Ja Morant Gun Dance

Di sudut terpencil Jawa Tengah, tersembunyi sebuah desa kecil bernama Desa Tumbal. Dikelilingi oleh hutan lebat yang menyimpan beribu rahasia, desa ini memiliki reputasi yang kelam dan penuh misteri. Setiap malam bulan purnama, seorang penduduk desa menghilang tanpa jejak, meninggalkan rasa takut yang mencekam di hati setiap warga. Kejadian ini telah berlangsung selama puluhan tahun, merenggut kedamaian dan ketenangan desa yang seharusnya indah dan damai. Penduduknya hidup dalam ketakutan, selalu waspada setiap kali malam bulan purnama tiba, namun tidak ada yang tahu penyebab dari hilangnya orang-orang tercinta mereka. Danu, seorang jurnalis muda yang ambisius dan penuh rasa ingin tahu, tertarik pada cerita misteri ini. Dibesarkan dengan cerita-cerita mistis dari kakeknya, Danu tumbuh dengan ketertarikan yang mendalam terhadap hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh logika. Ketika mendengar tentang Desa Tumbal dan misteri hilangnya penduduk setiap malam bulan purnama, Danu merasa ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan kemampuannya sebagai jurnalis investigatif dan sekaligus memuaskan rasa penasarannya. Dia memutuskan untuk pergi ke desa tersebut, dengan harapan bisa mengungkap kebenaran di balik kejadian yang mengerikan ini.

“I am King Thorn, and I will marry your daughter…” his lips tugged in a smirk as his eyes landed on her. “What, marry?!” Payton widened her eyes. “Yes, Payton Vass. You will marry me,” he stated firmly while he locked eyes with her. Payton stared at the man who had undoubtedly lost his mind. As if the mess that they were in was not enough, how dare he show up at her house to tell her family that? === The only thing Payton Vass thought remained for her was to marry her fiance and then fully live in her dream. What she did not expect was that this beautiful dream of hers would get shattered on the night of her fiance's birthday party. How she ended up in this icey, yet hot billionaire’s bed was something she had no idea of. And as if that was not enough… The paparazzi got wind of it. To repair their broken reputations, these two strangers were forced to marry each other. “It was you who put us in this mess, Payton, and you will do as I've told you!” his eyes blazed in anger as he grabbed her arm. “It was you who did this to me! You better get us out of this mess!” she snapped back as she yanked her arm away. These two would never believe that what happened that night was a mistake and not on their own accord and would not stop hating each other. Yet, they could not get out of this marriage. While the person he hated the most was the woman who could fix his tarnished image, he was also the only one who could save her father and her business from falling.

"Menurutmu, apa hukuman yang pantas untuk seseorang yang berani menyentuhku tanpa izin, Riel?" Suara dingin itu menusuk, membuat tubuhku gemetar tanpa sadar. Rigen Ataraka—suami koma yang baru kunikahi pagi ini—berdiri menjulang, matanya penuh ancaman. Aku bodoh. Aku terlalu terpesona oleh ketampanannya hingga tanpa sadar mencium dan memeluknya, berpikir dia akan koma selamanya. Tapi pria ini tidak koma. Dia sadar. Segar bugar. Dan sekarang, dia ingin menghukumku. "Maaf, Rigen. Tapi… kita suami istri, kan?" Dia tak menjawab, hanya melemparkan dokumen ke arahku. "Tandatangani." Aku menatap kertas itu—pernikahan kontrak. "Jangan pernah bermimpi mendapatkan apa pun dariku," suaranya tegas. Begitulah aku menjadi istri kontrak Rigen Ataraka, menanti hari perceraian yang semakin dekat. Aku bahkan sudah bersiap dengan tunjangan dan rencana pergi jauh. Namun, saat aku menyerahkan surat cerai.… "Mau ke mana, Riel?" Rigen merobek surat itu tanpa ragu, matanya tajam. "Kamu tidak akan bisa meninggalkanku. Aku terlalu kuat untuk kamu tinggalkan, Ariella."

Ada yang mengejutkan, saat tiba-tiba burung peliharaan yang pandai menirukan ucapan penghuni rumah tiba-tiba mulai mengucapkan kalimat-kalimat mesra kepada pembantu. "Fani, ibu tak ada, ibu tak ada, cium Fani!" Bagaimana bisa seekor burung berbicara kalimat itu jika bukan dari meniru? Herannya, burung itu mengucapkan sebuah nama yang tidak lain adalah gadis berusia 20 tahun yang telah bekerja di rumah ini selama 2 tahun. Seekor burung tidak mungkin memiliki nafsu dengan manusia, kan? Ataukah Ini adalah sebuah rahasia besar yang harus segera kuketahui?

She was betrayed by her fiancé and her own younger sister, unexpectedly finds herself pregnant with triplets. A cold and domineering heir binds her and the children to him through a contractual agreement. As she unwittingly falls in love with him, she discovers to her shock that all he truly wants are the three children, and she is merely a replacement for another woman! Heartbroken, she gives birth to the triplets but then faces a life-threatening situation, narrowly escaping from a fire.

Mita, dengan segudang pengalaman sebagai manajer selebriti, tak menyangka akan menghadapi tantangan terberatnya: Gun Saliba. Chef terkenal ini bukan hanya rewel, tapi juga mantan yang ingin Mita kubur dalam-dalam! Parahnya, Gun langsung memperlihatkan sikap permusuhan dan berniat mengerjainya habis-habisan. Lantas, bagaimana nasib Mita? Terlebih, Gun sepertinya tak benar-benar tau alasan Mita mengakhiri hubungan mereka...?

Ustaz Abim telah menjalin hubungan dengan perempuan cantik bernama Aulia, mereka harus terpisah karna Abim mengemban ilmu di dalam pondok pesantren pimpinan Kiayi Ja'far. Abim adalah santri yang cerdas dan disiplin, sehingga dia mendapatkan beasiswa dari pondok ke Mesir yang membuatnya semakin jauh dengan Aulia, kekasihnya. Abim berjanji, sepulang dari Mesir dia akan menikahi Aulia. Saat di Mesir, Abim.tidak pernah lupa berkabar dengan Aulia, begitupun sebaliknya. Waktu di Mesir, tidak terbesit sama sekali di hati Abim nama selain daripada Aulia. Namun, kejadian yang tidak terduga terjadi, Abim diminta untuk menikahi putri bungsu Kiayi Ja'far. Namanya Ning Zahra, perempuan berkursi roda.

"St.gardens?!" "Yes, sir cho" "Come closer, let me see you properly!" "...umm...that should be enough, sir Cho! Auntie said that, it's just once a week!" Cho Ja Nathaniel"....." "Are you done, St.gardens?!!" "I...I am sorry, sir Cho. I am just st…" "Mnnn...mnn...stop it, sir Cho!! This is not right!! I signed a contract!" "What f**king contract is that?!! That is between you and my mother!! I'm signing another one! We need more to make a stamp!!" "...What?! No!!" "No?!! I see you are really fierce. Well, you should know that I like your kind!!" "F**k you!!" "Haha…! No, little girl! You don't stand the chance! But don't you worry, I'll help you! I'll f**k you instead and quite well too!!" St.gardens"....." ****** Haneul Ja St.gardens is a gentle, innocent and sweet girl but also covered with taekwondo skills. One thing that is constant in her life, is bad luck. She could not find a better job to make her life more stable. St.gardens is feeding from hand to mouth, until the day she meets a middle aged woman. She offers her a deal she can not refuse because the benefit is awesome. St.gardens is to become a surrogate mother for her son Cho Ja Nathaniel. Things might not go well the way St.gardens has planned and she asks herself several times, if she should really do it, or not? ****** A refreshing book, wrapped specially for you! Join them as they search for the right key to the invisible golden door! Happy Reading! Please, stay safe. #For me and for all! Love from Author Elaami.

Slowly and stealthily, I walked towards the sharp edge of the hut, wanting to see what made that noise. The first thing I saw was a gun pointed at a dead and bloodied body. I traced the hand holding the gun and my sight met that of the pair of eyes that'll forever hunt me. They were blood red eyes!

Nach sechs Jahren an Joels Seite landete Lyra im Krankenhaus – krank und ausgezehrt. Am Tag ihrer Entlassung hörte sie auf dem Flur etwas, das sie niemals hätte hören sollen. „Joel Fenwick, bist du völlig verrückt? Du hast Renee Lyras Knochenmark gegeben, ohne sie überhaupt zu fragen? Du wusstest, dass es um ihre Gesundheit miserabel stand, und hast ihr erzählt, es wäre nur ein Magenproblem – alles nur, damit sie ja zustimmt?“ Renee. Joels Jugendliebe. Das Mädchen, über das er nie hinweggekommen war. Lyra weinte nicht. Sie geriet nicht in Panik. Sie griff einfach zum Telefon, rief ihre Eltern im Ausland an und sagte Ja zu der arrangierten Ehe mit den Windsors.