Devi tak ada pilihan, akhirnya dia memutuskan untuk mencari pinjaman online, bagaimanapun dia butuh makan. Mengandalkan suaminya hanya menyiksa diri.
Setelah berselancar di ponselnya, akhirnya menemukan nomor yang pernah menghubungi untuk menawarkan pinjaman. Lantas dia menulis beberapa sarat untuk diajukan sebelum di kirim.
Akhirnya tidak menunggu lama, proses pinjaman di terima. Dan tinggal nunggu berapa jam kemudian akan cair ke bank miliknya.
Devi mengajukan sepuluh juta, rencananya dia akan jual rumah peninggalan orang tuanya. Dan akan ambil sebagian buat bayar hutang.
Tentunya tanpa sepengetahuan Hasan.
Dia benar-benar sudah habis pikir lagi.
Perutnya kembali mual. Saat Hasan memenuhi isi kepalanya. Perutnya tidak bisa diajak kompromi.
Devi mengelus perutnya, air matanya tumpah.
Dia begitu iri dengan rumah tangga orang lain, mereka begitu bahagia dengan kehadiran seorang anak. Membayangkan sang suami mengelus perut dan menempelkan pipinya ke perut. Dan berbisik ke calon anak.