Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Mafia's Life

Mafia's Life

Maria Clara
Do you really know Mafia's? La Familia A mafia organization, group of new generation heir and heiresses, lead by the CODWELL'S who came from Royal families from korea. They are friends since they are young, they know each other more than anyone else know them. They work as one, think as one, and fight as one. Some friendship turns into romantic Relationship and some friendship became ruined by Romantic Relationship, And there is also feelings that kept in silence for the sake of friendship. Mafia's Life That's what this story about, exploring their personal life. Their feelings. Their past. It is about knowing them not as mafia, but as the real them.
Romance
850 viewsOngoing
Read
Add to library
Match Maker

Match Maker

Aia Hera isang 18 years old college student na papasok sa kakaibang company na marami pang iba't ibang klase ng trabaho.
Romance
408 viewsOngoing
Read
Add to library
Kebangkitan Sang Bayangan

Kebangkitan Sang Bayangan

Di kota yang penuh dengan intrik dan kegelapan, terdapat sebuah keluarga mafia yang paling ditakuti, La Famiglia del Ombra, atau "Keluarga Bayangan". Mereka menguasai perdagangan senjata, jaringan informasi rahasia, dan memegang kendali atas para pejabat tinggi. Pemimpin mereka, Don Alessandro, adalah seorang pria berwibawa yang terkenal dingin dan tak kenal ampun. Namun, cerita ini berfokus pada anak sulungnya, Luca Ombra. Luca tumbuh dalam bayang-bayang ayahnya dan sejak kecil dilatih menjadi penerus keluarga. Di usianya yang baru menginjak 27 tahun, Luca sudah dikenal sebagai "Il Lupo" (Sang Serigala) karena kecerdasannya dalam menyusun strategi, ketangkasan, dan keteguhan hatinya. Di balik sosoknya yang tak tersentuh, tersimpan jiwa yang gelisah. Luca tak pernah menginginkan kekuasaan seperti ini, tapi keluarga adalah keluarga. Hidup Luca berubah ketika ia bertemu dengan Ana, seorang jurnalis muda yang tanpa sadar menggali rahasia besar keluarganya. Ana adalah wanita yang tangguh dan idealis, bertolak belakang dari orang-orang yang pernah ditemui Luca. Di antara bahaya dan kebencian yang mengelilingi keluarga Ombra, tumbuh perasaan tak terduga di hati Luca. Dia mulai mempertanyakan arti dari kekuasaan yang ia pegang dan peran keluarga yang telah mengikatnya. Namun, keluarga Ombra bukanlah satu-satunya kekuatan di kota. Musuh lama, La Familia Rosso, yang sudah berseteru selama bertahun-tahun, kini kembali dengan dendam yang lebih dalam. Dengan serangan yang datang bertubi-tubi, Luca terjebak di antara mempertahankan kehormatan keluarga, melindungi Ana, dan membebaskan dirinya dari ikatan gelap.
Lainnya
687 viewsOngoing
Read
Add to library
TOPENG MANIS SANG PEMBUNUH

TOPENG MANIS SANG PEMBUNUH

Langkah Hera terdengar pelan di lorong hotel. Sepatu hak pemberian tamu ke-2 ini terlalu sempit, itu sudah 5 tahun lalu, tapi ia belum mampu mengganti sepatu prada yang seperti itu . Bagi orang lain, gaun merahnya mungkin tampak mewah. Bagi Hera, itu cuma seragam. Topeng. Tangannya menggenggam erat tas kecil Hermes pemberian tamu ke-3. Di dalamnya hanya ada dompet tipis, lipstik murahan, dan kartu mahasiswa yang hampir jatuh tempo. Mahasiswa. Ya, itulah Hera di siang hari. Mahasiswi Sastra tahun akhir. Tapi di malam hari… ia menjual dirinya. Ia tidak pernah menyangka akan sejauh ini. Semua karena satu hal, uang. Adiknya butuh operasi, dan orangtuanya bahkan tak mampu bayar listrik. Hera belajar terlalu dini bahwa cerita di buku-buku tak pernah menyelamatkan orang miskin. Dan malam ini, ia harus menghadapi klien yang berbeda. Klien yang bahkan manajer tempat “kerjanya” tadi berulang-ulang, mengingatkannya, “Jangan macam-macam. Dia bukan orang biasa.” "hmm memangnya tamu seperti apa dia?" Hera menghitung jemarinya "oh, pria ini adalah tamu yang ke-9" Hera menghitung mereka untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tidaklah semurahan itu. Managernya selalu bilang " Jangan banyak pilah pilih, untung cantik kalau tidak mah bisa gawat!" Pintu kamar 1705 terbuka otomatis. Sosok pria duduk di kursi dekat jendela, punggungnya menghadap Hera. Gelas anggur di tangannya berkilau diterpa cahaya lampu kristal. Pria itu bahkan tidak menoleh ketika Hera masuk. “Duduklah.” Suaranya berat, dalam, tapi tenang. Hera menelan ludah. Biasanya klien akan langsung tersenyum, meraba atau yang paling ekstrim langsung menerkamnya tanpa busana. Tapi pria ini? Ia hanya memandang keluar jendela, seolah keberadaan Hera bukanlah hal penting.
Romansa
104 viewsOngoing
Read
Add to library
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status