Share

Diculik

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-18 05:44:06

Sahira merasakan darahnya berdesir saat melihat sosok itu berdiri di balik bayangan pepohonan. Siluet tinggi dengan bahu kokoh yang terlalu familiar. Matanya membelalak, napasnya tercekat di tenggorokan.

Michael …

Jantungnya berdebar hebat, tangannya mencengkeram pinggiran sofa tanpa sadar. Dia di sini. Dia datang untuknya.

Tapi … bagaimana bisa? Bagaimana mungkin ada di sini?

Tubuhnya menegang, otaknya dipenuhi berbagai kemungkinan. Jika Michael datang, itu artinya perang akan pecah. Jonathan tidak akan tinggal diam. Sahira harus lari--dia harus melindungi bayi di dalam perutnya!

“Jasmine! Hei!” suara Adrian memecah lamunannya.

Ia tersentak.

Sosok Michael menghilang.

Tidak ada suara tembakan. Tidak ada teriakan anak buah Jonathan.

Tidak ada perang.

Hanya ruangan yang tetap sunyi dengan Adrian yang kini menatapnya dengan alis berkerut.

“Kau baik-baik saja?” tanyanya.

Sahira mengerjap, menyadari bahwa tangannya gemetar. "Aku … aku baik-baik saja."

Adrian menatapnya penuh selidik. “Kau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Surya Daeng
muda2han ada keajaiban Sahira
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Disiksa

    “Michael!”Suara Sahira tercekat di tenggorokan.Michael menatapnya datar, “Seret dia, dan masukkan ke dalam ruang bawah tanah. Pastikan tidak ada orang yang tau. Perketat penjagaan. jangan sampai kakaknya datang sebelum kita menghabisi adiknya.”“Baik, Bos.”Deg!Sahira tercekat, dia menggeleng kuat. Dia tak bisa melawan saat mulut dan kedua tangannya terikat.“Ayo, cepat bawa! Pastikan juga dia tak bisa kabur!”Tubuh Sahira membatu. Kata-kata Michael menggema di benaknya.[“Perketat penjagaan. Jangan sampai kakaknya datang sebelum kita menghabisi adiknya."]Jantungnya seolah berhenti berdetak. Michael ingin membunuhnya untuk membalas dendam karena dia telah membunuh Sergio.Sahira menggeleng kuat, meronta sekuat tenaga meskipun tahu percuma. Tangannya masih terikat, mulutnya tersumpal. Suaranya hanya keluar sebagai erangan tertahan.“Engghh!”Lucas menariknya paksa keluar dari mobil, menyeretnya menuju bangunan tua di belakang gudang. Michael berjalan santai di belakang mereka, tan

    Last Updated : 2025-03-19
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Mencoba kabur

    Michael melangkah pergi, meninggalkan Sahira yang masih duduk dengan tangan terikat. Napasnya masih sedikit memburu, pikirannya penuh dengan kekacauan yang tidak ingin dia akui. Namun, baru beberapa langkah, suara lemah tapi tegas menghentikannya."Michael."Michael berhenti, tapi tidak menoleh.“Apa?”"Aku ... haus."Nada suara Sahira terdengar datar, nyaris tanpa emosi. Namun, Michael tahu betul bahwa tubuh manusia punya batasnya. Jika dia sudah meminta, itu berarti dia benar-benar butuh.Michael menyeringai tanpa melihat ke belakang. "Haus?" Dia berbalik perlahan, menatap Sahira yang masih berusaha mempertahankan harga dirinya meskipun wajahnya terlihat pucat.Sahira menatapnya lurus. "Aku ingin minum."Michael berjalan mendekat dengan langkah santai, matanya penuh dengan kejahatan yang nyaris terlihat seperti permainan baginya. Dia menunduk sedikit, menyamakan tinggi mereka, lalu membelai pipi Sahira dengan ujung jarinya—sentuhan yang bertolak belakang dengan kekejaman yang baru s

    Last Updated : 2025-03-19
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku akan mati ....

    Sore hari ...Jonathan melangkah masuk ke dalam mansion dengan tenang, tangannya menggenggam sebuah kotak beludru kecil berisi kalung berlian. Hadiah dari Adrian untuk Sahira.Sejak awal, Jonathan tahu Adrian menaruh ketertarikan pada adiknya. Dan dia tidak keberatan. Malah, dia mendukung penuh. Adrian adalah pria baik, setidaknya jauh lebih baik daripada pria brengsek mana pun yang mungkin mendekati Sahira.Dengan sedikit senyum tipis, Jonathan naik ke lantai atas, menuju kamar adiknya.Tanpa mengetuk, dia mendorong pintu dan masuk.“Jasmine, aku kembali ....”Langkahnya terhenti.Ruangan itu kosong.Jonathan mengerutkan dahi. “Jasmine?”Tidak ada jawaban.Perasaannya langsung tidak enak. Dengan cepat, dia melangkah ke kamar mandi dan membuka pintunya. Kosong.Dia berjalan ke balkon, mengintip ke luar. Tidak ada siapa pun.Sebuah firasat buruk merayap di benaknya.Jonathan berbalik dan menyapu ruangan dengan tatapan tajam. Tidak ada tanda-tanda Sahira keluar dengan normal. Seprai ma

    Last Updated : 2025-03-19
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau haus, Sayang?

    Jonathan berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya, dadanya naik turun menahan amarah yang sudah sampai di ubun-ubun. Kepalan tangannya mengeras, setiap otot di tubuhnya menegang karena frustrasi. Sudah dua puluh empat jam sejak Sahira menghilang, dan sejauh ini tak ada satu pun informasi yang bisa dia dapatkan.BRAK!"TIDAK MUNGKIN!" Jonathan menggebrak meja dengan sekuat tenaga, napasnya memburu. Semua dokumen yang ada di atas meja berserakan, beberapa di antaranya jatuh ke lantai. "Jasmine tidak mungkin menghilang begitu saja!"Tangan kanannya, Marco, berdiri di dekat pintu dengan wajah tegang. "Kami sudah mencari ke semua jaringan, menghubungi informan, bahkan menyelidiki rekaman CCTV yang sempat diretas. Tapi… tetap tidak ada jejaknya, Tuan."Jonathan meraih gelas kristal di meja dan melemparkannya ke dinding.PRAK! PYARR! Suara pecahan kaca memenuhi ruangan, tetapi itu tidak cukup untuk melampiaskan amarah dan ketakutannya."Bagaimana bisa kalian tidak menemukan apa pun?! Aku

    Last Updated : 2025-03-20
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sa-sakit Mike!

    Sahira berusaha melepas ikatan tangannya, hingga tak memerhatikan posisinya. Dia menahan napas, tubuhnya menegang saat kursi yang mengikat tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke samping. Dia terpelanting, bahunya menghantam lantai keras dengan suara berdentum yang menggema di ruangan sunyi itu.Gubrak!“Akhhh!”Rasa nyeri langsung menjalar dari bahu hingga ke punggungnya, tapi itu bukan yang paling menyakitkan. Perutnya tiba-tiba terasa melilit tajam, seperti ada sesuatu yang mencengkeram organ dalamnya dengan kasar. Sahira menjerit tertahan, giginya menggigit bibir bawahnya sampai hampir berdarah.“Akhh, sakit!”Tidak … bukan sekarang .…Matanya melebar saat merasakan sesuatu yang hangat dan basah mengalir di antara pahanya. Dengan napas terengah, dia menunduk—dan seketika wajahnya memucat. “Da-darah?”Warna merah pekat itu begitu kontras dengan kulitnya yang pucat dan rok putih yang sekarang ternoda.Jantungnya berdebar kencang, rasa panik langsung menyergapnya. Tangannya,

    Last Updated : 2025-03-20
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kabur

    Bunyi rem mobil berdecit tajam di halaman mansion yang luas. Seorang pria setengah baya dengan jas putih turun terburu-buru, membawa tas medis. Lucas menyambutnya dengan wajah serius.“Dia kehilangan banyak darah. Aku tidak tahu berapa parahnya,” ucap Lucas cepat.Dokter itu mengangguk, mengikuti Lucas masuk ke dalam mansion.Di dalam kamar, Sahira membuka matanya perlahan. Cahaya lampu kristal yang menggantung di langit-langit kamar megah membuat pandangannya sedikit kabur. Butuh beberapa detik baginya untuk menyadari di mana dia berada. Ini bukan ruang bawah tanah lagi. Tempat ini jauh lebih nyaman, dengan ranjang empuk dan selimut sutra yang membalut tubuhnya.Dia menoleh ke sekeliling, tak ada siapapun di sana.“Di mana Michael? Ah, susahlah lupakan. Aku harus segera pergi.”Namun, dia tidak punya waktu untuk beristirahat.Sahira mencoba bangun, tapi rasa sakit langsung menghantam perutnya. Dia mengerang pelan, menggigit bibir agar tidak mengeluarkan suara. Tangannya meraba ke ba

    Last Updated : 2025-03-20
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Naluri seorang Ayah

    BRAK!Jonathan membuka pintu dengan kasar, langsung membawa tubuh Sahira yang pingsan ke dalam rumah mewahnya.Napasnya memburu, rasa panik menguasai dirinya saat melihat darah masih merembes dari selangkangan Sahira, membasahi jok mobil dan kini mulai mengotori lantai rumahnya.Michael kurang ajar, bisa-bisanya dia berbuat hal keji pada adiknya. Jonathan berpikir, Michael memang telah memperkosa adiknya dengan brutal sehingga mengalami pendarahan.“Panggil dokter sekarang juga!” teriaknya pada salah satu pelayan.Tanpa membuang waktu, Jonathan membaringkan Sahira di atas ranjang mewahnya. Kedua tangannya masih berlumuran darah Sahira, tapi dia tidak peduli. Matanya tertuju pada wajah pucat adiknya yang tampak begitu lemah, seperti sehelai kertas yang siap diterbangkan angin.“Jasmine, bangun ... Bertahanlah sayang,” bisiknya, meskipun dia tahu Sahira tidak akan mendengar.“Awas saja, pria bajingan itu akan kubalas karena telah memperkosamu dengan kejam.”Detik demi detik berlalu sepe

    Last Updated : 2025-03-21
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Buang bayi itu

    Jonathan berdiri di samping ranjang, menatap adiknya yang masih terbaring tanpa kesadaran. Wajah Sahira pucat, bibirnya kering, dan napasnya pelan. Selimut tebal membungkus tubuhnya, tetapi jejak pendarahan masih tersisa di kain sprei putih.Dokter Fedrian memeriksa perut Sahira dengan penuh perhatian. Setelah beberapa saat, pria itu menarik napas lega dan melepaskan sarung tangannya."Janinnya selamat," katanya akhirnya. "Meskipun mengalami pendarahan hebat, bayi ini sangat kuat. Tapi Sahira harus mendapat perawatan intensif. Dia butuh istirahat total dan tidak boleh mengalami tekanan."Jonathan, yang sejak tadi berdiri diam dengan tangan terkepal, akhirnya berbicara dengan suara dingin."Kalau begitu, buang bayi itu."Ruangan seketika menjadi hening.Fedrian menoleh dengan kening berkerut. "Apa maksudmu?""Aku ingin kau menggugurkan kandungannya," ulang Jonathan, lebih tegas. "Aku tidak sudi adikku mengandung anak Michael."Hah?Fedrian menatapnya tak percaya. "Tuan Jonathan, ini bu

    Last Updated : 2025-03-21

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael menangis

    “Kau—”Namun, sebelum Sahira sempat berteriak, suara lembut namun berat itu terdengar di telinganya.“Ini aku sayang …”Seketika, tubuh Sahira menegang. Itu suara yang amat dikenalnya. Suara yang telah menghantui mimpinya selama berhari-hari terakhir ini.“Michael …?” bisiknya dengan suara nyaris tercekat.Pria itu tidak menjawab, hanya merengkuh tubuh Sahira lebih erat. Kehangatan tubuhnya, aroma khasnya, dan detak jantung yang bergema di dada bidangnya—semua itu membuat Sahira yakin. Air matanya tumpah, tak tertahan.“Ke mana saja kamu …” ucapnya lirih, setengah marah, setengah lega.Michael mengecup pelipis Sahira, pelan. “Aku datang … Dan aku janji, aku takkan pergi lagi tanpa kabar.”Sahira melepaskan pelukannya, menatap wajah pria itu dengan pandangan terkejut dan tak percaya. Di bawah remang cahaya lampu kamar, wajah Michael tampak mengenaskan. Bibirnya pecah dan menghitam, sudut matanya lebam, pelipisnya robek, dan ada darah kering yang menempel di dagunya. Ada guratan luka d

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sahira kesepian

    Beberapa hari terakhir, Sahira merasa seperti terkurung dalam sangkar emas. Apartemen mewah milik Michael—yang dulunya mampu membuatnya merasa aman, nyaman, dan hangat—kini justru menghadirkan perasaan yang sangat asing. Dinding-dindingnya terasa sempit, lantainya terlalu dingin, dan jendela besarnya yang menghadap langsung ke gemerlap kota justru terasa seperti jeruji. Segalanya tampak sama, tapi semuanya juga terasa berbeda. Mungkin karena pria itu, Michael, menghilang begitu saja. Tanpa satu pun kabar. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan suara, apalagi video call seperti biasanya. Bahkan ponselnya kini tidak bisa dihubungi. Mati. Hilang. Senyap.Sahira mencoba mengalihkan pikirannya, mencari-cari cara untuk menepis kegelisahan yang perlahan-lahan menyesakkan dadanya. Ia membaca buku—beberapa bahkan sudah dibacanya ulang untuk kesekian kalinya. Ia menonton film, dari genre romantis yang penuh tawa, hingga thriller yang menegangkan. Ia bahkan menulis catatan kecil di buku harian di

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Akhir dari segalanya

    Di lantai tertinggi kantor pusat yang menjulang, suasana di ruang rapat eksekutif terasa lebih dingin dari biasanya. Dinding-dinding kaca yang menghadap kota seolah menjadi saksi bisu kebangkitan kembali seorang raja yang nyaris terguling. Michael berdiri tegak di depan proyektor, wajahnya tanpa ekspresi, hanya sorot matanya yang tajam menyapu setiap wajah di ruangan. Di belakangnya, layar besar menampilkan rekaman-rekaman pengkhianatan: Lucas yang tertawa puas, Olivia yang berbisik dengan sensual, Rendi dan Jaya yang membicarakan strategi pengambilalihan secara rinci. Beberapa petinggi perusahaan yang duduk di meja panjang tampak tegang. Beberapa di antaranya bahkan tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kemarahan mereka. Tangan mengepal, rahang mengeras. Salah satu dari mereka, Pak Raymond, menunduk dalam-dalam, merasa bersalah karena pernah mendukung keputusan Lucas dalam rapat-rapat penting. “Lucas menipu kita semua,” gumamnya lirih. Michael tetap diam. Dia membiarkan v

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menangkap tikus

    Lucas duduk di sofa dengan Olivia yang melingkarkan lengannya di pundaknya, tubuhnya masih berbalut kimono tipis. Para pengikutnya—Rendi, Jaya, dan dua anak buah lainnya—berdiri dengan senyum puas di hadapan peta digital aset Michael yang telah mereka rampok secara perlahan. “Michael bukan apa-apa tanpa loyalitas,” ucap Lucas sombong. “Dan sekarang? Dia bahkan tidak bisa percaya pada bayangannya sendiri.” “Tapi dia bisa balas dendam,” ujar Rendi, sedikit ragu. “Kau tahu Michael, dia takkan tinggal diam.” Lucas menertawakannya. “Tenang. Aku sudah rencanakan semuanya. Bahkan jika dia melawan ... semua sudah terlambat. Aku punya cukup bukti untuk membuatnya tampak seperti dalang korupsi. Jika dia bicara, justru dia yang akan jatuh.” Olivia mencium leher Lucas, berbisik, “Kau memang jenius.” Lucas menarik napas panjang penuh kemenangan. “Bersiaplah. Dalam tiga hari lagi, kita ambil alih perusahaan—dan dunia akan melihat Michael jatuh, sementara kita berdiri di atas puingnya.” *

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Membuat perangkap

    Mobil yang dikendarai Lucas melaju mulus membelah gelapnya malam. Musik klasik berdentum pelan dari speaker, namun tidak menenangkan suasana hati sang pengemudi. Di balik kemudi, Lucas bicara sendiri, seperti tak mampu menahan hasrat untuk meluapkan kejengkelannya terhadap Michael.“Bocah sok suci ...,” gerutunya.“Mentang-mentang pewaris, merasa bisa menginjak semua orang, memerintah semua orang. Tapi lihat sekarang, Michael ... kau hanya boneka. Aku yang menarik benangnya. Aku yang akan mengakhiri segalanya.”Lucas tertawa pendek, tajam dan getir. Jemarinya mengetuk-ngetuk setir dengan irama tak sabar. Dia sudah membayangkan ekspresi Michael saat semuanya terbongkar—hancur, marah, dan sendirian.Di belakang, dalam mobil lain yang lampunya sengaja diredam, Michael dan David membuntuti dengan cermat. Michael mengenakan topi gelap dan masker hitam, matanya tajam mengamati setiap gerak Lucas dari kejauhan. Di sampingnya, David duduk dengan napas sedikit berat, luka-luka di wajahnya belu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sebuah rencana

    Setelah keluar dari tempat rahasia, Michael membanting pintu mobilnya dengan kasar. Napasnya memburu, rahangnya mengeras, dan matanya memerah karena amarah yang tak terbendung. Tangan kanannya mengepal di atas kemudi, sementara tangan kirinya dengan cepat menyalakan mesin.“Brengsek!” desisnya lirih, tapi penuh racun. Mobil sport hitamnya melesat keluar dari parkiran seperti peluru, ban berdecit di aspal.Di dalam mobil, Michael meninju setir sekali, dua kali. “David! Kau berani mengkhianatiku?! Setelah semua kepercayaan yang kuberikan, kau mengiris punggungku dari belakang! Dasar pengkhianat busuk!”Giginya bergemeletuk karena menahan amarah. Tangannya bergetar saat menggenggam ponsel. Dia menekan kontak dengan nama David dan menempelkan ponsel ke telinga, matanya fokus pada jalanan malam yang sepi namun terasa sempit oleh emosinya sendiri.“Halo, Tuan,” suara David terdengar datar di ujung sana, seperti biasa, tanpa curiga.Michael mendesis, menahan diri agar tak langsung berteriak.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kau sering bercinta dengan Oliv?

    Sahira dan Michael saling berpandangan. “Permisi, Pak, aku bawa kopi untuk Anda ....” “Oliv!”Sahira masih duduk di sofa, mengenakan blus putih elegan dan rok selutut. Ia menatap tajam ke arah Olivia yang baru saja membuka pintu dan masuk sambil membawa nampan berisi kopi."Tuan, ini kopinya," ucap Olivia lembut, senyum kecil menghias wajahnya yang dipoles rapi. Ia berjalan pelan, langkahnya menggoda seperti model catwalk.Michael mengerutkan alis. "Tapi, saya tidak memintanya.""Kan biasanya Tuan sering meminta saya buatkan kopi," jawab Olivia cepat. Dia meletakkan gelas kopi di meja kaca, lalu mundur dua langkah. Namun sebelum sepenuhnya berbalik menuju pintu, ia menepuk ringan bokongnya sendiri sambil mengedipkan mata ke arah Michael.Gerakan itu singkat, tapi jelas. Sahira melihatnya. Dan matanya langsung menyipit.Keheningan sejenak merayap ke ruangan. Olivia melangkah keluar dengan lenggokan pinggul yang dibuat-buat, meninggalkan aroma parfum mahal dan kejanggalan yang mencolo

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Suka minta jatah

    “Sergio ...”Sahira memanggil pelan, tapi cukup untuk membuat dua pria di depannya menoleh bersamaan. Michael menatapnya penuh tanya, sementara Sergio menajamkan mata, seolah tak percaya Sahira menyapanya dengan nada selembut itu.Ruangan terasa hening sesaat. Ketegangan menggantung di udara, seperti benang tipis yang bisa putus kapan saja.Sahira menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin bicara. Hanya sebentar.”Sergio memandang Michael, seolah meminta izin, dan Michael mengangguk singkat. Dengan langkah pelan, Sergio mendekati Sahira, berdiri berhadapan dengannya. Jarak mereka cukup dekat untuk mendengar detak jantung masing-masing, tapi cukup jauh untuk menyimpan semua luka lama di antaranya.“Ada apa?” tanya Sergio datar. Tidak dingin, tapi juga tidak hangat.Sahira menelan ludah. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya. “Aku ... aku ingin minta maaf,” ucapnya akhirnya. “Untuk malam itu. Waktu aku—waktu aku menembakmu.”Sergio tidak langsung bereaksi. Matanya menatap dalam ke arah Sahira,

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Melepas rindu 21+

    Setelah selesai makan siang. Sahira merunduk manja ke dada Michael, tubuhnya melingkar seperti kucing jinak yang mencari kehangatan.Tangannya yang lembut merayap ke lengan kekar Michael, menyusuri kulitnya perlahan, seperti ingin mengukir rasa rindu yang ia tahan sejak pagi.Michael masih menatap layar ponselnya, membaca satu demi satu pesan masuk yang tak pernah berhenti berdatangan. Tapi fokusnya buyar saat suara lembut Sahira membisik halus di telinganya.“Apa ponselmu lebih menarik dari aku?”Pertanyaan itu terdengar manja, tapi ada nada menggoda di dalamnya. Michael menoleh. Sekejap saja, namun cukup untuk melihat tatapan jengkel sekaligus merayu dari Sahira. Tanpa banyak bicara, dia mematikan ponsel, meletakkannya di atas meja kaca dengan suara klik pelan, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap perempuan yang kini bersandar di lengannya.“Tentu saja tidak, sayangku,” ucap Michael pelan, suaranya berat dan penuh senyum. “Kenapa kamu manja begini seperti kucing birahi, hm?”Sahi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status