Beranda / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 241 : Tidak Lagi Bisa Kembali

Share

Bab 241 : Tidak Lagi Bisa Kembali

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-25 21:00:11

"Maaf, Baginda. Tapi, Anda membuangnya karena percaya anak itu akan membawa kesialan bagi Kekaisaran, Kan? Bagaimana kalau yang sebenarnya membawa kesialan itu adalah Yang Mulia Wang Yuxuan?"

"Apa …?" Baginda Kaisar terdiam.

Yang Yunshui tersenyum tipis, "Itu adalah sesuatu yang mungkin saja terjadi. Bukankah Baginda membuangnya tanpa mementingkan hal yang mungkin perlu diperhatikan?"

Baginda Kaisar menghela napas kasar, "Aku menyingkirkan anak itu karena dia sama sekali tidak menangis setelah dilahirkan, Yang Yunshui. Kau pikirkan saja, bayi yang normal pasti akan menangis setelah lahir. Kalau tidak lahir, anak itu pasti anak yang bernasib sial, yang akan membawa malapetaka bagi Kekaisaran."

Yang Yunshui terkekeh pelan, "Selama berpuluh-puluh tahun, ternyata Baginda masih tidak berubah, ya. Masih saja memercayai hal-hal takhayul seperti orang yang membawa malapetaka seperti itu."

Baginda Kaisar merasa tidak setuju kalau Yang Yunshui tidak memiliki kepercayaan yang sama d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 241 : Tidak Lagi Bisa Kembali

    "Maaf, Baginda. Tapi, Anda membuangnya karena percaya anak itu akan membawa kesialan bagi Kekaisaran, Kan? Bagaimana kalau yang sebenarnya membawa kesialan itu adalah Yang Mulia Wang Yuxuan?" "Apa …?" Baginda Kaisar terdiam. Yang Yunshui tersenyum tipis, "Itu adalah sesuatu yang mungkin saja terjadi. Bukankah Baginda membuangnya tanpa mementingkan hal yang mungkin perlu diperhatikan?" Baginda Kaisar menghela napas kasar, "Aku menyingkirkan anak itu karena dia sama sekali tidak menangis setelah dilahirkan, Yang Yunshui. Kau pikirkan saja, bayi yang normal pasti akan menangis setelah lahir. Kalau tidak lahir, anak itu pasti anak yang bernasib sial, yang akan membawa malapetaka bagi Kekaisaran." Yang Yunshui terkekeh pelan, "Selama berpuluh-puluh tahun, ternyata Baginda masih tidak berubah, ya. Masih saja memercayai hal-hal takhayul seperti orang yang membawa malapetaka seperti itu." Baginda Kaisar merasa tidak setuju kalau Yang Yunshui tidak memiliki kepercayaan yang sama d

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 240 : Bagaimana?

    Istana Selatan. Pangeran Pertama membanting dokumen yang sedang diperiksanya. Dia menatap penuh kebencian ke arah Kepala Pelayan yang menggantikan semua tugas-tugas Ying Shi. "Dasar ajudan tidak berguna!" Pangeran Pertama merutuk. "Sampaikan lagi pada Ayahanda bahwa aku ingin menemuinya!" "Yang Mulia, mohon pertimbangkan kembali." Kepala Pelayan menjatuhkan kepalanya di lantai, memohon. "Sudah lebih dari dua bulan sejak pengumuman itu, Bodoh. Kau pikir aku bisa diam saja saat Ayah sudah memutuskan siapa penerus takhtanya tapi aku tidak tahu apa-apa?!" Pangeran Pertama beranjang dari meja kerjanya dan mendekati Kepala Pelayan. "Gunakan otakmu, sialan!" Pangeran Pertama menendang bahunya, Kepala Pelayan tersungkur. "Saya pikir Yang Mulia Pangeran Kedua pun sama tidak tahunya seperti Anda, Yang Mulia. Jadi saya merasa tidak ada gunanya merasa cemas sendiri. Anda hanya perlu meningkatkan kinerja Anda dan menunjukkan bahwa Anda pewaris takhta yang sesuai." "Dengan begitu, meski Bagi

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 239 : Shen Yan

    Kediaman Tuan Muda Keempat. Suasana malam ini cukup ramai. Bayi yang baru saja diberi nama Shen Yan itu menangis lagi. Shen Qi menggendongnya dan menidurkannya. “Padahal kamu baru saja minum susu.” Shen Qi menatap wajah Shen Yan yang tampak menggemaskan. Xue Ningyan beringsut duduk, menatap suaminya yang terlihat sibuk itu. “Mungkin dia sedang buang air, A-Qi.” “Buang air?” Shen Qi membeo. “Menangis itu bukan hanya karena lapar saja. Mungkin dia sedang buang air, atau sedang mengantuk. Cobalah untuk mengecek popoknya dulu.” Xue Ningyan mengajarinya dengan lembut. Shen Qi melakukannya sesuai arahan Xue Ningyan. Dia membulatkan mata, terkejut, “Benar-benar sedang buang air.” “Nah, kalau sudah selesai, kau perlu membersihkannya dengan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat. Xiao Ci akan membantumu.” Xue Ningyan tersenyum penuh penghargaan. Begitu mendapat panggilan, Xiao Ci segera masuk ke kamar dan mengajari Shen Qi cara membersihkan dan mengganti popok bayi. “Jangan terla

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 238 : Rahasia Pangeran Pertama

    Istana Selatan. Kepala Pelayan Istana Selatan, datang menghadap Pangeran Pertama yang masih sibuk mengurusi pekerjaan. Setelah mengumumkan bahwa penerus takhta sudah ditentukan, Baginda Kaisar tidak pernah menemui kedua putranya. Pangeran Kedua terlihat tenang dan tidak pernah sekali pun mencoba mencari tahu siapa yang dipilih ayahnya. Tapi Pangeran Pertama tidak begitu. Beberapa kali dia mencoba berkunjung ke Istana Kaisar, tapi kunjungannya selalu ditolak. Pangeran Pertama merasa frustasi setelah menerima izin dari Gu Wan bahwa dia harus pergi ke Kediaman Shen untuk membantu persalinan Xue Ningyan. Apalagi hingga saat ini, sejak tiga bulan terakhir, dia sama sekali belum menerima kabar Ying Shi yang pergi melaksanakan tugas untuk menyelidiki Kanselir. Saat ini, saat kepala pelayannya datang untuk melaporkan hasil pencarian Ying Shi, Pangeran Pertama sudah tidak mengharapkan banyak hal lagi. “Yang Mulia. Saya sudah menyelesaikan tugas saya. Tentang Nona Ketiga Jiang dan penye

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 237 : Persalinan

    Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu terlewati. Setiap saat adalah damai, menunggu hari di mana semuanya berakhir dengan bahagia. Kini, Kediaman Shen sedang dalam situasi yang menegangkan. Xue Ningyan sedang bersalin. Seluruh keluarga menunggu dengan khawatir di luar kamar. “Entah kau akan mati hari ini atau tidak, Xue Ningyan, aku tidak akan melepaskanmu.” Shen Qi mengepalkan tangan dengan erat, menatap pintu kamar yang tertutup rapat. Qin Wanzhi memeluk pundak putranya, meyakinkan bahwa semuanya akan berjalan lancar. Xiao Ci mengangguk setuju, “Nyonya Muda sangat kuat sejak usia kandungannya tujuh bulan. Saya yakin beliau mampu melewatinya dengan lancar dan selamat.Xue Ningyan berwajah pucat, keringat mengucur deras, urat-urat lehernya menonjol, napasnya menderu kencang. Tangannya menggenggam erat, mengejan, menahan sakit yang tak terbayangkan. Air mata tak berkesudahan. Dua orang tabib wanita dengan Gu Wan membantu persalinannya, para pelayan wanita cekatan membantu m

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 236 : Ketegangan

    “Lalu, apa yang membuatmu ingin bercerai?” Baginda bertanya lebih lembut. Sepanjang sejarah, nyaris tidak ada pasangan suami-istri yang meminta perceraian sebelum usia pernikahan mencapai satu tahun. Itu bahkan tidak memenuhi persyaratan bercerai sama sekali. Dalam beberapa kasus, pasangan yang menikah karena keperluan politik memang bisa berpisah dalam kurun waktu tertentu setelah semua ketentuan dalam perjanjian telah terpenuhi. Tapi Liu Ling menikah bukan karena itu. Dialah yang memintanya sendiri, dan tidak merasa keberatan meski Shen Qi sudah menikah dengan wanita lain. Karena itu, orang yang mengetahui alasan pernikahannya ini, diam-diam mempertanyakan keseriusan Liu Ling dalam pernikahannya. “Putri Tianqing masih kecil, sepertinya beliau belum terlalu mengerti.” “Beliau bukan orang yang bisa memahami perasaan semacam hubungan suami-istri.” “Jangan-jangan selama ini Tuan Kepala Biro Informasi itu sama sekali belum menyentuhnya?” “Mereka menikah selam

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status