“Jangan berbohong.”
Ia tidak bodoh. Ada sesuatu yang terjadi.
Tubuh Sahira sedikit gemetar, napasnya masih belum teratur, dan sorot matanya menyiratkan ketegangan yang tidak bisa disembunyikan.
“A-aku tidak berbohong.”
Tanpa menunggu lebih lama, Michael melangkah mendekat, “Adikku mengganggumu?”
Sahira tersentak kecil. Matanya membesar sejenak sebelum dengan cepat menggeleng. “T-tidak, Tuan. Tidak ada yang terjadi.”
Michael menatapnya lebih lama, mencoba membaca kebohongan yang begitu jelas di mata wanita itu.
Ia menghela napas panjang, jemarinya mengepal di sisi tubuhnya, mencoba menahan emosi yang mulai menggelegak dalam dadanya.
Sergio benar-benar mencari masalah.
Namun, melihat Sahira yang tampak begitu tegang, Michael memutuskan untuk tidak mendesaknya sekarang.
“Sudah cukup untuk malam ini. Pergilah istirahat,” ucapnya dengan nada lebih lembut.
Sahira langsung menggeleng cepat. “Aku belum selesai mencuci piring.”
Michael mendesah, mengamati wanita di hadap