Short
Romansa di Sekolah

Romansa di Sekolah

By:  KholidahCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
18.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Untuk mendapatkan inspirasi dalam ujian seni, ibuku menyewa guru privat untukku. Di bawah cahaya redup, kakiku di bawah meja perlahan-lahan bergerak dan bertumpu di kaki guruku. Guruku mulai meremas kakiku dengan kuat dan menatapku dengan tatapan yang membara. Suara hujan lebat yang begitu rapat di luar sana, yang berpadu dengan suasana hening …. Membuat pikiranku tidak bisa berhenti untuk melayang ke mana-mana. Tubuhku juga terasa aneh. Kemudian, guruku tersenyum dan menutup pintu. Dengan hati-hati, dia melepas dasinya dan berkata hendak "membahas pelajaran" denganku.

View More

Chapter 1

Bab 1

Untuk mendapatkan inspirasi dalam ujian seni, ibuku menyewa guru privat untukku.

Di bawah cahaya redup, kakiku di bawah meja perlahan-lahan bergerak dan bertumpu di kaki guruku.

Guruku mulai meremas kakiku dengan kuat dan menatapku dengan tatapan yang membara.

Suara hujan lebat yang begitu rapat di luar sana, yang berpadu dengan suasana hening ….

Membuat pikiranku tidak bisa berhenti untuk melayang ke mana-mana. Tubuhku juga terasa aneh.

Kemudian, guruku tersenyum dan menutup pintu.

Dengan hati-hati, dia melepas dasinya dan berkata hendak "membahas pelajaran" denganku.

Aku Rania Rivandra. Umurku 19 tahun.

Aku seorang siswa kelas tiga SMA jurusan seni.

Belajar seni, kurang lebih selalu mencari inspirasi lewat beberapa rangsangan.

Sebelumnya, aku hanya memakan makanan yang aneh-aneh dan mendengarkan musik yang mengganggu untuk mendapatkan inspirasi.

Namun, segera, aku menyadari ketika aku berpakaian minim, tatapan mata para pria yang tertuju pada tubuhku, membuatku merasa begitu bersemangat.

Oleh karena itu, aku mulai mengunggah foto-foto seksiku dan terbuka di dunia maya. Benar saja, pesan pribadiku langsung dibanjiri bahasa yang vulgar.

Beberapa kata-katanya bahkan lebih berani, seakan ingin mencabik-cabikku melalui internet.

Aku sering berkhayal jika seseorang akan menemukan alamatku.

Lalu, dia akan menyelinap masuk ke rumahku pada malam yang gelap dan berangin.

Dengan matanya yang membara, dia mengukur setiap inci kulitku dengan tangannya yang besar dan kasar, lalu tenggelam bersamaku.

Memikirkannya saja sudah membuatku merasakan rangsangan hingga ke korteks serebral dan membuat sekujur tubuhku gemetar.

Namun, saat ini, aku banyak-banyak menahan diri.

Itu karena, telingaku dipenuhi oleh omelan ibuku.

"Anak ini tertinggal jauh di kelas pengetahuan umum. Ini nggak bisa dibiarkan. Harus cari guru les privat untuk memperbaikinya. Apa yang akan kita lakukan kalau semua ini terus berlanjut?"

Akan tetapi, tak lama kemudian aku mendengar jika yang diundang adalah seorang mahasiswa yang baru saja lulus kuliah.

Guru muda, atau lebih tepatnya guru laki-laki yang masih muda.

Memikirkan hubungan yang menggairahkan ini membuat pikiranku mulai bangkit kembali.

Aku menjulurkan lidahku di depan cermin, sambil melemparkan tatapan genit ….

Melihat gadis yang mengenakan gaun tidur dengan tali di bahu berbahan satin, berkulit putih dan halus.

Pakaian berkerah rendah itu sama sekali tidak mampu menutupi bagian dadaku yang montok ini. Membayangkan pelajaran yang akan diberikan oleh guru les, membuat seluruh tubuhku terasa lemas bagaikan mi.

"Halo Rania, aku guru lesmu. Panggil saja aku Pak Ivan."

Ivan, dengan kacamata berbingkai emas dan pakaian kasual, mengulurkan tangannya kepadaku dengan ramah.

Aroma khas seorang laki-laki, langsung menguar ke hidungku. Tangannya yang besar dan kasar membakar hatiku dengan suhu yang panas. Aku merasakan sesuatu yang aneh di tubuhku. Aku pun tidak bisa menahan diri untuk tidak merapatkan kakiku agar Ivan tidak melihat jika aku tidak mengenakan pakaian dalam.

"Halo, Pak Ivan. Bisakah kita mulai pelajarannya sekarang?"

Namun, segera saja aku menyesuaikan diri dengan keanehan itu. Aku mengerucutkan bibirku, berpura-pura polos dan imut.

Aku melipat tangan di depan dada dan tersenyum tipis kepadanya. Dadaku yang lembut langsung terjepit dan berubah bentuk. Ivan pun menelan ludah dengan gugup.

"Kamu harus menggunakan fungsi trigonometri untuk menjawab pertanyaan ini. Ganti nilai A menjadi … uhuk …. Rania … kamu …."

Ivan tiba-tiba mulai terbatuk-batuk saat berbicara.

Pantas jika Ivan terbatuk-batuk. Itu karena, aku meletakkan kakiku di betisnya.

"Eh, maaf Pak Ivan. Kukira itu kaki meja. Aku menjatuhkan pulpenku. Aku ambil dulu, ya."

Aku pun tertawa kecil dan menjauhkan kakiku. Lalu, aku berdiri membelakanginya sambil membungkuk untuk mengambil pulpen.

Fyuhh ….

Benar saja. Aku mendengar napas Ivan menjadi tersengal-sengal dan memburu. Maka dari itu, aku sengaja membungkuk lebih rendah lagi.

Bagian atas tubuhku hampir menempel lantai. Aku bergumam sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Eh, pulpennya jatuh ke mana, ya? Kenapa nggak ketemu?"

"Sudahlah Rania, nggak usah dicari lagi. Ayo, dengarkan dulu pelajarannya."

Aku menoleh dan menatap Ivan yang masih menahan diri dengan wajahnya yang memerah itu. Aku pun mengangkat alisku, berdiri dari lantai dan berjalan menghampirinya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status