“K-Kamu ...”
Orang itu menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.
Jonathan tersenyum. “Halo, Jasmine, kita bertemu lagi.”
Sahira mengepalkan kedua tangannya, menatap pria dewasa yang terkenal kejam di depannya.
“Ma-mau apa kamu?” dia merasa ketakutan. Tubuhnya menggigil hebat. Dia mundur selangkah kebelakang.
“Jangan takut, Jasmine, aku tidak akan menyakitimu.”
“Namaku Sahira! Bukan Jasmine.”
“Tidak. Namamu Jasmine, bukan Sahira. Pria tua itu telah menipumu.”
“Siapa, maksudmu?”
“Haidar. Dia telah menculikmu saat berusia 5 5tahun.”
Sahira menggeleng tak percaya, “Itu tidak mungkin! Ayahku bukan seorang penjahat.”
“Jasmine percayalah. Aku kakakmu.”
Sahira menggeleng kuat, tak percaya pria yang pernah hampir melecehkannya adalah keluarganya.
“Tidak, kamu bukan kakakku!”
“Aku kakakmu Jasmine, aku telah mencarimu selama bertahun-tahun. Dan kini, aku baru mengetahui kebenarannya.”
Jonathan mengambil sesuatu di sakunya, lalu menyerahkan sebuah foto usang p