Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mobil yang ditumpangi Sahira dan Jonathan memasuki gerbang besar sebuah rumah megah. Sahira menatap ke luar jendela, matanya membelalak melihat bangunan kokoh dengan arsitektur klasik yang mencerminkan kemewahan. Pilar-pilar tinggi berdiri gagah di depan rumah, sedangkan halaman luasnya dipenuhi dengan taman yang tertata rapi, lengkap dengan air mancur di tengahnya.
Saat mobil berhenti di depan pintu utama, seorang pelayan bergegas membukakan pintu untuk mereka. Jonathan turun lebih dulu, lalu melangkah ke sisi lain untuk membantu Sahira keluar.
“Selamat datang di rumahmu, Jasmine,” ujar Jonathan sambil tersenyum.
Sahira meliriknya sekilas, masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Ia tidak membalas, hanya mengikuti langkah kakaknya menuju dalam rumah.
Begitu melewati pintu besar yang diukir dengan detail rumit, Sahira semakin terkejut melihat interiornya. Langit-langit tinggi dihiasi lampu kristal yang megah, sementara lan