Istana Selatan.
Pangeran Pertama membanting dokumen yang sedang diperiksanya. Dia menatap penuh kebencian ke arah Kepala Pelayan yang menggantikan semua tugas-tugas Ying Shi.
"Dasar ajudan tidak berguna!" Pangeran Pertama merutuk. "Sampaikan lagi pada Ayahanda bahwa aku ingin menemuinya!"
"Yang Mulia, mohon pertimbangkan kembali." Kepala Pelayan menjatuhkan kepalanya di lantai, memohon.
"Sudah lebih dari dua bulan sejak pengumuman itu, Bodoh. Kau pikir aku bisa diam saja saat Ayah sudah memutuskan siapa penerus takhtanya tapi aku tidak tahu apa-apa?!" Pangeran Pertama beranjang dari meja kerjanya dan mendekati Kepala Pelayan.
"Gunakan otakmu, sialan!" Pangeran Pertama menendang bahunya, Kepala Pelayan tersungkur.
"Saya pikir Yang Mulia Pangeran Kedua pun sama tidak tahunya seperti Anda, Yang Mulia. Jadi saya merasa tidak ada gunanya merasa cemas sendiri. Anda hanya perlu meningkatkan kinerja Anda dan menunjukkan bahwa Anda pewaris takhta yang sesuai."
"Dengan begitu, meski Bagi