Sementara itu disebuah klinik, Fardian mengerang kesakitan, beberapa jahitan ada di pungungnya dan juga memar memenuhi pungungnya.
“Argh...pelan –palan,”rintih Fardian menahan sakit
“Apa perlu aku hubungi Maya, kamu sudah seharian di klinik, mungkin Maya dan Raja mencemaskanmu,”ucap Tata yang duduk di depan brankar menyaksikan Fardian diobati oleh seorang perawat.
“Tidak perlu, justru aku tidak mau membuat Raja cemas, belikan saja aku ponsel baru, ponselku dirusak oleh preman sialan itu!”Fardian terlihat kesal.
“Kenapa kamu tidak melapor pada polisi?”tanya Tata
“Jika preman ditangkap mereka hanya di penjara beberapa hari, lalu minta maaf, dan bungkam siapa yang menyuruhnya, aku mau tahu siapa orang telah menyuruh menghajarku habis-habissan tanpa pesan sedikitpun.”
“Mungin musuh dari salah satu klienmu, hal ini sudah biasa ‘kan, apalagi kamu sekarang tidak hanya menangani kasus perceraian.”
Fardian perlahan bangkit, setelah perawat selesai mengobati lukanya.
“Aku akan pergi sekarang,