas; kalau lemah, konflik mudah runtuh. Aku selalu senang ketika seorang antagonis bukan sekadar penghalang, tapi juga membuka ruang diskusi soal moral, tindakan, dan konsekuensi—itu yang membuat nonton film jadi pengalaman lebih dari sekadar hiburan.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status