"Kumohon dengarkan aku dulu! Aku tahu kau mengenal Elizabeth Rodney. Bunuh dia untukku, dia sangat berbahaya!"
Aya meringkuk di pojok, tubuhnya bergetar dengan tangan yang mencengkeram erat pisau buah, teracung ke arah pria di depan ranjangnya. Pria yang menurut Aya hampir merenggut keperawanannya lima tahun silam.
"Mrs. Prince, maafkan aku telah meninggalkanmu di lobi. Seharusnya aku langsung membawamu pergi. Ini aku Max!"
Tangan Aya yang mengacungkan pisau semakin bergetar hebat. Ia ingin berteriak namun suara seolah terenggut darinya. Kemudian pintu rawat inap terbuka dengan sangat keras. Baik Aya dan pria itu menoleh bersamaan.
"Tembak aku sekarang! Kaki dan tangan!" perintah pria itu yang membuat Aya bingung.
Bradley Reid yang baru saja tiba, menatap si pria sendu lalu mengangguk. Tembakan pun terlepas dua kali, menembus kulit si pria di bagian kaki dan tangan. "Maafkan saya, Mr. Braun."
Kilasan itu sejenak hadir di benak Aya dan ketika luruh, kilasan lain menyambung, lebih menge