“Apa ini?”
Sahira meneguk ludah.
“I-itu ... gantungan ku-kunci.”
Jonathan masih diam, tapi tak lama kemudian ...
“Hahaha, kupikir apa yang kau sembunyikan.” dia tertawa.
Sahira menganga, tak menyangka respon Jonathan seperti ini. Dia pikir Jonathan pintar, bisa menangkap maksud dari benda itu. Tapi ternyata ... sedikit oon juga.
Baiklah, Sahira harus berpura-pura tidak tau menau soal benda tersebut.
Jonathan masih tertawa kecil melihat gantungan itu. Tak ada rasa curiga sama sekali.
“Jadi ini yang kau sembunyikan dariku?” tanyanya, memainkan gantungan berbentuk sepatu bayi di tangannya.
Sahira meneguk ludah, berusaha tetap tenang. “Itu cuma gantungan biasa.”
Jonathan mengangkat alis, melempar gantungan itu ke udara sebelum menangkapnya lagi. “Kau mulai menyukai barang-barang seperti ini?”
Sahira mengangguk cepat. “Aku menemukannya di suatu tempat, dan kupikir itu lucu.”
Jonathan mengamati wajah adiknya, seolah mencari tanda-tanda kebohongan. Tapi, tak menemukan apa pun yang mencurigak