Rindu yang Membunuh
Empat tahun lalu, Ayla pergi tanpa pamit.
Kini ia kembali—bukan untuk memohon maaf, tapi untuk berdiri tepat di hadapan pria yang hatinya pernah ia hancurkan.
Adrian Grady belum lupa.
Tidak tentang tatapan itu. Tidak tentang luka yang ditinggalkan tanpa kata.
Mereka terikat dalam proyek yang tak bisa dihindari.
Dingin di meja kerja.
Panas dalam tatap mata.
Tapi di antara separuh dendam dan separuh rindu,
ada satu rahasia yang terlalu besar untuk tetap terkubur.
Dan jika terbongkar,
bisa membuat keduanya hancur… atau tak bisa saling melepaskan lagi.