Kay tidak membalas pesan Jerry sama sekali. Dia tidak peduli. Biarkan pria asing itu berkoar-koar sesukanya. Kay hanya berpikir, lihat saja apa lagi yang akan laki-laki itu lakukan.
Waktu berjalan, hari sudah bergerak menjadi malam. Kay menghubungi Dokter Rico untuk memeriksa Livy.
Percakapan pun terjadi di sana.
“Nyonya Livy baik, Tuan. Kandungannya juga sehat. Tapi, jangan sampai terlalu stres. Hindari hal-hal yang mengejutkan yang membuat perut Nyonya Livy keram. Tidak baik untuk kandungannya,” jelas Dokter Rico.
Kay mengangguk. “Terima kasih, Dok.”
Dokter Rico, yang sudah mengenal keluarga Rihcard sejak dulu, jelas mempertanyakan berita yang sedang ramai dibicarakan.
“Kenapa bisa ada berita seperti itu, Tuan Kay? Maaf kalau saya terkesan ikut campur. Tapi, setahu saya, Tuan Richard bukanlah orang jahat.”
Kay mengangguk-angguk. “Itu dia, Dok. Saya sedang mengumpulkan bukti.”
“Lalu bagaimana mungkin Al adalah anaknya, Tuan? Itu benar-benar tidak masuk di akal,” tambah dokter Rico be