Sang Penjaga Pajajaran
Penemuan batu kuno di lereng Gunung Salak mengubah hidup Arjuna Wisangjati, arkeolog muda idealis. Suara misterius dari artefak itu membangkitkan ingatan masa lalu yang bukan miliknya—membuka jalan menuju dunia tersembunyi antara manusia dan roh.
Arjuna terpilih sebagai keturunan terakhir Sapta Raksa Rasa, penjaga keseimbangan antara Sekala dan Niskala.
Tapi kebangkitannya memicu perang antara roh leluhur dan manusia modern yang ingin menaklukkan rasa.
Di ujung perjalanan, Arjuna belajar bahw dia kekuatan sejati bukan pada kuasa, tapi pada kesadaran. “Sangkan Paraning Rasa teu meunang pareum.”
(Asal dan tujuan rasa tak boleh padam.)