Share

Kediaman Jonathan

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-12 13:39:15
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mobil yang ditumpangi Sahira dan Jonathan memasuki gerbang besar sebuah rumah megah. Sahira menatap ke luar jendela, matanya membelalak melihat bangunan kokoh dengan arsitektur klasik yang mencerminkan kemewahan. Pilar-pilar tinggi berdiri gagah di depan rumah, sedangkan halaman luasnya dipenuhi dengan taman yang tertata rapi, lengkap dengan air mancur di tengahnya.

Saat mobil berhenti di depan pintu utama, seorang pelayan bergegas membukakan pintu untuk mereka. Jonathan turun lebih dulu, lalu melangkah ke sisi lain untuk membantu Sahira keluar.

“Selamat datang di rumahmu, Jasmine,” ujar Jonathan sambil tersenyum.

Sahira meliriknya sekilas, masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Ia tidak membalas, hanya mengikuti langkah kakaknya menuju dalam rumah.

Begitu melewati pintu besar yang diukir dengan detail rumit, Sahira semakin terkejut melihat interiornya. Langit-langit tinggi dihiasi lampu kristal yang megah, sementara lan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pertemuan bisnis dan balas dendam

    Di sebuah ruangan luas dengan jendela besar yang menghadap ke kota, Michael duduk di balik meja kayunya yang elegan. Jemarinya mengetuk-ngetuk permukaan meja dengan ritme yang tak beraturan, ekspresi wajahnya penuh amarah yang ditahan. Sudah berjam-jam ia mencari tahu keberadaan Sahira, namun hingga kini belum ada hasil yang memuaskan. Rasa frustrasi semakin menghimpit dadanya, menciptakan bara dalam pikirannya yang sewaktu-waktu bisa meledak.Pintu ruangan terbuka, dan Lucas melangkah masuk dengan wajah serius. Pria berambut cepak itu berjalan cepat, lalu berhenti di depan meja Michael.“Aku punya informasi,” ucapnya tegas.Michael langsung mendongak, matanya menyipit tajam. “Cepat katakan.”Lucas menarik napas sebelum melanjutkan, “Seseorang melihat Sahira di rumah lamanya. Dia bertemu dengan seorang pria di sana.”Michael tersentak, punggungnya menegang. “Siapa pria itu?” tanyanya dengan suara dingin yang mengandung ancaman.Lucas menggeleng pelan. “Aku tidak tahu pasti, Bos. Tapi

    Last Updated : 2025-03-13
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siap melawan Michael!

    Sahira berdiri tegak dengan busur panah di tangannya, menatap target di depannya dengan penuh konsentrasi. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, tapi itu tak mengganggunya.Jonathan berdiri di sampingnya dengan tangan terlipat, mengawasi setiap gerakan adiknya.“Kuatkan genggamanmu,” ucapnya tegas. “Tarik talinya lebih dalam, jangan ragu.”Sahira menarik napas dalam, lalu mencoba mengikuti instruksi Jonathan. Dia menarik tali busur dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menahan beban panah yang siap melesat. Namun, saat ia melepaskan anak panah, tembakannya meleset jauh dari target.Prak!“Ahh!”Sahira mendesah frustrasi.“Aku tidak bisa, Kak Joe.”Jonathan tersenyum tipis, melangkah lebih dekat dan menepuk bahunya dengan lembut.“Kau pasti bisa, sayang. Hanya butuh latihan dan keyakinan.”Sahira menggigit bibirnya, lalu kembali mengambil anak panah baru. Dia menenangkan dirinya, mencoba membuang jauh rasa gugup dan ketakutannya.“Fokus,” bisik Jonathan di telinganya.Sahira m

    Last Updated : 2025-03-14
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kejutan

    Michael duduk di tepi ranjang, menatap kosong ke arah lantai. Sudah dua minggu sejak Sahira menghilang, dan tidak ada satu pun jejak yang bisa dia temukan. Setiap sudut telah digeledah, setiap orang yang berpotensi mengetahui keberadaan wanita itu telah diinterogasi—tetapi tetap saja nihil.Pintu kamar diketuk, lalu Lucas masuk dengan ekspresi serius. “Bos, nanti malam ada pertemuan bisnis di Hotel Lavigne.”Michael hanya mengangguk tanpa semangat.Lucas sempat menatapnya, ragu-ragu ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya hanya membungkuk hormat dan keluar dari kamar.Michael menghela napas panjang. Saat itulah ponselnya bergetar di atas meja. Nama Sergio muncul di layar.Dia langsung mengangkatnya. “Ada apa?” tanyanya datar.Di ujung sana, suara Sergio terdengar ceria. “Hei, Kakak! Kenapa nada suaramu seperti orang yang baru kehilangan dompet?”Michael mendesah. “Aku sedang tidak mood bercanda, Sergio.”“Tentu saja tidak,” Sergio terkekeh. “Tapi aku tetap ingin mengucapkan selamat!

    Last Updated : 2025-03-14
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael cemburu

    “Sahira ....” lirihnya.Apa-apaan ini, kenapa dia datang bersama Jonathan sang musuh?Jonathan masuk, dengan tangan Sahira yang melingkar di lengannya. Semua para pebisnis mulai menyapa Jonathan.Michael mengepalkan tangan kuat, saat Sahira ikut tertawa bersama Jonathan. Kenapa wanita itu tampak senang?Michael tidak bisa menunggu lebih lama. Setelah semua yang terjadi, setelah dua minggu pencarian yang sia-sia, kini Sahira berdiri di hadapannya—dan dia tidak akan membiarkan kesempatan ini menghilang begitu saja.Dengan langkah mantap, dia berjalan mendekati Sahira, mengabaikan tatapan tamu lain yang mulai menyadari ketegangan yang terjadi. Jonathan yang berdiri di samping wanita itu menatapnya dengan senyum mengejek, seolah menikmati kekacauan ini.“Sahira,” suara Michael dalam dan berat, mengandung perintah yang tak bisa diabaikan.Namun, Sahira tetap diam, seakan tidak mendengar. Ia justru menoleh ke arah pria di sampingnya—Albert, salah satu orang kepercayaan Jonathan, dan terseny

    Last Updated : 2025-03-14
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pertengkaran di toilet

    Sahira meneguk sampanye di tangannya, lalu tersenyum tipis saat Jonathan dengan santai menggoda rekan kerjanya. Malam ini berjalan sesuai rencananya—Michael sudah dibuat murka, dan dia ingin memastikan pria itu benar-benar tenggelam dalam rasa sakit dan cemburu.Setelah beberapa saat, Sahira menyadari ada noda saus yang menempel di gaunnya. Ia berbisik pelan ke telinga Jonathan, “Kakak, aku ke kamar mandi sebentar.”Jonathan yang tengah asyik mengobrol dengan rekan kerjanya hanya menoleh sekilas dan mengangguk. “Hati-hati, sayang,” ucapnya pelan, lalu kembali fokus pada percakapan bisnis mereka.Salah satu rekan kerja Jonathan melirik kepergian Sahira, lalu bertanya dengan penasaran, “Siapa wanita itu? Aku baru melihatnya.”Jonathan menyeringai santai. “Kenapa? Dia sangat cantik, bukan?”Rekan kerjanya tertawa kecil. “Iya, dia sangat menggoda. Apa dia pacarmu, Pak Jonathan?”“Bukan,” jawab Jonathan cepat, matanya berbinar penuh kebanggaan. “Dia adikku.”“Wah, menakjubkan,” ujar pria i

    Last Updated : 2025-03-14
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kebencian

    Malam sudah larut. Langit kelam membentang tanpa bintang, seolah alam semesta ikut merasakan kekelaman yang menyelimuti hati Michael.Di dalam mansion megahnya, ruang tinju menjadi saksi bisu atas amarah yang tak terbendung. Suara hantaman brutal terdengar berulang kali, menggetarkan ruangan.Michael berdiri di tengah ruangan, napasnya memburu, dadanya naik turun tak beraturan. Tangan kanannya terangkat tinggi, lalu menghantam samsak di depannya dengan kekuatan penuh. BUGG!Samsak bergoyang keras, tapi itu belum cukup.BUGG!Ia memukul lagi, lebih keras, lebih brutal. Napasnya membakar tenggorokan, keringat membasahi wajah dan tubuhnya, namun ia tidak peduli.Di kepalanya, bayangan itu terus muncul.Sahira …Di pelukan Jonathan!Tertawa, tersenyum, menatap pria itu dengan kelembutan yang dulu hanya untuknya.Sahira …Menyuapi Jonathan dengan penuh kasih, menggumamkan kata-kata manis yang membuat darahnya mendidih."Jonathan, kau sangat baik … aku bersyukur bisa bersamamu daripada ber

    Last Updated : 2025-03-15
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Perubahan Michael

    Keesokan harinya.Michael berjalan memasuki kantor dengan langkah tegas, setiap gerakannya memancarkan aura gelap yang membuat suasana seketika menegang. Para karyawan yang sebelumnya sibuk bekerja kini mulai membisiki satu sama lain. Sejak kejadian malam itu, sejak Sahira pergi, Michael berubah. Dia menjadi bos yang galak dan sensitif.Tidak ada lagi senyum, tidak ada lagi toleransi. Semua harus berjalan sesuai kehendaknya, atau mereka akan merasakan akibatnya."Dia semakin mengerikan sekarang.""Aku dengar-dengar dia bahkan tidak tidur, hanya bekerja dan berlatih setiap malam."Bisikan-bisikan itu sampai ke telinganya. Michael berhenti di tengah ruangan, matanya menyapu tajam seisi kantor, hingga akhirnya pandangannya tertuju pada dua karyawan yang saling berbisik dengan wajah cemas."Kalian berdua," suaranya terdengar dingin dan datar. "Keluar. Sekarang!""T-Tapi, Tuan Michael—""Kalian dipecat!"Mereka membeku, ketakutan terpancar dari wajah mereka. "Tapi, Pak?""Tidak ada tapi-t

    Last Updated : 2025-03-15
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Serangan kecil

    Cahaya rembulan jatuh samar di antara dedaunan yang tertata rapi di taman belakang mansion Jonathan. Sahira melangkah pelan, menghela napas panjang, mencoba mengusir rasa bosan yang menggelayuti pikirannya. Hembusan angin malam membelai kulitnya, membawa aroma mawar dan embun yang mulai turun. Namun, di tengah keheningan itu, ada sesuatu yang terasa ganjil.Instingnya yang terlatih membuatnya berhenti sejenak. Seperti ada sepasang mata yang mengawasi. Jantungnya berdegup lebih cepat. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun tak menemukan apa pun selain semak-semak yang bergoyang perlahan diterpa angin.Sebuah bunyi lirih terdengar—seakan ada sesuatu yang bergerak di balik pepohonan. Sahira semakin waspada. Tangannya mengepal, bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Ia melangkah lebih dalam ke taman, melewati air mancur kecil yang gemericiknya samar di antara kesunyian.Tiba-tiba, sosok bayangan melompat dari balik pepohonan!Sahira refleks melangkah mundur, matanya langsung menangkap s

    Last Updated : 2025-03-15

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael menangis

    “Kau—”Namun, sebelum Sahira sempat berteriak, suara lembut namun berat itu terdengar di telinganya.“Ini aku sayang …”Seketika, tubuh Sahira menegang. Itu suara yang amat dikenalnya. Suara yang telah menghantui mimpinya selama berhari-hari terakhir ini.“Michael …?” bisiknya dengan suara nyaris tercekat.Pria itu tidak menjawab, hanya merengkuh tubuh Sahira lebih erat. Kehangatan tubuhnya, aroma khasnya, dan detak jantung yang bergema di dada bidangnya—semua itu membuat Sahira yakin. Air matanya tumpah, tak tertahan.“Ke mana saja kamu …” ucapnya lirih, setengah marah, setengah lega.Michael mengecup pelipis Sahira, pelan. “Aku datang … Dan aku janji, aku takkan pergi lagi tanpa kabar.”Sahira melepaskan pelukannya, menatap wajah pria itu dengan pandangan terkejut dan tak percaya. Di bawah remang cahaya lampu kamar, wajah Michael tampak mengenaskan. Bibirnya pecah dan menghitam, sudut matanya lebam, pelipisnya robek, dan ada darah kering yang menempel di dagunya. Ada guratan luka d

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sahira kesepian

    Beberapa hari terakhir, Sahira merasa seperti terkurung dalam sangkar emas. Apartemen mewah milik Michael—yang dulunya mampu membuatnya merasa aman, nyaman, dan hangat—kini justru menghadirkan perasaan yang sangat asing. Dinding-dindingnya terasa sempit, lantainya terlalu dingin, dan jendela besarnya yang menghadap langsung ke gemerlap kota justru terasa seperti jeruji. Segalanya tampak sama, tapi semuanya juga terasa berbeda. Mungkin karena pria itu, Michael, menghilang begitu saja. Tanpa satu pun kabar. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan suara, apalagi video call seperti biasanya. Bahkan ponselnya kini tidak bisa dihubungi. Mati. Hilang. Senyap.Sahira mencoba mengalihkan pikirannya, mencari-cari cara untuk menepis kegelisahan yang perlahan-lahan menyesakkan dadanya. Ia membaca buku—beberapa bahkan sudah dibacanya ulang untuk kesekian kalinya. Ia menonton film, dari genre romantis yang penuh tawa, hingga thriller yang menegangkan. Ia bahkan menulis catatan kecil di buku harian di

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Akhir dari segalanya

    Di lantai tertinggi kantor pusat yang menjulang, suasana di ruang rapat eksekutif terasa lebih dingin dari biasanya. Dinding-dinding kaca yang menghadap kota seolah menjadi saksi bisu kebangkitan kembali seorang raja yang nyaris terguling. Michael berdiri tegak di depan proyektor, wajahnya tanpa ekspresi, hanya sorot matanya yang tajam menyapu setiap wajah di ruangan. Di belakangnya, layar besar menampilkan rekaman-rekaman pengkhianatan: Lucas yang tertawa puas, Olivia yang berbisik dengan sensual, Rendi dan Jaya yang membicarakan strategi pengambilalihan secara rinci. Beberapa petinggi perusahaan yang duduk di meja panjang tampak tegang. Beberapa di antaranya bahkan tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kemarahan mereka. Tangan mengepal, rahang mengeras. Salah satu dari mereka, Pak Raymond, menunduk dalam-dalam, merasa bersalah karena pernah mendukung keputusan Lucas dalam rapat-rapat penting. “Lucas menipu kita semua,” gumamnya lirih. Michael tetap diam. Dia membiarkan v

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menangkap tikus

    Lucas duduk di sofa dengan Olivia yang melingkarkan lengannya di pundaknya, tubuhnya masih berbalut kimono tipis. Para pengikutnya—Rendi, Jaya, dan dua anak buah lainnya—berdiri dengan senyum puas di hadapan peta digital aset Michael yang telah mereka rampok secara perlahan. “Michael bukan apa-apa tanpa loyalitas,” ucap Lucas sombong. “Dan sekarang? Dia bahkan tidak bisa percaya pada bayangannya sendiri.” “Tapi dia bisa balas dendam,” ujar Rendi, sedikit ragu. “Kau tahu Michael, dia takkan tinggal diam.” Lucas menertawakannya. “Tenang. Aku sudah rencanakan semuanya. Bahkan jika dia melawan ... semua sudah terlambat. Aku punya cukup bukti untuk membuatnya tampak seperti dalang korupsi. Jika dia bicara, justru dia yang akan jatuh.” Olivia mencium leher Lucas, berbisik, “Kau memang jenius.” Lucas menarik napas panjang penuh kemenangan. “Bersiaplah. Dalam tiga hari lagi, kita ambil alih perusahaan—dan dunia akan melihat Michael jatuh, sementara kita berdiri di atas puingnya.” *

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Membuat perangkap

    Mobil yang dikendarai Lucas melaju mulus membelah gelapnya malam. Musik klasik berdentum pelan dari speaker, namun tidak menenangkan suasana hati sang pengemudi. Di balik kemudi, Lucas bicara sendiri, seperti tak mampu menahan hasrat untuk meluapkan kejengkelannya terhadap Michael.“Bocah sok suci ...,” gerutunya.“Mentang-mentang pewaris, merasa bisa menginjak semua orang, memerintah semua orang. Tapi lihat sekarang, Michael ... kau hanya boneka. Aku yang menarik benangnya. Aku yang akan mengakhiri segalanya.”Lucas tertawa pendek, tajam dan getir. Jemarinya mengetuk-ngetuk setir dengan irama tak sabar. Dia sudah membayangkan ekspresi Michael saat semuanya terbongkar—hancur, marah, dan sendirian.Di belakang, dalam mobil lain yang lampunya sengaja diredam, Michael dan David membuntuti dengan cermat. Michael mengenakan topi gelap dan masker hitam, matanya tajam mengamati setiap gerak Lucas dari kejauhan. Di sampingnya, David duduk dengan napas sedikit berat, luka-luka di wajahnya belu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sebuah rencana

    Setelah keluar dari tempat rahasia, Michael membanting pintu mobilnya dengan kasar. Napasnya memburu, rahangnya mengeras, dan matanya memerah karena amarah yang tak terbendung. Tangan kanannya mengepal di atas kemudi, sementara tangan kirinya dengan cepat menyalakan mesin.“Brengsek!” desisnya lirih, tapi penuh racun. Mobil sport hitamnya melesat keluar dari parkiran seperti peluru, ban berdecit di aspal.Di dalam mobil, Michael meninju setir sekali, dua kali. “David! Kau berani mengkhianatiku?! Setelah semua kepercayaan yang kuberikan, kau mengiris punggungku dari belakang! Dasar pengkhianat busuk!”Giginya bergemeletuk karena menahan amarah. Tangannya bergetar saat menggenggam ponsel. Dia menekan kontak dengan nama David dan menempelkan ponsel ke telinga, matanya fokus pada jalanan malam yang sepi namun terasa sempit oleh emosinya sendiri.“Halo, Tuan,” suara David terdengar datar di ujung sana, seperti biasa, tanpa curiga.Michael mendesis, menahan diri agar tak langsung berteriak.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau sering bercinta dengan Oliv?

    Sahira dan Michael saling berpandangan. “Permisi, Pak, aku bawa kopi untuk Anda ....” “Oliv!”Sahira masih duduk di sofa, mengenakan blus putih elegan dan rok selutut. Ia menatap tajam ke arah Olivia yang baru saja membuka pintu dan masuk sambil membawa nampan berisi kopi."Tuan, ini kopinya," ucap Olivia lembut, senyum kecil menghias wajahnya yang dipoles rapi. Ia berjalan pelan, langkahnya menggoda seperti model catwalk.Michael mengerutkan alis. "Tapi, saya tidak memintanya.""Kan biasanya Tuan sering meminta saya buatkan kopi," jawab Olivia cepat. Dia meletakkan gelas kopi di meja kaca, lalu mundur dua langkah. Namun sebelum sepenuhnya berbalik menuju pintu, ia menepuk ringan bokongnya sendiri sambil mengedipkan mata ke arah Michael.Gerakan itu singkat, tapi jelas. Sahira melihatnya. Dan matanya langsung menyipit.Keheningan sejenak merayap ke ruangan. Olivia melangkah keluar dengan lenggokan pinggul yang dibuat-buat, meninggalkan aroma parfum mahal dan kejanggalan yang mencolo

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Suka minta jatah

    “Sergio ...”Sahira memanggil pelan, tapi cukup untuk membuat dua pria di depannya menoleh bersamaan. Michael menatapnya penuh tanya, sementara Sergio menajamkan mata, seolah tak percaya Sahira menyapanya dengan nada selembut itu.Ruangan terasa hening sesaat. Ketegangan menggantung di udara, seperti benang tipis yang bisa putus kapan saja.Sahira menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin bicara. Hanya sebentar.”Sergio memandang Michael, seolah meminta izin, dan Michael mengangguk singkat. Dengan langkah pelan, Sergio mendekati Sahira, berdiri berhadapan dengannya. Jarak mereka cukup dekat untuk mendengar detak jantung masing-masing, tapi cukup jauh untuk menyimpan semua luka lama di antaranya.“Ada apa?” tanya Sergio datar. Tidak dingin, tapi juga tidak hangat.Sahira menelan ludah. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya. “Aku ... aku ingin minta maaf,” ucapnya akhirnya. “Untuk malam itu. Waktu aku—waktu aku menembakmu.”Sergio tidak langsung bereaksi. Matanya menatap dalam ke arah Sahira,

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Melepas rindu 21+

    Setelah selesai makan siang. Sahira merunduk manja ke dada Michael, tubuhnya melingkar seperti kucing jinak yang mencari kehangatan.Tangannya yang lembut merayap ke lengan kekar Michael, menyusuri kulitnya perlahan, seperti ingin mengukir rasa rindu yang ia tahan sejak pagi.Michael masih menatap layar ponselnya, membaca satu demi satu pesan masuk yang tak pernah berhenti berdatangan. Tapi fokusnya buyar saat suara lembut Sahira membisik halus di telinganya.“Apa ponselmu lebih menarik dari aku?”Pertanyaan itu terdengar manja, tapi ada nada menggoda di dalamnya. Michael menoleh. Sekejap saja, namun cukup untuk melihat tatapan jengkel sekaligus merayu dari Sahira. Tanpa banyak bicara, dia mematikan ponsel, meletakkannya di atas meja kaca dengan suara klik pelan, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap perempuan yang kini bersandar di lengannya.“Tentu saja tidak, sayangku,” ucap Michael pelan, suaranya berat dan penuh senyum. “Kenapa kamu manja begini seperti kucing birahi, hm?”Sahi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status