The Bodyguard Part 2

Alessandra tak menyangka malam itu adalah malam nahasnya. Sorot tajam kamera beberapa media serta kelompok kuli tinta turut menyertai langkahnya yang dikawal ketat beberapa polisi. Dia terlibat skandal yang diatur oleh orang dekatnya, konspirasi. Padahal, dia sedang berada di puncak popularitas sebagai model papan atas, orang menyebutnya sang supermodel. Semesta seperti memainkan hidupnya. Skandal malam itu membawanya bermuara dalam jerat dan dekap hangat pria paruh baya, pria yang lebih pantas menjadi ayahnya; Tuan Aroon. Siapa pria itu sebenarnya? Ada misteri yang belum teruangkap. Dalam aktivitasnya Alessandra selalu mengandalkan sang bodyguard--Mervile yang tak diketahui asal-usulnya. Mervile begitu overprotective memperlakukannya, lebih terlihat seperti memperlakukan wanita yang amat dicintainya. Tak jauh berbeda dengan Tuan Aroon, Mervile pun menyimpan suatu misteri. Siapa dia sebenarnya? "Sudah semenjak kau jadi wanitaku, aku menobatkan diriku sebagai bentengmu. Apapun yang terjadi." Tuan Aroon. "Nona cinta tidak dengan saya?" Mervile. Pada siapa Alessandra akhirnya menambatkan hatinya, menyerahkan cintanya??!

Rule #1 Cinta tidak serumit itu, overthinking yang mengacaukannya. *** "Kalau begitu, tidak ada yang perlu kita bahas!" "Nama saya Marco Fox, saya adalah kepala pengamanan Anda yang baru. Sejak detik ini, semua hal yang berhubungan dengan situasi keamanan Nona Isa akan berada di bawah kendali saya." "Aku tidak peduli." Isa Rivera berusaha melepaskan diri sambil menendang selangkangan Sang Bodyguard yang diutus untuk melindunginya. ***

Dianggap fatal, kesalahan yang dilakukan Masayu membuat kedua orang tuanya tak lagi menaruh rasa percaya. Masayu kehilangan kebebasan mana kala sang ayah menyewa seorang bodyguard untuk mengawasinya. Sialnya, Maximilian bukan bodyguard sembarangan. Tak hanya mengawasi Masayu, pria itu juga mengatur dan mengendalikan hidup Masayu, menciptakan neraka kecil untuknya. Masayu kesal dan marah, berbagai macam cara dilakukannya untuk menyingkirkan Max dari kehidupannya. Masayu tidak sadar, Max sebenarnya sudah hadir dalam kehidupannya sejak ia usia kanak-kanak. Akankah usahanya berhasil menyingkirkan Max, atau justru jatuh cinta padanya?

Di hari pertunangannya dengan Damian kekasihnya. Valerie harus melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Damian berselingkuh dengan Ruth, kakaknya. Valerie memutuskan pertunangannya alih-alih membongkar aib Damian dan Ruth. Akan tetapi, Ruth yang tak mau jika orang-orang tahu jika dirinya telah berselingkuh dengan calon tunangan adiknya pun menjebak Valerie tidur dengan Noah yang tak lain adalah pengawal Valerie. Valerie diusir dari rumah karena dia hamil dengan pengawalnya sendiri. Seluruh keluarganya membuangnya dan tak mau mengakui dirinya lagi. Hingga Noah pun akhirnya memutuskan untuk bertanggungjawab pada Valerie dan ingin menikahinya. Akan tetapi Valerie menolak karena dia tak mencintai Noah. Hingga pernikahan kontrak pun terjadi sampai anak mereka berdua lahir. "Aku akan bertanggungjawab atas hidupmu dan anak kita. Akan kubalas perlakuan mereka terhadapmu dan membuat mereka bertekuk lutut di depanmu!" kata Noah ketika melamar Valerie. Apakah hubungan mereka baik-baik saja? Apa identitas Noah yang sebenarnya hingga dapat berjanji seperti itu pada Valerie?

"Can you open up your heart to me?" Tyler whispered into her ear in a seductive tone and she could feel her legs become weak, he leaned forward and tried to kiss her but she moved away from him. "This isn't right, Tyler" Emily said sadly. " If loving you is a crime, then I'm willing to rot in jail for the rest of my life, Emily". ************************** Emily Hudson is an Actress, CEO and Heiress to the Hudson's family, she was betrayed by her sister and fiancee Few days to her wedding. that incident shattered her and she swore never to fall in love again until Tyler walked in to her life in an unexpected way and she found herself in a forbidden love with someone younger than her, her bodyguard. They were caught in the web of lies, deceits and betrayal as they fight for their love and what they believe in.

Sering keluar masuk Bar membuat Renata harus ditakdirkan bertemu dengan seorang Ervin. Walaupun Ervin temannya dari kecil, namun ia sangat membenci cowok tersebut. Alasannya sederhana, karena Ervin sangat disayang oleh kedua orang tuanya. Apa yang Ervin katakan selalu didengarakan oleh Papi dan Maminya.Selang waktu berlalu, Rena melakukan sebuah kesalahan yang membuat dirinya harus berurusan dengan Ervin sampai waktu yang tidak ditentukan. Ervin diminta oleh papinya untuk menjadi bodyguard Rena dan menjaga Rena kemanapun gadis itu hendak pergi. Sebenarnya itu bukan hal buruk, tapi jika semua kegiatan Rena dipantau, itu artinya kebebasannya juga dirampas.sikap over protektif Ervin sungguh membuat gerak Rena terbatas, namun seiring berjalannya waktu, Rena mulai merasakan hal aneh dengan hatinya. tapi kenyataan harus Rena terima karena ternyata Ervin sudah memiliki kekaasih.ditambah lagi mantan kekasih Rena, Dinar, memaksa untuk balikan dengannya membuat hidup Rena dalam bahaya. Dinar yang pemaksa dan kasar mengancam hidup Rena. saat Ervin lengah, Dinar menculik Rena dan lebih gilanya lagi, Dinar tak sendirian melukannya, ada seseorang yang membantu rencana Dinar.Rena tak pernah menyangka, jika rasa cintanya pada Ervin membuat hidupnya diambang kematian...

Anggun gadis desa yang cantik, polos, suka menolong dan jago berkelahi. Karena kepolosannya kekasihnya memanfaatkannya untuk menjadi sumber uang baginya. Pergi mencari nafkah ke kota dan bertemu CEO angkuh, dingin dan keras kepala. Mereka melakukan kontrak kerja sama untuk membalas tunangan CEO.

"Ang bodyguard ko pala ay isang Bilyonaryo!" Si Pristine Felize Vera Esperanza ay nag-iisang anak ni Pierre Vera Esperanza, isang bilyonaryo na kilalang-kilala sa larangan ng negosyo. Maraming tao ang nag-aakala na namumuhay siya tulad ng isang prinsesa, na mabait sa kaniya ang lahat at minamahal siya, ngunit ang katotohanan ay kabaligtaran nito. Her grandfather despises her when her parents suffered from car accident. Dahil doon ay matagal ang naging gamutan ng kaniyang ama na nagsanhi ng pagkalugi ng kanilang negosyo. Pristine has suffered from trauma because her mother died in that car accident and she was only five years old back then. Living in sadness, her life takes a turn when her father introduces Elijah Clementine Marasigan, her handsome bodyguard. He gave her a bodyguard because at the age of eighteen, she almost got herself killed. As the only child, and the successor, her father was terrified that something bad might happen to her. Indeed, something did happen, but for Pristine, it wasn't bad at all—she fell in love with Elijah. However, despite their mutual feelings, they cannot be together. Nais kasi ng kanyang lolo na ipakasal siya sa apo ng kaibigan nito. Isang mayamang lalaki at bilyonaryo na katulad ng kanilang pamilya, at hindi lamang isang bodyguard. Ano ang pipiliin ni Pristine? Susundin ba niya ang kagustuhan ng kanyang lolo o tatakas siya upang makasama ang kanyang minamahal?

Si PAYNE ay isang fourth year high school student na may autism spectrum disorder kasabay ng kaniyang pagkakaroon ng multiple personality disorder. Mula pagkabata ay sa regular school siya pumapasok, napagtagumpayan niya lahat ng panlalait sa kaniya at pabago-bagong pangyayari sa kaniyang paligid dahil sa kaniyang bestfriend na si MAYA. Makikilala ni Payne si NEAL, isang transferee student sa kanilang paaralan, at isang gangster heart-breaker na binata. Paghihiwalayin ni Maya si Neal at si Payne dahil sa isang matinding kadahilanan nito. Ang lahat ng tao, maging ang ina ni Payne ay tutol sa relasyon niya kay Neal habang si Neal ay pursigido na mahalin at protektahan si Payne. Makakaya ba ni Payne at Neal ang pangungutya sa kanila ng mga tao? Ipaglalaban ba nila ang kanilang pagmamahalan kahit alam nilang abnormal ang tingin sa kanila ng lipunan? O mas pipiliin nilang maghiwalay para sa ikapapayapa ng pamilya nila?

“No! Please, Santiago--” I whimpered, as his hand seized my wrist with an iron grip, yanking me forward, dragging me effortlessly toward the chair he had pulled into the center of the room the night before. The symbol of my humiliation. He stopped right in front of the chair, spinning me around, facing him. "You want me to be your monster, mi ángel?" His hand grabbed my throat, tilting my chin up until my eyes locked with his dark gaze. I flinched from the sudden movement. "Cause I’ll be your favorite monster — just say the word, cariño." Santiago’s face hovered only inches from mine. His lips so close, I could taste the sweetness of his breath — once making butterflies take flight in my stomach, now curdling my insides into a cold, suffocating fear. Slowly, his free hand rose toward my face. I held my breath. His touch was deceptively soft and gentle, caressing my cheek. His thumb lingered against my lips, tracing them slowly, his eyes fixed there as he spoke — his voice soft, yet heavy with menace. "Divorce is not an option, mi amor. We took a vow five years ago. Remember?" He finally lifted his gaze to meet mine, catching every flicker of fear before he delivered his last words like a verdict: "Till death do us part."